18± Dihukum

785 62 47
                                    

Ntah kenapa, gue merasa dia adalah

Cewek yang selama ini gue cari.

-Alden Mauzar-

Seorang cowok bergegas memasuki rumah megahnya, dia mendapati seorang cewek tengah dicegah menaiki pagar balkon. Dia memeluk cewek itu dari belakang dengan terus memberikan peringatan. Selang beberapa menit, cewek itu kembali tenang dan berada didalam dekapan cowok itu.

“Alden jangan pergi!” ujarnya dengan histeris.

“Gue ga bakal pergi kemanapun Kk.”

“Janji?” dia menunjukkan jari kelingking kearah Alden.

“Janji.”

🌬️🌬️🌬️

“Ada apa dengan Kk Niken Bun?” tanya Alden mengikuti arah Ibunya setelah menutup pintu kamar Niken, Kk perempuannya.

“Bunda juga ga tau. Tiba-tiba aja, Niken udah teriak-teriak dikamar manggil kamu.”

“Alden ga tega lihat Kk Niken Bun.”

“Mau gimana lagi Nak, ini sudah takdir. Tugas kamu, hanya membantunya agar dia tidak stress.”

“Ini semua karena orang itu!”

“Alden. Mau gimanapun dia tetap sepupu kamu Nak.”

“Alden mau kekamar Bun.”

Alden menghempas pintu dengan kasar akibat Bundanya yang terlalu baik. Niken mengidap penyakit skizofrenia sejak umur 10 tahun dikarenakan tekanan yang selalu diberikan oleh sepupunya saat dititipkan tinggal bersamanya. Karena Alden dan Bundanya merawat Papanya di Amerika.

Coba saat itu, Bunda tidak menitipkan Kk Niken pada mereka!! Pasti Kk Niken ga bakal ngidap penyakit itu!

🌤️🌤️🌤️

“Launa!!”

Launa tersentak bangun, mengucek matanya dengan perlahan lalu mendongak kearah sumber suara.

Dia melihat Marsya sudah rapi seperti biasa untuk ke butik, begitu juga Laura yang sudah mengenakan baju seragam membuat Launa lantas melirik kearah jendela. Detik berikutnya, ia langsung nyelenong pergi menuju kamar.

⏳⏳⏳

Duh!! Pakai macet segala!!

Launa lantas turun dari angkot mengumpulkan tenaga lalu berlari menuju sekolah. Hingga ia menghela nafas kasar melihat pagar yang kokoh telah tertutup dengan sempurna.

"Pak. Saya telat 5 menit, bisa dibuka kan?" tanya Launa dengan lembut.

"Kamu tetap disana! Biar Bapak panggilkan guru piket."

"Eh! Pak! Ga usah pakai guru piketlah Pak! Pak!"

"Huhft! Huhft!" Alden seketika tercengang melihat pagar telah tertutup.

Alden mengatur deru nafasnya hendak membuka suara namun tertahan karena melirik gadis disebelahnya membuang muka sembari melipat tangan didepan dada.

"Lo telat juga?" tanya Alden.

"Menurut Lo?" jawab Launa dengan cuek.

"Gue Alden, Lo?"

Launa tak menggubrisnya dan langsung beranjak pergi membuat Alden meliriknya penuh tanya.

"Lo mau kemana?" tanya Alden menghentikan gerak langkah Launa.

"Masuklah."

"Gerbang disini." sahut Alden.

Kembar Beda Perlakuan [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang