PART 2

188 20 6
                                    

"BANGUN SHIN ....EUN ...BI!! "

Suara ibu yang membangunkan ku terdengar begitu keras mengusik tidurku di pagi hari ku yang tenang.

"SHIN EUN BI! BANGUN!! KAU HAMPIR TELAT MASUK SEKOLAH ! "

"Iya.. Aku bangun!!! Aku akan siap-siap!! " Seruku di balik pintu.

Siap apanya? Aku tidak siap ke sekolah.

Gara-gara aku salah tembak orang, hari itu benar-benar mengubah moodku seharian. Bukan hanya mood, tapi pasti akan mengubah nasibku di sekolah.
Aku akhirnya berpacaran dengan preman sekolah. Song Mingi si macan galak yang menyeramkan.

***

Nama Song Mingi dikenal tidak pernah menaati peraturan sekolah, tidak takut pada guru , dia sering keluar masuk ruang konseling, dia sering berkelahi dengan siswa disekolah, dia bahkan pernah sekali berkelahi dengan siswa dari sekolah lain yang menyebabkan tawuran terjadi antar sekolah.
Memikirkan daftar kenakalan nya membuat ku semakin meremat frustasi rambut ku.

"Eun Bi, kau kenapa? " Tanya ibu ku cemas.

Aku melihat ibu dengan tatapan memelas. Satu fikiran terlintas dalam lamunan ku tadi.

"Ibu.... "

"Apa? Kau kenapa dari tadi ? Melamun, menjambak rambut sendiri, ditambah wajah mu terlihat pucat. Apa ada masalah? "

"Ibu.. Boleh tidak aku putus sekolah? "

"A-Apa??? Apanya yang putus sekolah? Ibu dan Ayah sudah susah menyekolahkan mu sampai sekarang dan kau mau putus sekolah. Begitu saja? Kau bosan sekolah? Kau harusnya bersyukur kau masih sekolah, di luar sana jangankan untuk sekolah makan saja susah".

" Iya.. Tapi.. Kalau pindah sekolah bagaimana? "

"Duh, kau kan tahun depan sudah lulus. Tanggung sekali. Memang kenapa? Terjadi sesuatu padamu? "

"Ah.. Ummh tidak"

Pagi ini aku pergi ke sekolah dengan hati yang was-was, berbicara dengan ibu juga tidak banyak membantu ku.

***

Apa yang akan terjadi denganku hari ini?
Apa dia akan memukul ku jika aku melakukan kesalahan?
Apa dia akan menjadikanku sebagai objek mainan di depan teman-teman geng nya?.

"HEI! KAU! KENAPA KAU PEGANG PERUT MU SEPERTI ITU? "

"S-song Mingi! ". Aku membeku di tempat saat si macan garang itu hendak menghampiriku. Namun sedetik kemudian aku tersadar aku dalam  bahaya, aku seperti anak rusa  ditengah hutan yang di intai dari balik pepohonan oleh hewan buas untuk makan siang.

'Lari... Eun Bi! Lari secepat mungkin! Selamatkan dirimu! '

"Mau lari kemana kau? "

Mingi tau-tau sudah menangkap sebelah tangan ku dengan sekali tarikan membuat kaki ku kembali ke tempat, dan si rusa kecil ini sudah tak punya tenaga akibat dari rasa takut yang lebih besar di banding rasa ingin menyelamat kan diri dari cengkraman si buas.

"M-mianhae, a-aku mau k-kelas". Suara yang ku keluarkan seakan sulit untuk di ucapkan.

" Tidak boleh! " Suara nya mengintimidasi pendengaran ku, membuat ku semakin tertunduk tak mau melihat wajah si garang.

IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang