Selesai?

162 13 0
                                    

Discordia, Juna, dan Regan muncul di depan Perpustakaan Celsus. Dunia sedang berhenti berdetak. Discordia masuk dan berhadapan dengan pintu yang masih terlihat kokoh dan ternyata itu adalah pintu rahasia untuk menyembunyikan barang milik Metus dan Bellona.

"Sejak kapan ada benda-benda ini di sini?"

Di tempat itu ada pedang, gladius, panah, tombak, dan banyak peralatan perang lainnya. "Sejak lama, Tuan Juna. Pangeran Mars sudah mempersiapkan ini untuk kami. Jika Putri Fraus tidak bisa dikalahkan."

Discordia terdiam dan menyentuh pintu yang lain. Pintu itu berderak dan terbuka. "Dewi Venus menitipkan buku ini pada kami dan hanya Tuan Juna yang bisa membuka."

Juna mengernyit keheranan. "Kenapa?"

"Karena Putri yakin dalam berapa kali kehidupan pun, laki-laki pilihan Pangeran Mars akan selalu baik dan tegas dibandingkan Pangeran Bumi."

"Mengapa baru sekarang kalian mengatakan ini? Bukankah lebih cepat lebih baik?"

Discordia menghela napas panjang. "Ini akan baru bisa dibuka jika Putri Venus dalam keadaan kritis. Sebenarnya memang sudah diciptakan seperti itu oleh Putri Venus dan hanya laki-laki pilihan Pangeran Mars yang bisa membuka kotaknya, bukan laki-laki pilihan Pangeran Bumi."

Juna melirik Regan dan menjulurkan lidahnya. Regan hanya menggeleng melihat kelakuan Juna yang sangat kekanakan. Juna memegang kotak itu dan kotak itu terbuka. Tiba-tiba muncul pesan dari Putri Venus.

"Hai laki-laki pilihan Pangeran Mars, kami telah lama menunggu kalian. Jika buku ini terbuka maka kalian sudah mengetahui banyak hal yang terjadi di dunia kalian. Kalian hanya memiliki waktu tiga hari setelah kebangkitan Putri Fraus karena setelah itu kekuatannya akan maksimal dan tidak akan terkalahkan oleh manusia dan demigod. Aku ingin menguacapkan terima kasih pada laki-laki pilihan Pangeran Mars, buku ini terbuka karena kebesaran hatimu. Jika kamu tidak berbesar hati maka kamu akan bersikap egois dan ingin memiliki Venus selamanya. Aku menyukai kebersihan hatimu dan kebesaran hatimu. Kamu ingin Venus bahagia dan bagimu itu lebih dari cukup. Maka dari itu sebagai gantinya, aku akan memberitahu kalian cara untuk mengalahkan Putri Fraus selamanya. Buku ini adalah Buku Kematian yang dapat membunuh Putri Fraus selamanya. Bilah belati yang ada di kotak ini adalah alat untuk membunuh Putri Fraus. Buku Kematian berisi mantra untuk menghabisi Putri Fraus. Lakukan dua hal ini bersamaan. Setelah pesan ini selesai, bukuku yang kalian sebut ensiklopedia akan menyala dan membawa kalian di masa Putri Fraus masih bayi. Jika menurut kalian itu terlalu kejam, kalian bisa mencari cara lain. Tetapi waktu kalian terbatas ... portal akan terbuka beberapa menit lagi, bersiaplah ....."

Tubuh Venus menghilang dan muncul kembali di rumah sakit. Belati itu melayang ke tangan Juna. Juna menatap Regan dan Regan mengangguk dengan mantap. "Hanya ini kesempatan kita."

Juna menarik napas panjang dan mengangguk. "Baiklah, mari kita lakukan." Discordia, Juna, dan Regan menghilang.

Mereka muncul di depan rumah di 3000 tahun sebelum tahun 2020. Beruntung pakaian mereka sudah berubah menjadi pakaian zaman Romawi Kuno. Terdengar suara keributan.

"Ada yang akan melahirkan," ucap Regan.

"Itu pasti Fraus."

Discordia tiba-tiba masuk ke dalam rumah itu. Semua menjerit ketakutan melihat ada tiga orang asing masuk tiba-tiba ke dalam rumah mereka. Regan menatap bayi Fraus yang tersenyum manis padanya. Banyak penjaga yang menjaga pasangan dewa-dewi itu.

"Terlalu banyak penjaga, Discordia."

"Itu urusan mudah, Tuan."

Bayi Fraus melihat Regan dan tersenyum sangat manis. "Bahkan masih bayi pun dia sudah menyukaimu, bucin level dewa ... ck dia memang keturunan dewa ...." Juna menggelengkan kepala. "Padahal bayi baru lahir kan enggak bisa apa-apa tetapi ya sudah kerasa aja, parah ...."

"Aku enggak bisa melakukan ini, Juna. Dia lucu ...." kata Regan sembari terus menatap bayi Fraus.

"Astaga Regan, enggak ada bayi yang enggak lucu. Sekarang atau enggak sama sekali."

Regan pun menghela napas dan memegang bilah belati yang tadi tidak terlihat. Discordia memantrai orang-orang di rumah itu agar mereka tidak sadarkan diri. Bayi Fraus melayang.

Juna memejamkan mata. "Maafkan kami, Fraus."

Juna memegang Buku Kematian dan Buku itu mengeluarkan cahaya terang membuat belati itu melayang dan menyentuh bayi Fraus. Bayi Fraus tertawa keras. Juna tetap memejamkan mata menguatkan hatinya. Setelah siap, dia membuka Buku Kematian, membaca isinya, dan belati itu menyentuh tubuh Fraus pelan kemudian bayi Fraus menghilang.

Regan menatap belati di tangannya dengan gemetar. "Syukurlah bukan menikam seperti yang aku bayangkan, aku tidak mampu melihatnya. Membayangkan saja aku enggan."

"Apa ini sudah selesai?" tanya Juna pada Discordia. Discordia mengangguk dan mereka perlahan-perlahan menghilang.

Mereka muncul di ruangan Venus. "Setelah ini apa?" tanya Juna.

Time Travel : Diadem From The Roman Era (Diadem dari Zaman Romawi) SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang