Part 24

290 19 5
                                    

Tiba-tiba seseorang datang.

"Selamat siang." Salam Anita sambil mendorong baby stroller.
(Masih ingatkah dengan Anita? Perempuan yang dihamili Dewa dan membuat rencana pernikahan Asma dan Dewa batal).

"Siang." Jawab Asma, Ibunya dan Sekar.

Asma dan Anita duduk disamping rumah Asma mereka berbincang disana.

"Sebenernya udah lama aku pengen ketemu kamu. Aku mau minta maaf atas semua yang pernah terjadi." Ucap Anita menyesal.

"Saya percaya, Allah menyelipkan hikmah dan pengajaran disetiap kejadian. Dan tugas kita untuk menemukannya." Ucap Asma.

"Tapi masalahnya mbak, Dewa belum bisa ngelupain mbak. Aku nggak tau harus gimana lagi mbak. Saya putus asa mbak."

"Ada satu hal yang perlu kamu tahu. Keadaan saya sekarang jauh lebih serius daripada yang kamu alami. Jadi kamu nggak perlu khawatir kalau saya akan ngrebut Dewa dari kamu."

Sedangkan didalam rumah Sekar membuka email di laptop Asma. Dan ada pesan masuk dari ZhongWen. Sekar mengkliknya tak lupa dibacanya.

Pesan dari : Zhong Wen

Hai Ashima, apa kabar kamu disana?

Let's slowly grow old together

Regards
Zhong Wen

Sekar langsung kesenengan.

"Berarti Chung-Chung." Sekar berpikir.

Dengan segera Sekar langsung menjawab email Zhong Wen.

Kembali lagi ke Asma-Anita

"Jadi, Dewa belom tau kalau mbak sakit?" Tanya Anita.

"Jaga anakmu baik-baik." Pesan Asma.

"Makasih mbak." Ucap Anita.

Di Beijing Zhong Wen yang sedang berjalan di samping klenteng berhenti berjalan dan mencari tempat duduk agar bisa menjawab email balasan dari Asma.

Pesan dari : Asmara Nadia

Assalamualaikum...

Syukur Alhamdulillah keadaanku baik-baik aja.
Semoga kamu baik-baik disana.
Apakah kamu dapat menemui ku di Indonesia.

Salam
Asmara

Indonesia (Rumah Dewa)

"Nit..." Dewa memanggil Anita dan Anita tidak menjawab panggilan Dewa.

Akhirnya Dewa naik ke lantai dua rumahnya dan duduk di sofa di pojok ruangan. Dia membuka stopmap diatas meja dan melihat apakah surat perceraian yang ada didalamnya sudah ditanda tangani atau belom oleh Anita.

"Anita." Panggilnya. "Ini apa-apaan sih, kenapa surat perceraian ini masih kosong? Mana tanda tangan kamu? Kita kan udah sepakat, kenapa di lama-lamain." Ucap Dewa sambil bersiap ingin pergi lagi.

" Mas, kamu mau kemana?"

"Bukan urusan kamu!"

"Kamu mau kembali ke Asma?"

"Setidaknya aku tau kalau dia wanita yang aku cintai."

Saya cuma kasihan sama Asma. Umurnya tidak akan panjang."

"Apa maksud kamu?"

"Jadi, kamu belum tau, Mas? Asma mengidap penyakit aneh. Darahnya bisa menggumpal setiap saat."

"Kamu kalau bicara jangan sembarangan!"

"Asma sendiri yang kasih tau aku Mas. Dia pernah stroke, sakit jantung, lumpuh, bahkan dia divonis dokter gak bisa memiliki anak."

"Bohong, aku yakin kamu bohong, pasti bohong."

"Buat apa aku bohong, Mas? Untuk mempertahankan kamu? Aku cuma gak mau kamu berharap sama sesuatu yang..."

"Cukup, Nit. AKU BILANG CUKUP. SEKALI LAGI KAMU BERANI BOONGIN AKU. AKU NGGAK AKAN AMPUNI KAMU. AKU NILANG PERGI DARI SINI. PERGI." Ucap Dewa marah.

Akhirnya Anita masuk kamar dan duduk di kursi rias menghadap meja rias. Hingga dia menangis dan menyapu semua barang dia atas emja rias dan meraung.

Note: aku up lagi guys buat kesayangan aku yang diemin aku aku minta maaf yha.

Assalamualaikum BeijingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora