•TPRC #60✓

38 4 0
                                    

Akhir pekan yang sangat membosankan.

Chaterine sekali lagi membuka lembar demi lembar buku paket Bahasa Indonesia, hanya sedikit dari semua yang dia baca masuk ke dalam otaknya.

Iya besok adalah hari dimana SMA Melati akan mengadakan ujian akhir semester yang akan menentukan naik atau tidaknya anak-anak. 

sebagai murid yang selalu mendapatkan nilai terbaik setiap tahun, tentu moment ini sangat disakralkan oleh Chaterine. Oleh sebab itu sejak dari bangun tidur dia sudah stay dimeja belajar kamarnya untuk belajar.

Chaterine melirik cahaya merah di atas nakas, pukul sebelas siang lebih 30 menit. Chaterine merasakan cacing diperutnya sudah berdemo, karena sedari pagi belum diberi makan.

Chaterine merasakan kepalanya berat dan sedikit berdenyut, tetapi dia tetap memaksakan diri berjalan ke meja makan. Chaterine menghempaskan diri dikursi begitu saja ketika tiba, ibunya terkejut melihat keadaan anaknya.

penampilan Chaterine saat ini sangatlah errrr... menyedihkan.

Kantung mata hitam

Rambut yang diikat asal-asalan

Bibir sedikit pucat

Dan jangan lupakan wajah rembes  Chaterine karena sedari pagi belum mandi.

"Are you okey?" tanya Malik, ketika datang langsung mengambil duduk disebelah putrinya.

Chaterine mengangguk lesu.

Shinta menggeleng pelan, "kebiasaan kamu dari dulu, setiap ulangan pasti belajar terlalu berlebihan, gini kan jadinya. Gimana misal pas hari-H sakit, malah gak bisa ikut nanti." cerocos Shinta panjang kali lebar kali tinggi.

Ferdi mengangguk setuju, "iyanih, kakak sukanya cari penyakit aja."

Chaterine berdecak, "gak ada orang yang mau cari penyakit."

"Kalau gitu kamu habis ini makan, terus mandi, sholat dzuhur, langsung tidur, belajarnya lanjut besok pagi aja. Ibu gak mau kamu sampe drop."

Malik menimpali, "gakpapa nilai kamu standar, asal naik kelas aja ayah sama ibu udah seneng."

Chaterine tersenyum, tak ada satu kata pun bisa mewakili rasa bahagianya memiliki keluarga yang begitu pengertian padanya.

*****


Harap Tenang ada ujian

kertas-kertas itu tertempel disetiap jendela ruangan yang dipakai anak kelas 10 dan 11 untuk ujian akhir semester. Keadaan sekolah sangat sunyi, semuanya sedang fokus dengan soal dimejanya masing-masing.

Begitupun dengan Chaterine.

Mata pelajaran jam terakhir siang ini adalah agama.

Chaterine merasakan tangannya gemetaran, tapi tak dihiraukannya, dia tetap lanjut menulis jawabannya dilembaran kertas. Begitu dengan keringat dipelipisnya yang kian mengalir deras bak sehabis berolahraga, tangannya semakin bergetar. Chaterine terpejam sejenak.

Tes...

setitik cairan merah mengotori lembar jawabannya, Chaterine memelotot kaget. Dia menyentuh daerah hidungnya yang terasa basah. Darah?

Chaterine cepat-cepat mengambil tissue dari dalam sakunya, sebelum dia sempat mengelap bersih mimisan yang keluar dari hidungnya, pandangannya tiba-tiba mengabur, ruangan disekitarnya terasa sunyi, badannya terasa ringan.

Chaterine pingsan ditengah ujian.

***

"Anak ibu kelehahan karena kurang tidur, butuh istirahat cukup untuk memulihkan kondisinya."

✎The Perfect Rich Couple [END]Where stories live. Discover now