15). ~Menghibur Zirah~

84 28 11
                                    

\• Keadaan dimana kita bersedih, jangan terus menerus bersedih, ada kalanya kita menghibur diri demi melewati masa itu•/

° Terkadang seseorang disekitar kita dapat membuat suasana membahagiakan itu sendiri °
(Zahdivrah)

***
Flashback off

"Kisah yang begitu menyulitkan dapat kita jalani dengan kesabaran serta keikhlasan, namun setiap kisah pasti didalamnya terdapat hikmah tersendiri" ucap Zhanna penuh penekanan disetiap kata yang terucap, Sani hanya dapat terseyum paksa mendengarkan kata itu.

~~~
Sesuai yang di katakan sahabatnya Zirah tak lain Viska, kini Viska telah berada di rumah sakit tempat Abi Zirah dirawat, "Assalamualaikum, Zirah..." heboh nya Viska saat menyapa Zirah hingga mengundang banyak perhatian orang disekitar nya, "Ah mohon maaf" ucap Viska menyesal pada orang disekitar nya itu, dan Zirah hanya dapat melihat kejadian itu dengan senyum- senyum.

"Apa senyum-senyum, senang ya? hm!" tanya Viska yang telah datang dengan wajah malu nya ia lupa bahwa dirumah sakit, "Waalaikumsalam, kamu tuh bisa nggak sekali aja kalau kita bertemu nggak heboh gitu ih?" tanya Zirah yang langsung dijawab oleh Viska, " nggak bisa Rah!" jawab Viska dengan wajah cemberut nya, namun seketika sirna karena tujuan nya kemari adalah menghibur Zirah.

"Abi kamu gimana Rah?" tanya Viska yang duduk disamping Zirah, "Seperti yang sudah kamu ketahui tadi di pesan chat, Abi ku telah sadar sekarang menunggu diperiksa oleh dokter" ucap Zirah dengan pelan, "semoga baik- baik saja yaa!" seru Viska sedikit menyemangati Zirah, "Aamiin ya rab"

Setelah itu Viska mempunyai ide "Rah...temenin aku ke toko buku yuk habis ini gimana?" tanya Viska dengan semangat nya, "aku nggak janji ya Vis" ucap Zirah diiringi seyuman tipis.

"Assalamualaikum, Zirah bagaimana Abi?" tanya Iana yang baru datang, "Waalaikumsalam" jawab Zirah dan Viska, Namun sebelum Zirah menjelaskan pada Iana sang dokter keluar dari ruangan Farhan, dengan perasaan cemas Iana langsung menghampiri sang dokter.

"Dokter bagaimana dengan keadaan nya dok?" tanya Iana dengan khawatir, "alhamdulillah, pasien atas nama bapak Farhan sudah melewati masa kritis nya dan sudah sadarkan diri, hanya saja pemulihan nya agak lama dikarena kan luka pada kepalanya dan harus banyak istirahat" ucap sang dokter menjelaskan dan lalu pergi.

"Ummi saya boleh minta izin tidak membawa Zirah ketoko buku? untuk menemani saya" tanyanya langsung Viska pada Iana, "boleh... silakan Zirah juga capek kan di rumah sakit?" tanya Iana bersamaan mengelus tangan Zirah, "tapi Ummi?"

"Zirah seperti kata dokter Abi butuh istirahat dan ketenangan biar Ummi yang jaga in Abi ya" ujar pengertian Iana dan dijawab dengan anggukan oleh Zirah.

"Yaudah kami pamit dulu ya Ummi Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

***

Kini masih diselimuti perasaan sedih, Viska melihat sahabatnya bukan lah Zirah yang cerita dan murah senyum tetapi Zirah terlihat sangat murung.

Zirah (TAMAT)Where stories live. Discover now