Ini jangan dimasukin ke hati ya, ini cuma fanfiction aja dariku. Cuman khayalan doang, biasa..
Ketika kisah ini berawal....
" Nona Magritha, apa anda tidak merasakan hal yang aneh dengan Tuan berambut hitam itu..??" Ujar Athanasia yang duduk bersama dengan Zenith di ruang tamu.
"Hmm kenapa aneh? Dia pria yang baik" Balas Zenith dan kembali membaca bukunya.
" entahlah, aku harap Nona tidak terlalu dekat dengan Orang itu ya..." ujar gadis berambut pirang itu lagi.
" Kau jangan pikirkan itu, lanjutkan saja menjahitmu." Balas Zenith lagi dan menghentikan kegiatannya.
" ngomong2, tuan putri apa yang mulia masih marah padamu??Athanasia terdiam dan menghentikan menjahitnya. Tatapannya tertuju pada buku yang tengah dibaca Zenith.
" Anda tau, Nona.. Selama ini aku merasa seperti berada di neraka. Kehidupanku seperti tak ada dan masa depanku suram...namun, setelah bertemu denganmu, rasanya aku berada di Syurga. Walau hanya menjahit dan baca buku." Ujar gadis itu dan melontarkan senyumnya. Suaranya yang lemah lembut membuatnya seperti putri anggun nan elok. Entah mengapa seluruh obelia membencinya.
Zemith hanya memandangnya tanpa berkata. Entah apa yang harus dilakukan, dia juga sudah sering membujuk Yang mulia Claude agar mau menerima Athanasia. Namun tak pernah berhasil.
"Athanasia!! Aku akan selalu bersamamu. Aku akan terus membaca buku bersamamu. Percayalah!! Kita adalah teman." Balas Zenith akhirnya dan memeluk Athanasia kuat. Mereka seperti kakak beradik yang sudah berumur 20 tahunan.
Aku ingin lebih dari itu, aku ingin kau menjadi saudaraku Nona....
******
"Athanasia, perkenalkan ini tunanganku. Izekiel."
" Bemarkah?? Halo salam kenal aku Athanasia"
YOU ARE READING
WHO MADE ME A PRINCESS ( Fakta unik Obelia ) END
ChickLitINI HANYA KUMPULAN PEMIKIRAN TENTANG KISAH ATHANASIA, bukan menceritakan ulang kisah Suddenly I Became a Princess ataupun Who Made Me a Princess WADAWWW TAK ADA NIAT UTK MENDAHULUI PENULIS YA, yang nggak mau baca lewat aja, sip heheheww