PART 48💎

211K 17.5K 4K
                                    

Disya melempar tas sekolahnya kesembarang tempat, lalu merebahkan tubuhnya dikasur bersama Saga. Beberapa detik setelah itu Disya mengubah posisinya menghadap Saga sambil terseyum, melihat wajah Saga tentu saja sudah menjadi kesenangannya belakangan ini.

"Kenapa?" tanya Saga.

Disya menggeleng, "seneng aja liatnya," jawabnya.

Saga terseyum, seyuman yang tidak pernah ia berikan kepada siapapun selain Disya. Ia mengusap rambut Disya dengan lembut, "jangan pernah tatap cowok lain kaya gitu ya?" ucap Saga.

"Kenapa?" tanya Disya.

"Karna kamu cuma milik aku," jawab Saga.

Disya terseyum malu lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Saga selalu bisa membuatnya terbang tanpa jatuh sedikitpun. "Jadi malu," kekehnya.

Saga ikut terkekeh dan membuka kedua tangan Disya yang menutupi wajahnya, lalu mendekatkan wajahnya pada Disya. "Mandi udah sore," ucapnya sambil mengacak rambut Disya.

Disya tertawa sambil menghentikan Saga. "Iya aku mandi," ucapnya.

"Yaudah sana," usir Saga.

"Iya iya bawel banget," ketusnya.

Setelah selesai mandi, Saga mengajak Disya ke mall. Saga mau kalau Disya merasakan bahagia setiap hari, bahkan setiap detikpun akan Saga lakukan untuk membuat gadisnya merasa senang. Dengan itu Disya bisa melupakan kejadian buruk yang menimpanya.

Sekarang Saga sedang menunggu Disya ber-make up. Gadis itu selalu lama kalau memoles wajahnya, padahal natural saja sudah sangat cantik.

"Kak aku boleh pake lipstik yang merah gak?" tanya Disya.

"Nggak," jawab Saga.

Sudah Disya duga, Saga pasti tidak akan mengizinkannya memakai warna lipstik yang mencolok. Disya mendesah kecewa lalu memilih lipgloss yang berwarna pink agar lebih terlihat natural.

Setelah selesai merias wajahnya, kini Disya kembali menyisir rambutnya. Ia memasang satu jepitan bunga berwarna putih yang sangat indah dan cocok dengannya.

"Kak rambut Disya udah mulai panjang, potong lagi gak ya?" tanyanya.

"Nggak usah," jawab Saga.

Disya mengangguk lalu menatap kembali dirinya dicermin. "Cantik banget sih lo," pujinya pada cermin.

"Ayo," ajak Disya sambil memakai tas kecilnya.

Saga mengangguk dan beranjak dari sofa. "Cantik," ucap Saga.

"Disya tau," balasnya angkuh.

Saga terkekeh sambil geleng-geleng, dipuji bukannya senang malah angkuh. Setelah itu Saga menggandeng Disya keluar menuju parkiran mobilnya.

****

"Ya ampun Disya udah lama gak ke mall," ucapnya senang.

"Pokoknya Disya bakal kuras dompet kakak," ucapnya lagi.

"Kuras aja, sampai habis kalau perlu," balas Saga.

"Beneran?" tanya Disya.

Saga mengangguk membuat Disya melompat kesenangan. Mereka berdua menjadi pusat perhatian tentunya, bagaimana tidak? Wajah Saga yang tampan membuat para wanita meliriknya, begitupun dengan Disya yang cantik membuat para lelaki meliriknya.

"Ayo kak kita cari yang diskon," ucap Disya sambil menarik lengan Saga ke toko baju.

Setelah masuk Disya mengajak Saga berkeliling untuk mencari baju yang menarik dan bagus. "Kak ini bagus gak?" tanya Disya.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang