PART 1

442 23 5
                                    

"Praktek kali ini menyenangkan sekali ya!! "

"Gimana rasanya cokelat kita ya? ah aku penasaran ingin segera mencobanya.."

Aku mendengar celotehan kedua temanku dari belakang ketika keluar dari ruang praktek kami. Hari ini kelas kami mengadakan praktek memasak cokelat, aku cukup percaya diri dengan rasa cokelat yang ku buat meskipun penampilanya tidak seperti cokelat buatan chef terkenal.

"Aku...aku akan memberikan cokelat ini dan menembak ketua osis!"

"Shin Eun Bi!! "

"Akhirnya Eun Bi nekat juga!! "

"Ketua osis juga pasti suka Eun Bi juga"

"Selamat berjuang, wakil ketua osis! "

Sedikit berlari aku mendahului kedua temanku, semangat dalam diriku bertambah hari ini, karena aku bertekad untuk menyatakan perasaan pada orang yang ku sukai. Ini sedikit memalukan, tapi aku sudah memendamnya terlalu lama.

"Jangan bilang begitu dong! Aku sedih kalau ditolak tau!! Aku duluan ya! ".

Kemudian aku meninggalkan kedua teman ku dibelakang

"Shin Eun Bi itu pintar ya, tapi sedikit kikuk"

"Benar, E-oh bagaimana kalau kita ikuti Eun Bi?!"

"Lebih baik jangan, aku tidak mau melihat Song Mingi dan gengnya, pasti mereka sedang berbuat onar... "

***

'Terimalah cokelat ini, jadilah pacarku, jadianlah denganku.. '

Aku merapal kan dalam hati kalimat yang akan ku sampaikan untuk ketua osis di sepanjang jalan kooridor.Dan disaat aku hampir sampai pada tujuan ku, suara gaduh terdengar dari arah depan. Aku mengintip dibalik tembok melihat apa yang terjadi.

'HIIIIIIY, SONG MINGI..! SERAM SEKALI!! Aku harus cepat ke kelas ketua osis! '

Song Mingi dikenal sebagai preman sekolah, pembuat onar, seorang siswa yang membuat pembuluh darah semua guru pecah, meski dia bukan pembully dia tidak segan untuk melukai siapapun yang berani menghalanginya. Tipe orang yang 'kenapa harus adu mulut jika kau punya tangan untuk baku hantam'. Pokoknya buat ku dia menyeramkan, aku tidak mau berurusan denganya.

PRANK!

Hantaman bola kasti yang dipukul oleh Mingi membuat kaca kooridor pecah.

"Wah. Pecah". Ucap Mingi dengan tenangnya.

"Mingi terlalu kuat sih".ucap salah satu temanya.

"Yak, Mingi! Kau lagi yang membuat onar! Sekarang kau ikut aku ke ruang guru." Suara ketua osis menginterupsi dari seberang terdengar oleh ku.

"Kenapa harus aku? Kau saja yang gantikan aku ya ketua, aku sudah terlalu sering, haha"

"Jika kau tak mau, akan ku laporkan pada guru"

"Cih, terserah! "

Aku melirik sedikit, rupanya ketua osis akan lewat sini. Aku kembali bersandar pada dinding dan kembali mengingat kalimat yang harus ku ucapkan pada ketua. Misiku harus berhasil.

Dengan kaki yang sedikit gemetar aku keluar dari tempat persembunyian ku. Menundukkan kepala dan memejamkan mataku erat. Namun dengan lantang aku mengucapkan kalimat yang ku harap kan bisa membuat ku lebih lega.

"TERIMALAH INI! KUMOHON... TERIMALAH AKU"
Dengan mata yang masih tertutup aku menyodorkan kan satu cokelat untuk ketua osis yang ada di depan mataku.

IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang