Possessive Type ~Yeonkai~

Bad Liar

Hhhhhhhhhhh

Entah sudah berapa kali Hueningkai menghela nafas panjang hari itu, seolah Ia memiliki problema kehidupan yang sangat rumit. Ia menekan keyboard dan menggeser mice komputernya secara kasar, game yang Ia miliki dikomputernya sudah Ia mainkan semua, namun semua itu tidak juga dapat mengusir kebosanan Kai dihari itu. Mungkin jika Ia bisa membuka sosial media yang Ia miliki maka kebosanan itu akan hilang, namun Kai terlalu takut untuk membukanya, bagaiman jika Yeonjun mengirimkan pesan lewat sosial media, karena Kai sengaja mematikan ponselnya. Dia tidak berani  mengangkat telepon dari Yeonjun jika Yeonjun menelponnya, Kai adalah pembohong yang buruk, bisa - bisa Kai bicara dengan terbata - bata dan malah ketahuan jika Ia berbohong pergi dengan Eunbi hari ini. Lebih mudah jika Kai mematikan telepon selularnya dan mengirimi Yeonjun pesan nanti malam jika Ia lupa mengecharge ponselnya hari itu.

Kai bangun dari kursi dimana Ia duduk dan berjalan menuju dapur rumahnya, ia membuka lemari pendingin 2 pintu yang ada didapurnya. Mencari - cari makanan yang ada disana, namun Kai tidak menemukan apapun didalamnya. Kai menutup kulkas itu dan membuka lemari dapur untuk mencari mie instan, namun lagi - lagi Ia tidak menemukan apapun disana. Sepertinya karena ibu Kai terlalu sibuk hingga Ia pun lupa jika Ia tinggal dengan Kai hingga tidak menyediakan  makanan apapun dirumah, sampai - sampai dihari sabtu seperti ini pun ibu Kai sudah pergi bekerja sejak pagi.  Kai menutup pintu lemari itu cukup keras, kekesalan dan permasalahan hidupnya seperti menumpuk dihari itu. Kai berjalan kembali menuju kamarnya yang berada dilantai 2, Ia membuka lemari bajunya dan mengambil sebuah hoodie berwarna kuning cerah itu dan memakainya. Kai bermaksud untuk membeli ramen instan di minimarket dekat rumah. Minimarket itu hanya berjarak beberapa blok dari rumahnya sehingga Kai merasa tempat itu aman untuk Kai kunjungi hari itu, lagipula jarak antara minimarket dan rumah Yeonjun cukup jauh jadi mereka tidak mungkin tidak sengaja bertemu disana.

Kai memasukan kedua tangannya kedalam saku hoodie dan berjalan keluar rumah menuju minimarket itu. Kai menaikan hoodie yang Ia pakai untuk menutupi kepalanya, cuaca di siang itu cukup panas, Kai pun berjalan cepat dengan menundukkan kepalanya. Ada suara lonceng kecil yang terdengar saat Ia membuka pintu minimarket tersebut. Kai pun berjalan menghampiri rak - rak yang terdapat berbagai jenis ramen dari berbagai merk. Kai mengambil 2 bungkus ramen kesukaannya dan juga 2 sosis untuk menemani ramen yang akan Ia makan hari itu. Kai membuka lemari pendingin dan mengambil satu botol minuman dari sana. Ia pun berjalan menuju counter ice cream, dan mengambil satu bungkus ice cream untuk Ia makan sambil berjalan kaki pulang kerumah.

Kai membuka bungkus ice cream loli dengan rasa choco mint itu dan memasukannya kedalam mulut sembari mulai berjalan pulang dengan menenteng satu kantong plastik berisi ramen dan sosis ditangan kirinya. Ia hampir saja tersedak ice cream yang ada didalam mulutnya saat melihat seseorang tengah berdiri didepan pintu apartemen miliknya, kakinya berhenti melangkah.

Shit

Kai melihat Yeonjun tengah menekan tombol bel disamping apartemen Kai, pandangan Yeonjun lurus terpaku menatap pintu apartemen Kai. Kai yang melihat Yeonjun tidak melihat kearahnya pun segera berbalik badan dan melangkah pelan menjauh dari apartemennya. Tinggal 2 langkah lagi kebelokan tangga turun maka Kai akan selamat hari itu.

"Kai?" Seolah tidak ada keberuntungan Kai dihari itu, Yeonjun memanggilnya saat Kai tinggal selangkah lagi dari belokan menuju tangga. Langkahnya terhenti, Ia ragu apakah Ia pura - pura tidak mendengar panggilan Yeonjun dan melanjutkan langkahnya dengan polos. Namun suara langkah kaki yang mendekatinya seolah membuat Kai seperi beku ditempat.

"Kai?" Panggil Yeonjun lagi. Suaranya terdengar cukup jelas karena jarak mereka yang berdekatan. Dengan amat sangat canggung Kai berbalik badan dan memaksakan diri untuk tersenyum.

"Aah, Hyung??!! Kau ada disini?" Ucap Kai berpura - pura kaget dan berjalan mendekati Yeonjun. Tatapan mata Yeonjun yang menatap Kai dan juga raut wajah Yeonjun membuat Kai menghentikan langkahnya. Tidak ada senyuman diwajah Yeonjun, tatapan matanya seperti menahan amarah.