Hope 1

428 32 24
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

"Kenapa kalian gak pernah bolehin Kaila makan bareng sama kalian, apa karna masa lalu itu kalian benci sama Kaila? Padahal Kaila gak sepenuh nya salah atas kejadian itu!" -Kaila




Seorang gadis yang baru bangun dari tidurnya duduk diujung ranjang dengan tatapan sayu. Mengucek mata nya berulang kali.

Mengedarkan pandangan ke sekeliling sudut kamar nya. Dia terkejut melihat kamar nya berantakan seperti di sengaja. Siapa yang telah melakukannya?

Buku berantakan, pakaian ada dimana-mana, makanan banyak yang berjatuhan ke lantai, gorden terbuka tidak beraturan. Gadis tersebut heran padahal semalam sebelum tidur dia sudah merapih kan kamar nya.

Dor...dor...dor!!!

"BUKA KAILA!"

Teriakan dari balik pintu mengagetkannya.

Kaila segera merapihkan diri dan bergegas membuka pintu kamarnya. Ternyata yang menggedor-gedor pintu kamar nya adalah Mama nya sendiri.

"Bagus ya jam segini baru bangun!" ucap Saniya Mama Kaila dengan tangan yang langsung menjambak rambut Kaila tanpa ada belas kasih. "Gak lihat udah jam berapa hah?!" Timpalnya.

"Aduhh sakit ma, tapi kan ini juga baru jam 05.30" jawab Kaila sambil menunduk dan menahan sakit karna jambakan mama nya.

"Ya terus kamu mau bangun jam berapa setan?!" teriak Saniya. "Kamu masak kalah sama kakak kamu dia jam segini aja udah bangun dasar anak pemalas!" tambahnya.

"Iya maaf ma" jawab Kaila dengan kepala masih menunduk.

"Udahlah anak pembawa sial kayak kamu emang susah di urusin, sekarang saya dan Papa kamu mau berangkat kerja agak pagian, kamu sekarang siapin semua perlengkapan saya dan Papa kamu!" perintah Saniya sambil menghentak keras rambut Kaila dari genggaman tangannya.

"Iya ma, tapi aku mau beresin kamar aku dulu" Kaila menjawab dengan parau.

"Gak ada tapi-tapi saya mau nya sekarang juga kamu siapkan perlengkapan saya!" bentak Saniya.

Setelah mengatakan itu Saniya pergi dari hadapan Kaila dan Kaila pun dengan segera mengerjakan apa yang diperintahkan mama nya sebelum mama nya kembali marah kepada nya.

Setalah menyiapkan semua  perlengkapan Orang tuanya kini Kaila pun turun ke bawah untuk memberikan perlengkapan tersebut kepada Mama nya.

Ketika sampai di bawah Kaila melihat pemandangan di mana Mama, Papa, sekaligus Kakak nya makan dengan bahagia sedangkan Kaila di anggap seakan Kaila babu di rumah ini ingin rasanya Kaila menangis tapi dia berusaha menahan nya karna Kaila tidak mau menunjukan kesedihan nya di depan keluarga nya dengan perasaan yang masih sesak Kaila mendekat ke meja makan tersebut.

"Ma ini perlengkapan nya udah aku siapin" ucap Kaila sambil berniat duduk di kursi meja makan tapi sebelum Kaila duduk ucapan Mama nya menghentikan gerakan nya.

"Mau apa kamu?" pertanyaan terlontar dari mulut Saniya.

"Mau duduk ma, mau sarapan" jawab Kaila.

"Enak aja kamu gak lihat kami belum selesai makan! kamu itu makan nya nanti setelah kami selesai ngerti gak?!" ucap Saniya dengan nada sedikit membentak.

"Tapi ma..aku kan juga berhak duduk di sini bersama kalian" tutur Kaila lirih.

"Apa kamu bilang? mau duduk di sini yang ada selera makan kami hilang kalau kamu duduk di sini" ucap Sarah kakak Kaila yang sedari tadi hanya menyimak sambil menatap adik nya sinis.

"Kenapa kalian gak pernah bolehin Kaila makan bareng sama kalian, apa karna masalalu itu kalian benci sama Kaila? Padahal Kaila gak sepenuh nya salah atas kejadian itu!" ucap Kaila dengan masih menahan agar dia tidak mengeluarkan air mata nya.

Plak....!

Satu tamparan mendarat di pipi Kaila hingga terasa kebas. Kaila memegang pipi nya dan kemudian menatap Mama nya yang baru saja menampar nya dengan tatapan penuh tanya.

"Kenapa? Sakit?" ucap Saniya sinis. "Dasar gak tau diri kamu ya! Atas semua yang kamu lakukan di masalalu kamu masih dengan mudah nya bilang kalau semua itu bukan salah kamu! Dasar anak gak tau di untung kamu!" ucap Saniya sambil mengambil perlengkapan nya dan berlalu pergi dari ruang makan tersebut.

Kaila masih berusaha menahan tangis nya setelah mendengar ucapan Mama nya Kaila masih tidak habis fikir kenapa selalu dia yang di salah kan karna kejadian masalalu itu padahal tidak sepunah itu kesalahan nya. Di saat Kaila masih menahan sesak di dada nya perkataan Papa nya malah menambah sakit di dada nya.

"Kaila kenapa kamu selalu nyari masalah hah? Kamu emang anak gak guna nyesel saya pernah punya anak kayak kamu!" Danu Papa Kaila ikut bersuara dan setelah itu menyusul istrinya.

"Uhh mengganggu sarapan pagi gue aja lo tu tau gak" ucap sarah setelah itu Sarah pun pergi dari ruang makan.

Tinggalah Kaila sendirian di ruang makan ini dengan perasaan sesak di dada nya setelah di yakini tidak ada orang Kaila pun akhirnya menangis sejadi-jadinya Kaila meratapi nasib hidup nya yang jauh dari kata bahagia tapi Kaila tidak pernah menyesal punya keluarga yang seperti ini karna Kaila tau akan ada saat nya keluarga nya berubah dan kembali sayang dengan Kaila.

Ya Kaila selalu berharap dan berdoa bisa bersama keluarga nya lagi, bisa merasakan pelukan hangat orang tua nya, bermain bersama Kakak nya seperti keluarga beruntung di luar sana. Setelah puas menangis akhir nya Kaila pun bersiap-siap untuk mandi tapi sebelum mandi Kaila menyempat kan untuk memberes kan kamar nya yang berantakan.

Jam menunjukan pukul 07.00 Kaila pun akhir nya bergegas berangkat sekolah sebelum terlambat, Kaila tidak seperti Sarah yang akan di antar menggunakan mobil mewah oleh Danu dan Saniya, Kaila hanya akan berangkat sendiri dengan berjalan kaki sedikit untuk sampai di halte, lalu menunggu bus datang.

_________________________________

𝚂𝚒𝚗𝚌𝚎® 𝟿 𝙵𝚎𝚋𝚛𝚞𝚊𝚛𝚒 𝟸𝟶𝟸𝟸

Mσɾҽ Iɳϝσ

𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 : @𝐡𝐨𝐨𝐧𝐠𝐧𝐢𝐧

________________________________

𝐇 𝐎 𝐏 𝐄Where stories live. Discover now