FIVE : Jeunne femme

15 1 0
                                    

"Siapa dia?"

-----

     Agra melepaskan pelukan rekayasa yang ia buat untuk putrinya. Gadis yang masih belum memasuki masa remaja dengan labilnya percaya bahwa Agra sudahlah merubah sikap, padahal itu hanya pancingan semata untuk alena.

Alena sempat berpikir bahwa mengapa dengan tiba-tiba ayahnya memeluk dia seperti ini, padahal baru saja keamrin menyakiti bundanya. Tetapi dengan cepat alena membuang jauh pikiran negatif itu.

"Kamu ikut ayah ke rumah baru len" ucap agra dengan gampangnya.

"Bun-"

"Gak usah khawatir tentang bundamu. Dia sudah punya suami baru" Alena menganga tidak percaya, di umur itu alena sudah tau bahwa suami adalah pasangan dari wanita yang sudah sah. Dengan cepat alena menutup mulutnya.

"Yah.. apa aku punya ayah lagi? Apa ayah benar?" tanya alena dengan polosnya.

Agra mengangguk bohong untuk mengelabui alena agar ikut dengannya.

"Kamu mau ikut ayah? Ayah gak tega ngeliat kamu dibohongin sama bundamu sendiri"

"Tapi yah.. bunda sekarang lagi sa-"

"IKUT AYAH, nurut apa kata ayah"

Alena hanya bisa terdiam menunduk dan dengan mudah mengiyakan ajakan Agra.

     Tangan alena digenggam erat oleh Agra dan segera membawa gadis itu ke dalam mobilnya. Alena hanya terdiam seribu bahasa dan berdoa semoga ini yang terbaik.

Agra menancapkan gasnya, mobil itu berlalu dengan cepat. Berbeda dengan bi sri, pak amar, dan pak sudin yang berjam-jam mencari alena namun tak kunjung ketemu.

     Mereka mencari tahu siapa yang telah menculik alena, namun tak kunjung ketemu juga. Bi sri takut, jika nyonya-nya telah sadar dan tidak mendapati alena disini pasti sangat khawatir.

Mobil Agra berhenti di sebuah rumah yang bisa dibilang sangat megah, kokoh, dan modern. Entah siapa yang memiliki rumah yang sangat bagus ini, alena membuka pintu mobil dan turun menatap sekitar rumah yang dibilang agra "Baru".

"Yah. Ini ayah yang beli?" Agra hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

"Bagus banget yah,, apalagi kalau kita ajak bunda pasti lebih bagus lagi" Tanpa sadar, alena berbicara sendiri sedangkan ayahnya sudah berjalan masuk ke dalam rumah tersebut.

     Alena berlari memanggil ayahnya, dan membuntutinya masuk ke rumah itu. Rumah yang sangat megah, sukses membuat mata alena tidak berhenti menatap sekitar.

"Len, kamu masuk kamar" Refleks alena menengok.

"Tapi yah.. yang mana? Pintu ini cukup banyak, alena bingung" suara yang lugu dan polos.

     Agra membuka 1 pintu yang di dalamnya terdapat kamar bernuansa Pink, warna kesukaan alena. Kamar tersebut memiliki lemari pink, boneka pink, semua berwarna pink dilengkapi dengan AC.

"Masuk dan tidur"

"Ini.. kamar.. alena yah? Khusus buat alena?" tanya nya.

"Hmm, sudah masuk" alena segera masuk ke dalam kamarnya. Tak lupa memeluk ayahnya terlebih dahulu.

"Makasih yah" diangguki oleh Agra.

Kamar yang sangat indah, tak kalah bagus dengan kamar dirumah yang lamanya. Alena mengelus pelan boneka-boneka yang tersusun sangat rapih dan bagus.

     Ia merebahkan badan mungilnya di atas kasur empuk pink yang kini menjadi miliknya. Alena menatap langit-langit kamar dan mulai memikirkan hal-hal lain yang menimbulkan banyak pertanyaan di dalam benaknya yang belum dijawab.

Apa ayah benar? Mengapa bunda setega itu? Aku mempunyai dua ayah? Bagaimana jika bunda memiliki anak yang nantinya sebagai adik tiriku?

Pertanyaan gadis kecil polos yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya. Cepat-cepat alena menghilangkan prasangka buruk itu dari pikirannya. Alena adalah gadis yang tidak ingin berprasangka buruk pada orang lain terutama orang tuanya.

     Saat alena sedang menatap langit kamar, terdengar suara perempuan yang memanggil seseorang dengan sebutan "Mas". Alena beranjak terbangun dari kasurnya dan mengintip melalui pintu kamar yang ia buka sediikit.

Alena melihat ada wanita muda yang berpakaian mewah berjalan mencari seseorang. Pintu demi pintu dibuka oleh wanita itu, alena langsung berlari ke kasurnya dan berpura-pura untuk tertidur.

Giliran pintu kamar alena yang dibuka, wanita itu melihat ada seorang gadis kecil yang tertidur padahal alena hanya berpura-pura.

"Anak itu, sudah sampai rupanya" ucap wanita itu sambil menuju ke arah alena.

     Sekejap wanita itu mengelus puncak kepala alena, lalu membalut tubuh alena dengan selimut. Kemudian wanita itu keluar dan entah apa yg ia lakukan. Alena membuka matanya, dan segera duduk.

"Dia siapa? Beraninya mengelus kepala ku selain orang tuaku" gerutu Alena.

.

.

.

Cewe itu siapa ya? Tebak!

Selingkuhan Agra

Pacar Agra

Saudara Agra

atau Kakak dari Agra??


GIMANA? UDAH BACA YG AKU DIA DAN SAHABATNYA BELUM? SORE INI JUGA AKU MAU HAPUS, JADI BERUNTUNG YG UDAH BACA!

VOMENT+FOLLOW YAW BIAR TAU KALAU AKU PUBLISH🥰👌

INTAGRAM :avicianaa



                                             HAPPY READING ALL❤🙌


Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jun 21, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

RAPUHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora