•TPRC #58✓

51 6 0
                                    

****

Chaterine memandang lesu rok abu-abunya yang seperti tak layak pakai ini. Mau menjahit? Chaterine tidak terlalu pandai menjahit, apalagi robeknya sampai sebesar itu. Mau minta tolong ibunya? Chaterine tidak tahu alasan apa yang cocok untuk dia berikan kepada ibunya saat bertanya kenapa roknya robek sepanjang itu.

Bukan. Bukan Chaterine tidak punya cadangan rok abu-abu lagi. Dia punya, bahkan ada tiga, bersama rok yang sudah robek itu.

Tapi masalahnya rok yang pertama sudah sangat cingkrang, itu adalah rok pemberian kakak sepupunya saat dia masih kelas 1 SMA. Karena pertumbuhannya yang sangat pesat, saat kenaikan kelas 2 rok itu sudah tidak muat lagi.

Dan rok kedua sebenarnya tidak ada masalah apa-apa, bahkan masih terlihat baru. Sebab Chaterine baru memakainya sekali, dan itupun hanya beberapa jam saja.

Yang membuat Chaterine enggan memakainya adalah.

Rok itu pemberian orang yang sudah mencampakkan dirinya.

Siapa lagi kalau bukan most wanted SMA Melati. Calvins Harry.

Rok yang dibelinya bersama Calvins saat kejadian pembullyan oleh geng kakak kelasnya itu.

Labil memang alasannya, tapi mengingat namanya saja sudah membuat Chaterine sangat muak sekali.

Chaterine mengendikkan bahunya, persetan itu pemberian siapa. Yang terpenting sekarang adalah dia tidak terlambat ke sekolah.

Selesai berbenah Chaterine mematut dirinya didepan meja rias dan memoleskan sedikit bedak serta liptin ke bibirnya

Baru saja hendak membuka pintu kamarnya, Shinta sudah duluan membuka pintu kamar Chaterine yang membuat gadis itu kaget setengah mati nyaris terjengkang ke belakang.

"Aduh ibuk, pagi-pagi ngagetin aja."

Shinta menatap Chaterine gemas, "itu udah ditungguin Kenzi diluar."

"Hah!" Chaterine spontan berlari ke arah ruang tamu dan benar saja sudah ada Kenzi dengan santainya duduk sambil memainkan ponsel.

Chaterine menepuk jidatnya, "astagaaaaa Zi kalo lo emang mau nagih jaket besok-besok aja kek, kan belom gue cuci," kata Chaterine heboh.

Kenzi menatap sahabatnya itu heran. Siapa juga yang datang menagih jaket?

"Orang gue datang mau jemput lo kok, idih suudzon mulu."

Chaterine nyengir dia mengusap tengkuknya kikuk, malu sudah heboh pagi-pagi begini.

Shinta kembali berbicara dan membuat perhatian kembali padanya. "kalian mau langsung berangkat apa sarapan dulu?"

"Eh Tante makasih tawarannya, tapi saya sama Chaterine mau langsung berangkat aja," sahut Kenzi mendahului Chaterine yang hendak protes karena tidak setuju.

Karena pagi ini dia ingin sarapan pagi bersama keluarganya dan menikmati masakan ibu tercinta.

Chaterine emang suka lebay kalo lagi goodmood .

Setelah menyalami Shinta mereka berdua bergegas berangkat. Chaterine masih memasang wajah ditekuk karena Kenzi menyeretnya secara paksa dari rumahnya dan itu semua tidak lepas dari pandangan Kenzi lewat kaca spion.

✎The Perfect Rich Couple [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora