•|| 16. Kilasan ||•

159 14 3
                                    

Typo bertebaran
Happy reading🌻✨💫
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Dikelas XI IPA 2, kini sedang berlangsung pelajaran kimia. Guru didepan sana sedari tadi berkomat-kamit menjelaskan materi bab baru. Sekuat-kuatnya guru itu menjelaskan maka semakin kuat materi itu memantul diotak Jenessa.

Hari ini ia duduk sendiri, tak ada Nazila disampingnya. Biasanya kalau pelajaran kimia begini, Nazila pasti dengan hikmat mendengarkan.

Ahh bicara soal Nazila, bagaimana keadaan gadis itu sekarang? Apakah ia sudah sadar? Aghh Jeje ingin sekali menemuinya.

"Jenessa!" teriak pak guru didepan sana. Jeje langsung tersentak dari lamunannya.

"Kenapa pak?"

"Maju! Jawab soal nomor tiga halaman tiga belas dibuku paket" perintahnya.

Jeje segera bangun dari kursinya serta menggenggam buku paket ditangannya lalu berjalan menuju papan tulis dengan langkah gontai. Astaga! Apakah pak tua ini tidak tahu kalau Jeje tidak pintar dalam kimia.

Dia hanya bisa pasrah saat ini. Semoga ada keajaiban yang datang untuknya.

Lima menit kemudian. Jeje masih diam dihadapan papan tulis tanpa menulis satu huruf maupun angka disana.

Guru kimia itu menggeram kesal, "JENESSA! APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGERJAKANNYA? KENAPA KAMU TIDAK MENDENGARKAN PENJELASAN SAYA?!"

"Tad―"

"KELUAR!"

belum juga Jeje menyelesaikan ucapannya, namun guru itu seenak jidat memotongnya. Sudahlah.

Jeje keluar dengan langkah gontai. Tak apa, sebentar lagi juga istirahat. Lagian Jeje sudah terbiasa tidak mengikuti pelajaran. Jeje kan bar-bar, sering bolos. Jadi hal seperti ini sudah biasa saja baginya.

Bukan kantin tujuannya kali ini. Taman belakang. Ya, kakinya melangkah kesana. Disini sangat sepi, saat ini dia perlu tempat yang sepi untuk menenangkan pikirannya dan juga mencari solusi untuk kedepannya.

Tak terasa sudah hampir lima belas menit Jeje duduk disini. Terdengar bunyi bel disegala penjuru sekolah tanda istirahat sudah dimulai. Pastinya seluruh siswa SMA Graxiel berlarian menyerbu kantin. Tapi Jeje pengecualian. Mungkin hari ini ia akan absen kekantin. Sudahlah, disini terlalu nyaman. Seperti doi yang terlalu nyaman dengan zona pertemanan. Eh?

Tingg!

Tatapan gadis itu teralih keponselnya yang berbunyi.

Aisha Natalia:
Dimana? Gue bareng Indra
sama David dikantin nih. Susul gih.

Jeje menghela nafasnya pelan. Baiklah, kali ini ia akan menurut. Kalau tidak, pasti ketiga makhluk astral itu akan mengiranya tidak-tidak karena berada ditempat yang jarang bahkan tidak pernah Jeje kunjungi disekolah ini. Bisa-bisa mereka akan menuduh Jeje sedang bersemedi disini.

Jenessa Fransiska:
Oke

Jeje memasukkan ponselnya kedalam kantung rok pendeknya. Ia segera meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kantin.

Namun ditengah jalan menuju kantin,










INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang