Bab 42 Menjenguk Ayah & Bunda

12 3 0
                                    

Hari ini mereka semua pergi ke Malaysia, selama seminggu Tommy, Anita, dan Bella izin tidak masuk sekolah. Mereka berangkat dari rumah jam 04.00 WIB, pesawat mereka terbang jam 06.15 WIB. Mereka berangkat lebih awal, karena takut terlambat, mereka semua berangkat menggunakan mobil pajero sport, Mang Imam supir pribadi ayah dan bunda yang mengantar mereka ke bandara. Selama di perjalanan, Tommy hanya diam memandang foto ayah, bunda, bang Donny, dan Kak Viona. Bella yang duduk di kursi belakang melihat Tommy menangis hanya bisa memandang Tommy. Anita yang melihatnya pun turut sedih, Anita merasakan bagaimana ditinggal orang tua. 

"Sabar ya Tommy, jangan pernah putus berdoa." kata Bella menghibur Tommy.

"Iya Bel, aku juga nggak tahu kenapa ayah dan bunda bisa kecelakaan." kata Tommy sedih.

"Sudah, sudah yang sabar, pasti ayah dan bunda sembuh kok." hibur Anita.

Mereka sudah sampai di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten. Mereka semua turun dari mobil mengucapkan terima kasih kepada Mang Imam, lalu mereka segera masuk untuk melakukan check-in. Setelah selesai check-in mereka pergi menuju imigrasi, mereka melihat imigrasi antri panjang sekali membuat mereka harus menunggu berjam-jam. Tiba saatnya giliran mereka segera melakukan imigrasi, menyerahkan paspor. Karena mereka belum punya KTP, mereka harus pakai kartu pelajar kecuali Bang Donny dan Kak Viona sudah memiliki KTP. Setelah selesai melakukan check-in dan imigrasi, mereka menunggu di ruang tunggu, pesawat mereka datang membawa mereka ke Malaysia.

***
Sesampainya di Malaysia, mereka harus melakukan imigrasi lagi setelah itu mereka mengambil bagasi. Setelah itu, Om Mario dan Tante Indah sudah menunggu mereka. Om Mario mengantar mereka ke apartemen dekat dengan rumah sakit. Sesampainya di apartemen The Royal Park, mereka semua istirahat sejenak karena perjalanan panjang dari Indonesia ke Malaysia. Sore harinya mereka semua pergi ke rumah sakit. Tommy melihat kondisi ayah dan bundanya masih koma di rumah sakit sangat sedih. Tommy berharap Allah SWT. segera menyembuhkan penyakit ayah dan bundanya. Malam ini Tommy yang menginap di rumah sakit, awalnya Om Mario tidak mengizinkan karena Om Mario tahu Tommy baru sampai di Malaysia butuh istirahat, tapi saat ini Tommy hanya butuh pelukan dari ayah dan bundanya. Om Mario mengizinkan Tommy menginap di rumah sakit, tapi harus istirahat yang cukup.

Tommy memasuki ruangan VIP rumah sakit. Tommy duduk di sofa ruangan vip, ia hanya bisa berdoa. Seketika ayah dan bundanya sadar, membuat Tommy kaget. Tommy memanggil dokter dan suster, dokter dan suster memeriksa keadaan ayah dan bundanya. Jam menunjukkan 00:15, ayah dan bundanya Tommy meninggal dunia. Tommy menangis dan berteriak histeris, tidak mungkin orang tuanya meninggal. Tommy segera menghubungi kakak dan abangnya. Mereka semua kaget lalu segera pergi ke rumah sakit. Bang Donny, kak Viona, Bella, dan Anita menangis kehilangan ayah dan bunda. Suster menemukan surat di ranjang tempat tidur ayah dan bunda. Tommy mengambil surat itu, lalu membacanya bersama Bang Donny dan kak Viona.

Dear anak ayah dan bunda tersayang

Jika bunda dan ayah sudah tidak ada lagi di dunia ini, kalian jangan sedih ya. Bunda dan ayah tahu pasti kalian semua merasakan kehilangan, tapi ingatlah kita semua pasti akan kembali kepada sang pencipta Allah SWT. maafkan kesalahan ayah dan bunda ya.. Semoga kita bisa bertemu di surga nanti.. bunda dan ayah harap kalian belajar yang rajin, jangan jadi orang bodoh, tetap semangat. Nanti Om Mario dan Tante Indah yang menjadi orang tua sambung kamu Tommy, Donny, dan Viona. Jadi, jangan lupa terus ibadah kepada Allah SWT. walaupun kelak nanti kalian sakit tetap harus shalat dan mengaji ya. Sekian amanat dari ayah dan bunda. Terima kasih sudah menjadi anak ayah dan bunda.. Semoga kalian semua kelak masuk surga dan bertemu ayah dan bunda Amin.. 🤲🤲

Love,
Ayah & Bunda.

***
BERSAMBUNG..

SAMPAI JUMPA BESOK JAM 10.00 PAGI YA..  EPISODE 43 & 44!!!😄😄

TERIMA KASIH..😄😄😅😅

ATTAR

SANG JUARA LOMBA KIMIAWhere stories live. Discover now