Manis

1K 111 2
                                    

'Dirimu sangat rapuh, bagaikan kaca yang mudah pecah....'

~~~

Sakata Gintoki. Seorang samurai berambut perak, berkimono putih bergaris di ujung, membawa bokuto kemanapun ia pergi.

Gintoki merupakan mantan joishishi yang mendapatkan julukan 'Shiroyasha' Ia dikabarkan sangat kejam, bahkan ia bisa membunuh ratusan musuh tanpa pandang bulu bagikan 'iblis' sesuiai dengan sebutan-nya.

Namun bagi Hijikata, Gintoki adalah samurai pemalas bermata ikan mati, suka bercanda, tak pernah serius, pemilik Yorozuya dan Me-nye-bal-kan!

Setiap kali Gintoki dan Hijikata bertemu, pasti mereka berdua bertengkar tanpa sebab, alasan yang sering mereka katakan yaitu "Wajahmu Itu Sangat Menyebalkan!"

Walaupun begitu Hijikata menyukainya karena itu cara mereka berdua berkomunikasi dan juga ada suatu alasan mengapa ia sampai mencari cara untuk terus bersama dengan Gintoki. Karena ia-

"Oy! Hijikata-kun!"

Hijikata terkejut, saat ia berbalik dan mendapati Gintoki yang sedang menatapnya dengan kesal "Ada apa? Yorozuya"

"Ada Apa Katamu! Dari Tadi Aku Terus Memanggilmu! Apa kau tuli?" Balas Gintoki sembari mengorek sebelah telinganya.

"Siapa Yang Kau Maksud Tuli?!" Geram Hijikata.

"Tentu Saja Kau! Apa Kau Tidak Lihat Ada Sesuatu Dibelakangmu!"

'Dibelakangku?' pikir Hijikata. Ia berbalik dan terkejut. Hampir saja ia masuk kedalam selokan yang sedang diperbaiki, jika saja Gintoki tak menghentikan-nya maka entah apa lagi yang harus ia lakukan.

Hijikata mundur beberapa langkah dan berbalik tepat dihadapan Gintoki. Keduanya saling pandang selama beberapa menit. Gintoki menatap Hijikata bingung sedangkan Hijikata menatap Gintoki dengan tatapan yang tak bisa didefinisikan.

Tentu saja hal ini membuat Gintoki merasa tak nyaman "Oy, Hijikata-kun~ Apa kau tidak apa-apa?" Gintoki terus bertanya sembari melambaikan sebelah tangannya di depan wajah Hijikata.

Hijikata terus diam. Tiba-tiba, Hijikata langsung memegang sebelah tangan Gintoki yang berada di depan wajahnya. Gintoki terkejut, kemudian Hijikata mendekatkan wajahnya hingga tersisa beberapa cm dengan wajah Gintoki.

Tanpa sadar Gintoki menahan napas, entah apa yang sedang Hijikata pikirkan. Sebelum Gintoki ingin mengatakan sesuatu, niatnya urung karena Hijikata memotongnya duluan.

"Jika dilihat dari dekat, wajahmu cukup manis juga" Ucap Hijikata seolah-olah itu bukan hal aneh.

Gintoki membelak, tak menyangka akan mendengar kalimat tersebut dari Hijikata. Wajahnya langsung berwarna merah bak tomat malu sekaligus bingung.

Hijikata melonggo, ia tak percaya bisa melihat wajah Gintoki yang seperti ini "Kau-"

Kalimat Hijikata terpotong karena Gintoki menutup wajah Hijikata dengan sebelah tangan-nya yang tengah dipegang olehnya "A-APA YANG KAU KATAKAN. BAKAYARO!!"

Gintoki menarik tangannya dan berlari secepat mungkin meninggalkan Hijikata yang masih tak bergeming dari posisinya dengan wajah seperti orang bodoh dan masih loading akibat perlakuannya.

.

.

.




Bersambung.

SCAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang