T W E N T Y S E V E N

404 77 8
                                    

"Kak, can u please just stop?"

"Tell me a reason to stop loving her."

"Obsesi kakak ke dia udah bikin kakak gila."

"But you do love him too right?"

"Jadi, tell me more about you, Gi." Sekarang Erika dan Gio tengah berbicara empat mata di kamae Erika.

"I don't know where to start," Jawab Gio.

"Ok, kalo kaya gitu biarin aku yang nanya. Is that true kalo kamu dulu adalah drug seller back then?"

"Yes," Jawab Gio seadanya.

"But how?" Gio hanya menghela napas.

"Seperti yang mbak tau, ayah aku adalah seorang mafia, i was born to be a son of a mafia." Erika yang mendengar nya hanya diam.

"My dad always push me to be a mafia, cause he want us, me and Clara to hand on his job. Aku awalnya gak mau, tapi akhirnya ayah aku nuntut aku buat ngelakuin itu," Lanjut Gio yg masih setia di dengar Erika.

"Dari kecil aku dan Clara selalu diurus sama nenek, karena perbuatan ayah yang nggak baik, akhirnya nenek milih untuk ngurus kita. Tapi pas umur kami udah beranjak dewasa, ayah maksa kita untuk jadi kaya dia. Mau gak mau akhirnya aku milih untuk jadi drug seller, dan Clara dia dilatih buat jadi seorang asasin. Itu kenapa aku kenal Vero, dia salah satu musuh bebuyutan ayah."

"Tapi saat umur aku menginjak 17 tahun, karena hilang nya Clara dan meninggal nya nenek, aku jadi gak tau harus cerita ke siapa. Akhirnya aku milih untuk pindah ke US diam diam dan mulai bisnis aku disana."

"Tapi kenapa kamu pindah kesini?" Tanya Erika.

"This is my hometown," Jawab Gio, Erika hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"But, where is your mom, Gi?"

"My Dad, accidentally kill her," Jawab Gio yang membuat Erika terkejut.

"Maksudnya?" Ujar Erika terbata bata.

"Aku dan Clara punya ibu yang berbeda, Ibu aku hanya korban ketamakan ayah, ayah ngehamilin dia dan lahir lah aku. Ketika diminta tanggung jawab ayah nggak mau dan karena emosinya yang gak ter kontrol dia nggak sengaja ngebunuh ibu aku. Tepat setelah 10 hari kelahiran aku. Karena ngerasa iba akhirnya dia ngurus aku, itu kenapa aku benci sama dia. Dia egois," Jawab Gio, dapat Erika lihat rautnya yg terlihat marah dan sedih di waktu yang bersamaan.

[ ERIKA POV ]

"Aku kira, hidup ku berat tapi ada yang lebih berat ternyata."

Aku akhirnya memeluk Gio.

"Kamu manusia paling hebat yang pernah aku temuin,"

"Nggak papa kalo kamu gak lanjut cerita, aku udah cukup kok denger itu semua," lanjut ku masih terus memeluk Gio.

"Tapi mbak bilang, mbak mau tau semuanya?" Jawab Gio sembari memeluk ku.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Where stories live. Discover now