Prologue

953 101 22
                                    

Bunyi yang dihasilkan dari botol bir yang jatuh pecah di lantai itu membuat keadaan yang sudah sedia tegang menjadi semakin tegang.

Wonwoo memandang Mingyu, menatap kedua mata lelaki yang sedang memandangnya dengan tatapan tajam yang seakan menikamnya. Tiada diantara mereka yang mengeluarkan bunyi suara, hanya kedengaran bunyi deruan nafas keduanya. Sama-sama masih saling menatap satu sama lain.

"Mana janji kamu yang mau berubah dulu?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Wonwoo dan yang sampai di telinga Mingyu itu membuatkan lelaki yang lebih tinggi itu terkekeh.

"Jadi kamu percaya? Kamu percaya sama janji aku?"

Mendengar pertanyaannya yang juga dijawab dengan pertanyaan membuatkan Wonwoo tersenyum kecil meski airmata masih mengalir keluar dari matanya. Perlahan-lahan berjalan mendekati Mingyu yang berada di tidak jauh darinya. Langkahnya terhenti apabila dia merasakan serpihan kaca dari botol bir yang pecah itu di tapak kakinya.

Dia menoleh ke belakang, kearah pintu kamar mereka yang terbuka luas, apabila dia mendengar bunyi dari sana. Anak kecil mereka sedang mengintip dan Wonwoo berdoa anak semata wayangnya itu tidak melihat pergaduhan mereka beberapa menit yang lalu. Mingyu tersenyum sinis kearah anak kecil itu, lalu beralih memandang Wonwoo yang masih memandang sosok anak mereka.

"Seharusnya dulu aku ga halang kamu waktu kamu bilang kamu mau gugurin dia."

─────────────────────────────

© hiraethwoo, 2022.

DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang