- O N E -

264 15 7
                                    





7 tahun yang lalu...

"Kak Dejun! Janji ya sama aeri, kalau udah besar kita pacaran!" Perempuan kecil bernama aeri, mengancungkan jari kelingking kecil yang dimilikinya.

"Apa?"

"Ayok! Janji aja kak!" Aeri meraih tangan seorang pria kecil bernama xiaojun, lalu aeri mengaitkan jarinya dengan jari xiaojun.

---

"Ah! Kak dejun bakal pulang dari singapure? Gimana yaa.. gue harus gimana dong? Terakhir kan waktu perjanjian bodoh yang gue janjiin dia langsung pergi kan.. kalo dia anggap itu serius gimana? Haduh bisa mampus gue! Gue gimana dong, gimana! Pliss aeri mikir! Mikir!

Kalo dia beneran pacarin gue gimana? Haa gak boleh! Kenapa gue bodoh sih! Semoga aja kak dejun, gak anggap serius apa yang gue katakan dulu.. gue beneran bercanda waktu itu! Huh, huh. Tenang aeri tenang!" Aeri mundar-mandir, yap aeri yang kecil dulu. Sekarang dia sudah menjadi perempuan yang cantik. Dia juga sudah besar.

"Kayaknya gue harus ngehindar dari kak dejun! Tapi gue kangen kak dejun.. gimana? Hah..."

Tok.. tok.. tok..

"Aeri? Mama boleh masuk?" Ibu aeri membuka sedikit pintu kamar aeri.

"Iya ma, ayo masuk aja hehe.." aeri mengangguk-angguk.

"Jadi gimana masalah perjodohannya? Setuju gak? Xiaojun itu anaknya baik loh nak, terima aja! Dia juga lumayan yah.. tampan? Kamu pokoknya harus terima perjodohan ini, mama gak mau kamu menyesal."

"Nanti aeri pikir-pikir dulu ya mah.."

"Iya, jangan kelamaan mikirnya! Yaudah ya mama mau kekamar mama dulu, mau tidur." Mama aeri mematikan lampu yang ada di kamar aeri, lalu mengecup kening aeri. "Good night anak mama.."

---


"Aeri, ri, ri,ri" yangyang memanggil aeri. Yangyang ini temannya aeri dari jaman smp, malah lebih ke sahabat, yangyang suka ngedengerin aeri curhat, pernah juga debat sama aeri, ngejulid, nyontek pr aeri, kadang juga diam" naksir aeri, tapi aerinya gak peka. Pokoknya gitu deh.

"Apasih yang?" Jawab aeri.

"Cie manggil yang~ yang sayang~?" Goda yangyang.

"Apaansih anjir, nama lu yangyang gue singkat jadi 'yang' ato lu mau gue panggil liu?"

"Gausah deh, yang aja."

"Hm." Aeri lanjut membaca buku novel yang di pegangnya. Ya, yangyang dan aeri sedang berada di perpustakaan. Jadi mereka baca-baca buku gitu.

"Kenapasih kamu ri? Gitu amat? Cerita napah."

"Gapapa, dah diem gue lagi baca. Lagi seru-serunya nih cerita."

"Iya, tapi.." yangyang meraih tangan aeri lalu menciumnya. "Kalo misalnya kita friendzone gimana?"

Aeri menghempaskan tangannya. "Ngaco."

"Dih, kan cuma nanya."

"Pertanyaan lo itu, gak mutu." Aeri bernada dingin.

"Iya deh, maaf, maaf."

"Misi nuna-nuna, hyung-hyung." Jisung menduduki salah satu tempat yang dekat dengan aeri.

"Nape cung? Gabut lo? Pasti minta macem-macem ini!" Aeri menutup bukunya.

Promise - xiao de jun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang