Truth or Dare

697 95 22
                                    

Botol kaca yang pada awalnya merupakan botol soju digunakan untuk bermain Truth or Dare. Tujuh orang lelaki mengelilingi meja berhampiran kolam renang di villa yang mereka sewa untuk liburan.

Seungcheol sebagai pemimpin diantara mereka meletakkan botol soju diatas meja, tepatnya di tengah meja bulat itu lalu memutarnya.

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba dan akhirnya botol itu berhenti saat nozzle-nya mengarah diantara Mingyu dan Wonwoo.

"Jadi, siapa?" Tanya Jeonghan yang memandang kedua lelaki itu bergantian sembari menggaru perlahan kepalanya yang tidak gatal.

Mereka memakan waktu yang cukup lama untuk memilih diantara dua orang itu sehingga,

"Lo berdua aja." Sampuk Jun yang sudah mulai mengantuk akibat meminum bir tanpa henti sejak mereka duduk mengelilingi meja bulat itu. Permainan remeh saja tapi mengkalahkan kompetisi tingkat internasional, batinnya.

"Mingyu, Wonwoo. Truth or Dare?"

Kedua lelaki yang disebut sebagai Mingyu dan Wonwoo spontan memandang satu sama lain, mencari jawapan dari mata kedua-duanya. Lalu mengangguk kecil setelah mendapatnya.

"Dare." Jawab mereka bersamaan yang membuat senyuman sinis terukir di bibir Seungcheol.

"Ambil 10 botol soju masing-masing dan naik ke tingkat atas, kamar paling hujung. Habisin semuanya sebelum lo berdua keluar. Dan pintu kamarnya akan gue kunci dari luar."

Dan benar saja, sesuai ekspektasi pemimpin itu, semua yang berada disana kaget mendengar tantangan darinya. Termasuk Mingyu dan Wonwoo. Bukankah itu terlalu berlebihan?

Mungkin bagi dirinya soju hanyalah minuman biasa tapi tidak dengan teman-temannya. Konsekuensinya tetap sama seperti alkohol berat jika diminum berlebihan.

"Okay. Ayo, Won" Mingyu menarik tangan Wonwoo dan membawanya ke rak yang menyimpan stok soju. Mengambil sesuai tantangan yang mereka terima.

Jujur, Wonwoo merasa tidak senang. Lebih tepatnya dia gelisah.

Seungcheol mengantar mereka ke kamar paling hujung di tingkat atas, membiarkan keduanya masuk ke dalam kamar itu lalu menguncinya dari luar.

─────────────────────────────

Dalam keadaan gelap dan panas, mereka memilih untuk duduk diatas kasur empuk bersaiz king yang disediakan di kamar villa mewah itu. Lampu dan penghawa dingin yang tidak dinyalakan. Hanya ada cahaya malam yang masuk dari sela gorden yang sedikit terbuka.

Kegelapan dan kepanasan itu membuatkan Wonwoo terus menyesap minuman memabukkan itu. Ia ingin segera pergi dari tempat itu.

Mingyu juga sudah memulai tantangan mereka, menyesap dan meneguk minuman dari botolnya tanpa henti.

Kepala keduanya mulai terasa berat saat meneguk botol yang ketiga. Sejujurnya, Mingyu dan Wonwoo jarang meminum alkohol karena keduanya mempunyai toleransi alkohol yang cukup rendah.

Membuatkan mereka jadi seperti sekarang. Kepala yang berat, penglihatan yang mulai kabur.

Mingyu melirik Wonwoo disebelahnya. Keringat Wonwoo yang mulai membasahi keningnya dan kemejanya membuatkan pikirannya melayang jauh. Memikirkan hal yang tidak seharusnya dia pikir.

"Wonwoo." Panggil Mingyu dengan suara beratnya.

Suara yang membuat Wonwoo sedikit merindung. Perlahan dia menoleh untuk melihat Mingyu yang berada tepat di sebelahnya.

"Gue gatau kenapa tapi gue harus jujur."

Mingyu menghentikan pembicaraannya. Dia tidak tahu bagaimana untuk jujur dengan Wonwoo. Celananya terasa penuh apabila melihat keadaan Wonwoo yang terlihat menggodakan.

"Lo seksi banget kalau lagi mabuk." Mingyu mulai mendekati Wonwoo, tangan nakalnya meremas paha Wonwoo.

Tidak ada sebarang penolakan dari temannya. Wonwoo bahkan menikmati sentuhan Mingyu.

"Forget about the dare. We can do another thing without them."

Wonwoo sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Mingyu. Wonwoo meraih pundak temannya dan mendorongnya ke kepala ranjang.

Wajah mereka semakin dekat sehingga hidung mereka beradu. Merasakan setiap hembusan nafas di bibir. Wonwoo memandang Mingyu dengan pandangan sayu lalu memagut bibir lelaki itu.

"Mingyu.. gue mau lo."

Itulah kalimat terakhir yang diucapkan oleh Wonwoo sebelum keduanya hanyut dalam nafsu yang tidak diundang.

─────────────────────────────

© hiraethalwoo, 2022.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DAREWhere stories live. Discover now