24 | Angry

5.8K 428 67
                                    

Buat yang belum follow akun instagram ku segera follow karena trailer THE SCENT udah keluar, komen ya dan follow akun aku suapaya tau info yang lainnya, Link instagram ada di bio akun aku. Inget ya LINK ADA DI BIO. Nama akunnya @echi_adista Aku lebih aktif di instagram ketimbang wattpad eh tapi tetep follow akun wattpad aku juga ya.

Hmm bisa nggak nih akun wattpad ku pengikutnya nembus 1000 dalam kurun waktu 2020 ini? Ayok dong yang belum follow monggo follow dulu.

••••

Langit senja seketika bertukar menjadi langit kelabu gelap saat matahari sudah berlabu ke peraduan dan menyisakan rembulan di atas sana.

Seakan waktu berhenti berputar membuat Jisoo mati kutu sendiri saat dengan cepatnya Jinyoung menciumnya.

Jisoo lantas terdiam sesaat lalu rahangnya seketika mengeras. Jisoo lantas berdiri dan mengayunkan tangan kanannya.

Plak

Satu tamparan mendarat dengan mulusnya pada kulit wajah Jinyoung dan membuat sang empu hanya mengadu sakit, kebetulan sekali bianglala mereka sudah berhenti karena waktu sudah habis.

Jisoo dengan cepatnya keluar dari bianglala dan mengusap bibirnya pelan. Entah mengapa tiba-tiba setetes demi setetes air matanya turun seolah tidak rela saat Jinyoung menciumnya tadi.

"Jisoo he-eii tunggu aku bisa jelaskan!" Jinyoung mencegat tangan Jisoo cepat dan menariknya sedangkan perempuan itu hanya mampu meronta dan ingin melepaskan diri.

"Lepaskan tangannya keparat!"

Tanpa adanya angin apa pun dan tanpa di duga Seokjin datang dengan wajah merah khas marahnya dan merebut tangan Jisoo dari genggaman Jinyoung.

"Maaf tapi kelihatannya ini bukan urusan anda Seonsaengnim." seru Jinyoung dengan berani dan dia segera merebut tangan Jisoo lagi tapi itu cukup sulit karena Seokjin sudah menyembunyikan Jisoo di balik tubuhnya.

"Tentu ini urusanku karena aku datang bersamanya." Jinyoung terbungkam dan menatap Jisoo beserta Seokjin bergantian seolah tidak habis pikir, apakah dosen dan mahasiswa itu tengah berkencan?

Seokjin lantas menarik lengan Jisoo dan membawanya pergi namun kelihatannya Jinyoung tak mau menyerah, dia lantas mengejar dan menarik lengan Jisoo.

"Aku mohon Jisoo ikut aku, aku mau menjelaskan sesuatu." bela Jinyoung namun tidak mendapatkan tanggapan dari Jisoo.

"Aku ingin pergi." jelas Jisoo lagi namun Jinyoung tetap mencegat tangan Jisoo dan menariknya.

Tapi Jinyoung seolah lupa keberadaan Seokjin, lelaki itu nampak murkah dan rahangnya mengerang. Segera dia cegat tangan Jinyoung dan membuatnya tidak dapat menggenggam tangan Jisoo lagi.

"Kau tuli? Dia tidak mau kau sentuh jadi kau diam saja!" Seokjin lantas menarik tangan Jisoo dan membawanya pergi dari taman bermain. Mereka sudah di perhatikan tiap pasang mata di sana apa lagi Jisoo sudah mulai menangis.

"Sudah, bersihkan air matamu dan ayo kita pulang." Jisoo hanya mengangguk dan menurut saja, dia terlalu syok untuk menjawab dan Jisoo hanya menghapus air mata serta mencoba berhenti menangis di dalam mobil.

Keheningan menyelimuti atmosfer mobil, hal itu membuat Seokjin sendiri tidak nyaman. "Kenapa kau sampai menangis?"

"Dia menciumku."

Mendengar penuturan dari Jisoo Seokjin segera menepikan mobilnya dan menatap Jisoo dengan mata membola. Sedetik kemudian Seokjin lantas membanting setir mobilnya dan marah bukan main.

THE SCENT (JinSoo)Where stories live. Discover now