⏳00.50

6K 871 26
                                    

sejak tadi, yang gue lakukan adalah merutuki nasib

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sejak tadi, yang gue lakukan adalah merutuki nasib.

coba kalau gue gak ambil barang itu, bisa dipastikan gue gak akan berakhir ketemu mereka berdua.

mama dan jaehyun.

"jadi, tadi kenapa kamu buru-buru?"

"itu ... taerin mau langsung pulang, soalnya ditunggu kak doyoung."

gue gak bohong, ini kalau kelamaan dikit yang ada kak doyoung gak jadi masak.

"kok mama baru tau kamu punya kakak?"

"itu taerin memang gak cerita ke mama, soalnya taerin kira mama udah dikasih tau jaehyun."

mama menggeleng, sambil menunjuk jaehyun, beliau berujar, "dia gak ada ngasih tau mama, emang jaehyun tuh sukanya rahasia-rahasiaan kalau nyangkutnya ke kamu."

gue tersenyum canggung, sedangkan jaehyun di belakang mama hanya memperhatikan.

"kalau begitu, taerin pamit duluan. takut kak doyoung gak jadi masak."

"hati-hati. kalau kakakmu gak jadi masak, ke rumah mama aja," ujar mama sambil mencubit pipi gue.

gue pun hanya bisa mengangguk canggung dan segera pergi dari sana. cepat-cepat ke kasir dan membayar total belanjaan.

"lama-lama di sana bisa bikin gue mati kutu," gumam gue sembari berjalan keluar supermarket.

menuju halte bus dengan kantong belanjaan berukuran besar.

saat pulang, gue lebih memilih memesan taksi. sepuluh menit menunggu, akhirnya taksi yang dipesan pun datang.

🔇 drrt ... drrt ....

18.50

.

✉ messages

kak doy

lo pulang hati-hati, malam ini gue masak banyak pake bahan yang lo beli. temen lo yang bule ini ke rumah, jadi ntar gue ajakin makan malam sekalian.

.

^
swipe up to unlock

"temen bule?? bang chan??"

"temen bule?? bang chan??"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"misi!! taerin pulang!"

gue masuk ke rumah, langsung ke dapur, dan meletakkan kantong belanjaan di atas meja makan.

"bantu gue masak, dek. tapi, temuin dulu temen lo di ruang tamu."

tanpa berbicara, gue jalan ke ruang tamu dimana terdapat chan dengan pakaian casualnya─yang rata-rata warna hitam─duduk tenang di sofa.

"sorry ya lo nunggu lama, gue tadi belanja dulu. ini gue juga disuruh bantu masak. jadi, gue gak yakin bisa nemenin lo ngobrol di ruang tamu."

langsung saja tanpa basa-basi, keburu gue gak enak bikin chan nunggu lama.

"santai, tae. gue kesini sebenernya mau minta saran tentang lagu yang baru gue bikin. tapi, karena lo sibuk gue bisa tunda kapan-kapan."

makin-makin lah gue gak enak, mana chan ngomongnya lengkap pakai senyum.

"enggak, kok. habis bantu masak gue gak sibuk. oh, kak doyoung minta lo join makan malam. habis itu, kita bisa ngobrolin lagu lo."

gue tersenyum simpul.

chan bangkit dari duduknya dan mendekat ke gue yang berdiri. mengusak gemas surai dan mencubit pipi gue.

"santai, taerin. kalau lo minta gitu, gue iyain. urusan lagunya gak buru-buru, kok. astaga, lo lucu banget kalau kayak gini. udah, sana bantuin kakak lo masak."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

double up, nih. gaada triple karena otakku sudah panas.

.

sudah, ya. selamat malam, jangan lupa berdo'a sebelum tidur.

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧 ° ᴊɪʟɪᴅ 2•Where stories live. Discover now