2. diremas?

1.2K 153 18
                                    

...

Sore itu Lucas mengendarai mobilnya menuju ke kampus untuk menjemput Jungwoo. Akhir-akhir ini hubungan mereka tampak semakin dekat. Itu berkat Jungwoo yang gencar mendekati Lucas. Sementara Lucas welcome saja. Toh semenjak dekat dengan Jungwoo, para penggemarnya sudah sedikit tidak berulah. Biasanya setelah menyelesaikan kelasnya, para penggemarnya itu akan menunggunya di depan kelasnya. Setelahnya, ribut seperti biasa. Minta foto bersama lah, memberinya kado lah, dan hal-hal lainnya yg menurut Lucas alay.

Lucas, cowok yang bisa dikatakan paket lengkap. Anak Teknik yang tentu saja digilai banyak perempuan di kampus manapun. Ditambah dia tinggi, tegap, ganteng apalagi. Dia juga anak band di kampusnya yang membuatnya memiliki penggemar yang tak sedikit. Siapa sih yang tak kenal Lucas dikampusnya? Hampir seluruh penghuni kampus mengetahui ketenarannya. Oh mungkin hanya seorang Renjun yang tak tahu siapa Lucas. Kemana saja anak itu?

Tak lama Lucas telah sampai di parkiran Fakultas Ekonomi Bisnis. Disana terlihat Jungwoo telah berdiri bersama teman-temannya. Melihat mobil Lucas, buru-buru Jungwoo  berjalan ke arah mobil Lucas setelah berpamitan kepada kedua temannya.

Jungwoo masuk ke mobil Lucas. Jangan berharap akan dibukakan pintu oleh Lucas, karena itu merupakan salah satu hal yang tak disukainya. Karena prinsip Lucas, dia akan membukakan pintu mobilnya hanya untuk orang-orang yg dicintainya. Tentu saja Jungwoo tak termasuk ke list orang-orang tersebut, karena mereka saja hanya baru dekat, belum jadian.

"Lucas, mampir ke Minimarket depan bentar ya!" Jungwoo meminta kepada Lucas karena ada sesuatu yang harus dibelinya. Dibalas anggukan saja oleh Lucas.

'Sabar, bentar lagi juga bakalan takluk dia' batin Jungwoo melihat kelakuan Lucas yang masih seperti itu.

.......

'Aku ga biaa jemput kamu, ya!  Ini ada urusan soalnya'

"iya, Jen gapapa. Aku sama Lia kok" Jawab Renjun kepada Jeno di seberang sambungan.

Setelahnya telepon terputus. Renjun mengernyitkan dahinya bingung. Biasanya dia yang memutus telepon terlebih dahulu, ini kenapa Jeno yang memutus dulu? Tak mau berpikir yang tidak-tidak, Renjun langsung mencari kontak Lia di ponselnya untuk nebeng pulang. Belum menekan tombol panggil, dia ingat kalau hari ini jadwal Lia praktikum karena meskipun sekelas jadwal praktikum mereka berbeda.  Mau menghubungi Felix dan Yiren, pasti mereka sudah pulang. Renjun tentu tak mau merepotkan kedua temannya itu. Mau tak mau dia mencari kontak kakaknya untuk menanyai apakah sudah tidak ada kesibukan. Sowon, kakak Renjun yang juga merupakan dosen muda di Fakultas Sastra di kampusnya itu. Baru saja setelah menyelesaikan studi S2 nya kemarin, dia langsung diangkat menjadi dosen.

"Kenapa, njun?"

"kakak masih ada kelas? Injun ga ada temen buat pulang" Renjun merengek seperri bocah. Memang begitulah kelakuannya jika bersama kakaknya.

"bentar lagi selesai, ini kelas terakhir. Mau nunggu?"  jawab Sowon diaeberang.

"Aku sambil jalan aja deh, ntar aku tunggu di taman depan aja ya, kak! Love you"

Renjun berjalan sendjrian menuju keluar kampus. Beruntung Fakultasnya dekat dengan jalan raya utama, jadi dia tak perlu banyak buang tenaga.

Merasa haus setelah berjalan tadi, Renjun memutuskan untuk membeli minum di minimarket dekat taman itu. Dia sering ke minimarket itu bersama Lia ataupun Yiren ketika diantara mereka tak ada yang membawa kendaraan dan menunggu driver online di taman itu. Atau saat menunggu Felix, Karena hanya Felix lah yang sudah dibolehkan bawa mobil ke kampusnya.

Renjun mengambil soda di lemari pendingin minuman di minimarket itu. Setelahnya berjalan menuju kasir untuk membayarnya. Setelahnya di depan kasir Renjun mencari dompetnya dalam tasnya, namun tak ditemukannya. Memeriksa tiap saku yang ada di celananya, namun nihil. Padahal seingatnya dia menaruh dompet ke dalam tasnya tadi sebelum berangkat.

I WISH || LuRenWhere stories live. Discover now