NICHOLAS Dan ANNABETH (END)

5. Aroma Cinta Annabeth

Haiii ... selamat siang. Semoga selalu bahagia dan sehat-sehat terus ...

Happy reading dan tetap semangat ...

🍀🍀🍀

Song: Hair – Little Mix

Quote:
I miss the old me.
I miss the happy me.
Everything has changed.
-PictureQuotes.com

🍀🍀🍀

Annabeth tersenyum lebar membaca pesan WhatsApp dari Abangnya, Jeremiah. Pria itu sudah berada di bandara untuk kembali pulang ke Singapura. Annabeth begitu terharu melihat rasa sayangnya Jeremiah padanya.

Mobil HRV yang dimilikinya itu sudah berusia 2 tahun dan beberapa kali Ayah maupun Bunda berniat mengganti mobil itu tapi Annabeth menolak mentah-mentah karena dia merasa HRV sudah lebih dari cukup untuknya. Toh dia bukan tipe perempuan yang suka hura-hura ataupun pamer harta. Bagi Annabeth, harta bukanlah segalanya.

Begitu Jeremiah datang, dia langsung menyerahkan sebuah kotak kecil sebagai hadiah untuk Annabeth. Abangnya itu sangat rajin memberinya hadiah, selain di hari ulangtahun dan Natalan.

"It's for you, Beth. My only and dearest sister and I love you. Always love you!"

Annabeth langsung menangis keras ketika melihat sebuah kunci mobil terletak di dalam kotak itu. "Makasih ya, Bang. Abeth juga sayang sama Abang tapi mobil Abeth masih bagus, Bang."

"Kamu selalu ngomong gitu tapi Daddy langsung panik begitu Bunda bilang HRV kamu masuk bengkel karena diserempet motor."

"Diserempet doang kok, Bang. Lagian Abeth baik-baik aja."

"Buat Daddy nggak gitu, Beth. Kamu nggak kenal Daddy ya? Makanya Abang langsung bilang Daddy biar Abang aja yang beliin kamu mobil baru. Trus Bunda bilang kamu sukanya mobil kecil sederhana aja dan Bunda ngusulin Agya. Bunda juga yang pesan warna kesukaan kamu, kuning. Udah Abang bayar lunas ya, Beth."

Annabeth tidak bisa menolak lagi. Dia hanya bisa memeluk Jeremiah erat-erat. Ujung-ujungnya HRV itu dibeli Ayah Ben untuk dijadikan mobil operasional kantor pengacaranya. Annabeth udah nolak uang dari Ayah tapi Ayah mana mau terima penolakan. Uang seharga HRV baru masuk ke rekening Annabeth seminggu yang lalu.

"Jadi Abang ke sini cuma mau kasih kunci mobil doang ya?"

"Abang kangen adek Abang dan pengen seminggu ini bareng kamu aja."

"Abeth juga kangen Abang."

"Nggak mau pulang ke Sing, Beth? Kerja di perusahaan Abang aja gitu?"

Annabeth menggeleng. "Abeth betah di sini, Bang."

"Masih takut ketemu si kutu kupret Alvin?"

Annabeth menggeleng. "Udah lupa malah."

"Bagus deh! Cowok keluaran neraka gitu nggak pantes buat diinget. Abang cariin pacar aja gimana? Mau nggak?"

"Ogah! Kalo model CEO gitu, di sini juga banyak. Ada tuh satu yang nyebelin banget di kantor. Sok ganteng lagi!"

Jeremiah tertawa keras. "Awas lho, ntar malah kamu jatuh cinta!"

"Tolong ya, Bang. Abeth udah kebal!"

"Nggak pengen lepas kawat gigi gitu? Kembali ke wujud kamu semula?"

Annabeth menggeleng lagi.

"Kamu nggak takut jadi perawan tua?"

"Kalo ada cowok yang suka sama Abeth dengan kondisi Abeth yang seperti ini, Bang berarti cintanya emang tulus. Kalo cuma cinta sama penampilan Abeth doang, sama dong kayak si kutu kupret itu."