Jaera dan Yunseong sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.
"Seong, ngapa lo bayarin coba?" Ucap Jaera "Dari pada lo gak selesai urusan sama tu orang, kan tambah ribet" jelas Yunseong yang masih memperhatikan jalan "Ya tapikan gua bisa bayar sendiri" "Udah deh, urusan juga udah selesai, gak usah dibahas lagi" "Yaudah, tapi thanks ya udah bantuin gua" Ucap Jaera sambil menyunggingkan senyum tipisnya, jujur Yunseong sangat suka senyum manis Jaera itu, bohong bila ia mengatakan tak menyukai Jaera. Yunseong yang sudah berstatus sahabat dengan Jaera sejak masih kecil, tak mungkin tak memiliki rasa pada gadis di sampingnya ini.
Jaera dan Yunseong kerja part time di cafe kopi 'Promise' dan mereka tadi hanya mendapat bagian siang saja, jadi karena waktunya juga udah selesai mereka langsung pulang ke rumah. Ketika Jaera ingin melamar kerja di cafe ini, Yunseong juga ikut melamar kerja. Jaera ya santai santai aja sama Yunseong, tapi Yunseong yang kenapa napa sama Jaera.
"Ra, udah sampe nih" ucap Yunseong sambil memberhentikan mobil nya "Thanks ya Seong" balas Jaera dan langsung keluar dari mobil "Jangan aneh aneh di rumah" peringat Yunseong "Iya, bawel banget sih lo jadi cowok" "Ya udah, gua pulang dulu ya" pamit Yunseong "Bye bye" ucap Jaera sembari melambaikan tangannya
. 🌲 🌲 .
Jaera baru saja selesai membersihkan diri, dan kini ingin pergi ke dapur untuk membuat makan malam. Entahlah, tapi Jaera masih agak sedih sejak kepergian ayah dan kakaknya. Tapi ia lebih memilih memasak untuk ia makan, sendiri. Jaera memasak makanan agak sedikit banyak karena porsi makannya yang besar dan karena badannya juga yang tak kunjung melebar. Jaera memasak nasi goreng, macaroni schotel, tteokbokki, mie, sedikit gorengan dan susu pisang.
Setelah menghabiskan beberapa menit di dapur Jaera akhirnya selesai memasak. Jaera mendengar suara ketukan pintu, ia pun pergi membukakan pintu nya.
Cklek...
Jaera melihat Yunseong yang sedang memegang bungkusan di tangannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Assalamualaikum" "Seong, ngapain malem malem kesini?" tanya Jaera "Jawab dulu salamnya" "Waalaikumsalam" "Eomma nyuruh gua buat nganterin lo makanan dan makan di rumah lo" kata Yunseong sambil memberikan bungkusan berisi makanan itu "Yaudah, masuk kalo gitu" ucap Jaera dan mempersilakan Yunseong untuk masuk. Yunseong dan Jaera tiba di ruang makan. Yunseong terkejut melihat banyaknya makanan yang tersaji di meja makan
"Lo laper atau gimana ra?" tanya Yunseong "Lo kan tau gua kalo makan banyak" ucap Jaera dan diakhiri dengan cengiran "Tapi gak segini banyaknya kali ra" protes Yunseong
"Udah deh, gua mau makan, perut udah ngeberontak pengen makan" ucap Jaera sambil mengeluarkan makanan yang diberikan oleh ibunya Yunseong
Mereka pun makan dengan tenang dan khidmat, sedari tadi tidak ada yang bersuara selain sumpit yang beradu hingga ketika makanan terakhir tersisa dan kedua keukeuh untuk mengambilnya tanpa ada satu pun yang ingin mengalah
"Seong, lo koq ngambil punya gua sih?" tanya Jaera kesal "Ya kan gua yang dapet, lo sih lambat" sindir Yunseong "Ya tapikan itu punya gua yang masak juga gua!!" ucap Jaera sedikit berteriak "Eh eh, cewek harus kalem gak boleh teriak teriak" ucap Yunseong sambil mengelus rambut Jaera, dia ingin menantang singa berkelahi rupanya. "Bodo amat, pokoknya itu punya gua" Jawab Jaera dan langsung memukul Yunseong dengan tangannya yang sudah mengepal sejak tadi "Woy sakit ra!" ucap Yunseong sembari mengaduh kesakitan, Jaera terus memukuli Yunseong tanpa ada cela untuk Yunseong membalas hingga akhirnya juga yang Jaera mengakhiri pukulannya
"Udah capek mukulin gua?" tanya Yunseong "Hosh..hosh..cape juga ya" kata Jaera "
Lo terlalu bar bar jadi cewek" ucap Yunseong Tiba tiba saja badan Jaera oleng "Lo nggak apa apa ra?" tanya Yunseong cemas "Pusing Seong" ucap Jaera lirih dan langsung tumbang
