11 | New

2.3K 279 85
                                    

Butuh beberapa detik hingga Krist tersadar jika di hadapannya saat ini adalah Off Jumpol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Butuh beberapa detik hingga Krist tersadar jika di hadapannya saat ini adalah Off Jumpol. Keningnya sempat berkerut samar sampai akhirnya ia melempar senyum ramah pada pria sipit itu.

"P'Off tumben ke sini?" tanya Krist. Lagi-lagi maniknya mengajak untuk celingukan ke sekitar tubuh Off. "Mana yang lainnya? Biasanya kalian bersama?"

"Aku ke sini sendirian, sengaja pengen ketemu kamu."

Ekor matanya berhenti bergerak saat Off menyelesaikan kalimatnya. Semua atensi tertuju pada pria itu. Jika tadi keningnya berkerut samar, kali ini keningnya berkerut dalam. Tatap mukanya terlihat bengong; kaget. Untuk apa pria ini sengaja bertemu dengannya?

"Ketemu aku?" Krist menunjuk dirinya sendiri yang diangguki oleh Off.

"Mau ajakin kamu pulang bareng. Kamu masih ada kelas?"

Dijawab dengan gelengan oleh Krist. "Aku sudah tidak ada kelas. Tapi ... tumben P'Off ngajakin aku pulang bareng? Ada apa?"

Off membasahi bibirnya bawahnya. Tangannya ia masukkan saku. Entah kenapa Off jadi salah tingkah. Bingung mau mengawalinya dari mana.

"Sebenarnya ... aku mau ajakin kamu jalan-jalan, sih!"

"Biar apa?" Krist tidak mengerti kenapa Off mendadak menemuinya, mengajaknya pulang, dan jalan-jalan. Ini sungguh aneh.

"Biar kamu senang."

"Hah?" Krist melongo mendengar jawaban singkat, padat, dan kurang jelas dari Off tersebut. Senang? Apakah dirinya se-menyedihkan itu sampai orang lain berniat untuk menyenangkannya?

"Iya. Biar kamu senang. Tidak tahu kenapa, sejak kemarin aku kepikiran terus sama kamu."

Krist membelalakkan mata. "Kepikiran?"

Off merutuk detik itu juga. Segera ia meralat ucapannya. "Maksudku ... kau pasti sedih melihat Singto dan Jan kemarin, jadi aku merasa bersalah atas nama Singto. Kamu jangan salah paham dulu, ya?"

"Kenapa P'Off yang merasa bersalah?"

"Ya, karena Singto temanku. Dan dia menyakitimu membuatku tidak enak saja. Jadi, aku mohon sebagai gantinya sedihmu kemarin, aku mau ajakin kamu jalan-jalan hari ini. Mau, 'kan?" Off meringis. Salah tingkah lagi, sampai menggaruk tengkuknya. Sungguh, butuh keberanian bagi Off untuk mengucapkan deretan kalimat ini.

Kedua ujung bibir Krist tertarik membuat Off merasa jika waktu yang berputar sedang berhenti sejenak. Senyum Krist dari dulu sudah seperti obat baginya. Atau tidak?

Nyatanya cuma disenyumin saja Off sudah lupa dimana letak jantungnya berada. Rasanya sudah jatuh ke perut, karena rasa gelinya ada di sana.

"Aku sih, mau. Tapi sebentar Phi, aku harus ijin P'Singto dulu--"

"Eits!" Off segera menghentikan gerakan tangan Krist yang hendak merogoh sakunya; ambil ponsel. "Tidak perlu. Kita langsung saja, ya?"

"Tapi Phi ...."

Summer Rain [Singto X Krist - Completed]Where stories live. Discover now