[AS] Secret Project.

1.4K 200 54
                                    

Buenas tardes!
(Selamat malam)

Anjay, saique :3

•••

Sebenernya ini gak penting-penting amat, tapi masa rencananya bulan juli nanti Mine tetep masuk kampus dan bakal ada ujian osce........

oh noooo liburankuuuuuu
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

•••

Vomments jangan lupa( ^ω^ )

•••

Ruangan bernuansa hitam dengan alat-alat musik mengisi ruangan itu seketika menjadi ramai karena ulah seseorang yang membuka pintu studio dengan tenaga berlebihan, hingga menimbulkan debuman kencang ketika daun pintu itu menabrak dinding. Bukan hanya June—lelaki yang baru saja mengembalikan microphone pada standing mic, tetapi juga Hanbin, Yedam dan Hyunsuk yang saling menatap ambang pintu dengan mata membulat akibat terkejut.

"Allahuakbar! Ini curut satu gak bisa santai aja apa buka pintunya!" Teriak June merujuk pada kembarannya, Lisa, yang dengan langkah lebar melaju ke arahnya. Wajah gadis itu tampak pucat pasi, seakan darah memang berniat meninggalkan kepalanya.

Sementara di belakang Lisa, tampak Rose dengan senyum kikuknya berjalan ke tengah ruangan, menghampiri sang kakak; Hanbin dan kedua laki-laki lainnya yang duduk bersila di lantai, sembari meletakkan plastik berisi minuman di hadapan mereka.

Tanpa tendeng aling, Lisa menjatuhkan tubuhnya pada June dan melingkarkan kedua tangannya erat di tubuh pria itu, "Juneeeeeed!" Rengek gadis berponi itu, sambil mengencangkan belitan tangannya.

June mengerang kesakitan, "Ini apaan sih pake peluk-peluk? Sesak tau!" Sekilas June melempar tatapan bingung pada Rose, namun gadis itu hanya menanggapinya dengan gelengan prihatin lalu kembali meneruskan aktivitas mengeluarkan minumannya dari plastik.

"Ini tadi dapet bonus cookies juga dari cafenya," Rose meraih dan menunjukkan biskuit cokelat ditangannya.

"Wuih, mantap!" Hyunsuk berseru riang, "Dapet berapa?" Hyunsuk melirik ke dalam isi plastik, "Eh, kok banyak banget?"

Rose menunjukkan cengirannya, "Kan langganan."

"June, tolongin gue!" Lisa kembali merengek ditempatnya, "Sumpah gue gak tau harus gimana lagi. Gue panik banget, bahkan rasa paniknya tuh udah kek menjalar ke ubun-ubun. Pikiran gue sekarang blank, dan gue gak tau harus ngapain lagi. Please tolongin gueee!" Lisa mendusel-duselkan kepalanya pada ketiak June, hingga suaranya terendam.

"ETDAH GELI WOY!" Perlu tenaga cukup kuat bagi June melepaskan pelukan Lisa darinya—Oh, ralat, jika June sampai meringis kesakitan dan juga geli seperti itu, maka rengkuhan itu tidak bisa dikatakan sebagai pelukan lagi, namun belitan ular piton, "Lu tuh kenapa sih? Geli banget tiba-tiba meluk gua kayak gitu!"

Lisa menatap June dengan bibir tertekuk, sementara June terlihat bersedekap di depan dada, atau lebih tepatnya, menyelipkan kedua tangan diantara ketiak. Meredakan perasaan menggelitik yang sempat menyerangnya selama beberapa saat. Alis pria itu tampak menukik tajam kala membalas tatapan kembarannya.

"Lo tau kan kabar tentang penutupan acara music corner besok itu apa?" Tanya Lisa dengan bibir manyun.

"Apaan?"

"Masa lo gak tau sih?"

Sejenak June beralih menerima uluran minuman dari Rose dan menusukan sedotan ke dalam lubang minumannya. Ia kemudian menyedot caramel latte-nya, "Yang mana anjay?"

KEEPING UP WITH YG'S FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang