07. Penolong

77 32 7
                                    

Dorrrr!

Alleta terperanjat kaget saat Karaya tiba-tiba merangkul nya. "Ya ampun kara! Ngagetin aja," ujarnya seraya memukul Karaya.

"Hehe maaf sayang kuh, lagian ngapain senyum-senyum sendiri? cerita dong," ujar Karaya antusias.

"Semalem Alano nelpon terus bawaannya pengen senyum-senyum aja sampe sekarang hehe," jawabnya terkekeh.

"Ya ampun Ta! Lo sakit asli," ujar Karaya dengan nada paniknya.

"Ma...maksud lo? Orang gua sehat begini," ujat Alleta menunjukan dirinya baik baik saja.

"Lo itu sakit Ta," ujarnya lagi seraya mengguncangkan tubuh Alleta.

"Ih ga waras lo," kesal Alleta.

"Lo! Sakit!," Ujar Karaya penuh penekanan, "sakit karena cinta hahaha," Karaya lantas mengeluar handphone dari sakunya dan membuka salah satu aplikasi disana.

Karaya merekam aksinya seraya berkata, "Halo gengs! Jadi sahabat gue yang satu ini lagi jatuh cinta dan gue bahagia banget karena artinya sahabat gue ini normal dong ya dan dia jatuh cinta sama cogan nya SMA Garuda namanya A-" aksinya terhenti.

"Ta balikin handphone gue!" Ujar Karaya seraya mengejar Alleta yang dengan tiba-tiba merebut ponselnya.

"Ga mau lagian ngapain ngevlog segala? Ga guna tau, malu!" Balasnya.

"Hehhe reflek Ta, bawaannya gatel pengen kasih tau ke semua orang kalo sahabat gue ini jatuh cinta," ujar Karaya bahagia.

"Ish ga waras lo," balasnya kesal.

Tak lama, pertengkaran kedua gadis itu terhenti saat melihat dua orang yang tak asing bejalan beriringan di hiasi canda tawa dari koridor yang berlawanan. Dia Alano dan Glasia.

"Lo ga papa Ta?" Tanya Karaya.

"Heheh engga kok, gue sadar diri," jawabnya.

"Jangan merendah Ta," ujar Karaya.

"Engga kok ga papa, udah yuk ke kelas," ajak nya berusaha tersenyum.
~~~~~~~~~~~~~~~

"Jangan lupa kita latihan habis ini," ujar Zandra mengingatkan.

"Gue ga ikut dulu," bales Alano.

"Why?" Tanya Akil yang mendapat tatapan tajam dari Alano. "Okok gue ga niat kepo kok," ujarnya lagi dengan cengiran.

"Yaudah ga papa nanti gue bilangin kapten," ujar Zendra.

"Ok thank Dra," balas Alano.

"Al, nanti gua sama Zandra nyusul ke rumah lo, siapin makanan ya yang banyak jangan lupa minumnya susu, kopi, soda terus-" Kalimatnya terpotong.

Tak! Alano menjitak nya.

"Rumah gue bukan warung! Masuk aja kalo gue belum balik," ujarnya.

Kring!kring!kring!

"Gue cabut," pamit Alano.

"Rumah sakit lo?" Tanya Zandra yang mendapat anggukan dari Alano, "ati-ati lo," lanjutnya.

30 menit berlalu sejak bel yang berbunyi 3 kali itu terdengar. Menandakan siswa SMA Garuda juga sudah boleh pulang sejak 30 menit yang lalu. Suasana sekolah sudah sepi hanya ada beberapa murid yang masih memiliki kepentingan.

Alano berjalan melewati kelas 11 IPA-2 yang merupakan kelas Alleta.

Langkah Alano terhenti tepat didepan kelas itu, terdengar suara ricuh bentakan dan makian segerombol siswi kepada seseorang dari dalam sana.

ALANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang