8. Mencari yang dicari

866 154 15
                                    

"Tidak menghubungiku lebih dulu?"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Tidak menghubungiku lebih dulu?"

Satu pesan yang baru aku buka pagi ini padahal pesan itu dikirim malam tadi setelah aku tertidur, dengan jantung yang berdebar sangat cepat aku membuka pesan itu, sengaja mengulur waktu untuk membalasnya- padahal jelas, jariku sudah gatal ingin mengetikkan sesuatu.

"Maksudmu?"

Lalu tidak aku sangka, satu pesan lagi masuk ke dalam ponselku dengan cukup kilat. Ah, Min Yoongi kamu benar-benar keterlaluan. Sepagi ini sudah bangun, padahal hari libur? Wow.

"Kamu tahu apa maksudku."

Aku tersenyum seketika, ya tentu saja aku tahu apa maksudmu. Aku kan hanya bermain-main saja, tidak seru jika langsung paham maksud dan tujuanmu mengirimiku pesan tersebut.

"Hahaha aku kira udah lupa."

"Lupa kalau kita pernah sedekat lem dan prangko? Tentu saja enggak, kamu kan yang tiba-tiba jauh."

"Aku disini, Yoongi. Aku selalu disini."

"Ayo main. Aku kangen."

HEI. STOP, MIN YOONGI.

Percaya tidak percaya aku langsung berteriak dengan kencang membaca pesan itu. Ah sialan, kenapa hatiku gampang sekali berdebar.

"Kangen apa?"

"Dasar pura-pura bodoh."

"Kan memang bodoh?"

"Hahaha, benar. Aku kangen tingkah bodohmu."

Entahlah, aku harus senang atau sedih membacanya, yang penting hari ini aku bahagia yang luar biasa hebatnya karena akhirnya setelah sekian lama kamu menghubungiku lebih dulu.

"Lalu?"

"Main. Kemana aja. Asalkan sama kamu."

Min Yoongi, sebenarnya kamu sedang apa? Mengacak-acak hatiku? Aduh, tidak seperti ini caranya.

"Kenapa harus sama aku?"

"Karna kangennya sama kamu."

Tidak. Tidak. Kupu-kupu di perutku mulai berdatangan satu persatu. Tolong kalian pergi dulu, ini masih sangat pagi untuk aku bisa tersenyum seperti orang gila.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Apanya?"

"Kangen akunya?"

"Hahaha rahasia! Jadi gimana, main mau?"

"Issssh! Hmm, kapan?"

"Siang atau sore ini?"

"Ke?"

"Hatiku."

ASTAGA.

Ini salah. Ini tidak benar. Jantungku serasa turun ke bawah. Perutku mulai banyak diterbangi kupu-kupu. Bibirku tidak bisa jika tidak tersenyum. Aku benar-benar kehilangan akal sehatku.

"Min Yoongi, kamu mabuk?"

"Tidak tuh."

"Lalu kenapa secentil itu?"

Dan, beberapa detik kemudian, panggilan masuk dari Yoongi membuat jantungku benar-benar berhenti berdetak. Aku melempar ponselku, terlalu terkejut karena terlalu mendadak.

"Y-ya hallo?"

"Kenapa suaramu bergetar?"

"E-enggak!"

"Hahahah cepat mandi sana, beberapa jam lagi aku jemput."

"Masih nanti, kan? Kenapa harus sekarang?"

"Ya gapapa, iseng aja."

"Isssssh!!!!!"

"Hahahaha, udah lama kan enggak ketemu, makanya harus wangi."

"Biar apa?!"

"Biar enggak jomblo terus!"

"MIN YOONGI, HARI INI KAMU KENAPA SIH?!!!!"

"Hahaha enggak apa-apa, kangen aja jahilin kamu-"

Dan, hening.

Kamu tiba-tiba diam. Aku juga diam.

"Hei, kok diam? Sariawan?"

"Eum- bingung. By the way, nanti mau kemana?"

"Pantai mau?"

"Siang-siang?"

"Iya, mau? Nanti pulangnya sore."

"M-mau...."

Setelah itu, panggilan terputus.

Aku meletakkan ponselku di atas kasur. Membaringkan tubuhku lagi dan mengerjapkan mataku berkali-kali sembari memikirkan sebenarnya aku dan kamu sedang apa?

Memainkan perasaan satu sama lain

Atau,

Memang harus seperti ini dulu jalan ceritanya?

[]

✔️ Love is (not) over.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz