Chapter 1

7.7K 888 193
                                    

(y/n) POV

Aku membuka mataku perlahan dan melihat sekeliling. Banyak pohon di sekitarku. Langit pun sudah gelap. Ini aku dimana?

"(Y/n)"

"GYAHH, SIAPA ITU?!"

"BERI6 OGEB, perkenalkan namaku Radith, akulah yang mengirim kalian kemari." Ujar seseorang yang bernama Radith.

Aku hanya mengatakan "O" pada Radith. Bentar, Radith bilang "kalian"? Wait, sepertinya aku melupakan sesuatu

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Sumpah, aku kagak inget apa-apa :(

Oh, sekarang inget

"HEH??? MANA CECUNGUK YANG BERSTATUS SEBAGAI KEMBARANKU ITU? APA DIA SUDAH MATI? KALO IYA ALHAMDULILLAH HIDUPKU BISA TENA-ADUH SAKIT GBLK!"

Ya gimana gak sakit, ada yang mukul kepalaku :'(

"Jadi, kau berharap kembaranmu ini mati? Laknat sekali anda" ujar Adji menatapku sambil tersenyum mengeluarkan deathglare

Cih, kau pikir aku takut?

TENTU SAJA AKU TAKUT

"Kirigazaki Adji-sama, tolong ampuni hamba, hamba khilap tapi boong"

"...Betumbuk kita?"

"Kuy"

Pas mo gelud ama Adji, tiba-tiba ada yang batuk gitu, batuknya boongan tapi

"EHEM, udah dramanya?"

"Udah suhu" jawabku dan Adji serempak trus duduk anteng di tanah.

"Jadi gini, tubuh kalian di dunia nyata sedang mengalami koma, lalu arwah kalian aku bawa ke sini. Kalian bebas untuk mengubah alurnya dan menyelamatkan para pilar yang akan mati" jelas Radith.

"Pilar? Maksudmu ini itu dunia Kimetsu no yaiba?"

"Iya"

"Asyique"

"Ogeb anda, tunggu sebentar, apa maksudmu dengan koma? jangan-jangan kami..."

"Iya, kalian koma karena tidak sengaja tertabrak truk untuk menghindari sepeda yang dikendarai oleh anak kecil, Awokawokawok"

"...elu sih Dji"

"Kok gw? Kan niat gw baek buat nyelamatin lu biar gak ditabrak anak kecil."

Dah lah, aku tak meneng Bae, males aku ngadepin si Adji. Lagian blom mokad, cuman koma :)

"Trus sekarang apa?"

"Gini, kalian akan kuberi nichirin serta kekuatan. Nichirinnya bayangin aja, nanti 5 detik muncul di tangan kalian. Soal kekuatan, akan kujelaskan. Adji, kau mendapatkan kekuatan berpindah tempat, sedangkan kau (y/n), kau mendapatkan kekuatan dapat menyembuhkan luka, ini berguna untuk menyelamatkan Rengoku nanti. Rumah kalian berjarak 1 km dari sini, rumahnya yang besar, sana nggih pergi sendiri. Dah, aku mo pergi, klo butuh aku panggil saja namaku tiga kali trus aku bakalan dateng. Sekian, selamat bersenang-senang" jelas Radith panjang lebar lalu menghilang tanpa jejak seperti dia yang tiba-tiba nggak ada kabar//PLAAK

(Y/n) POV end

Adji POV

"Sekarang apa?" Tanya (y/n)

"Emm, kamu pake pernafasan apa? Aku pernafasan kegelapan aja deh, heuheu. Trus kita buat nichirinnya dulu, baru kita pergi ke rumah" jawabku

"Kenapa gak sekalian di rumah aja buat nichirinnya?" Tanya (y/n)

Keknya si (y/n) belom "ngeh" deh

"...(y/n) saudaraku, aku tau kamu ogeb tapi tolong ogebnya dikondisikan"

"Hah?"

'Sabar, orang sabar disayang waifu'

"Ini kan malem hari, kalo ada oni anda mau dimakan? Ato lebih parahnya lagi diubah jadi iblis klo ketemu ma maemunah"

"...oh iya yak, tumben pinter lu"

'KAMVRET'

"Dah lah, langsung aja"

Aku pun memikirkan sebuah nichirin, 3 detik kemudian nichirin tersebut langsung muncul dihadapan ku

Aku pun memikirkan sebuah nichirin, 3 detik kemudian nichirin tersebut langsung muncul dihadapan ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira-kira gitu

'Wew, keren ugha nichirinku, kira-kira nichirinnya si (y/n) kek gimana yak?'

"Oi (y/n), nichirinku dah jadi? Kamu pake pernafasan apa?"

(Y/n) POV

Udah dong, nih liat, btw aku pernafasan malam

Udah dong, nih liat, btw aku pernafasan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wew, keren ugha nichirinmu" ujar Adji

"Ya iya dong, dah lah, yuk kita cap cus ke rumah" ujarku sambil nyeret Adji.

"ANJIR JAN NARIK-NARIK NAPA" protes Adji

"Dah diem"

Selama di perjalanan kami hanya diam, 30 menit kemudian kami sampai di rumah kami. Tidak ada rumah lain disini, hanya ada rumah kami.

"Yes, akhirnya sampe!" Jeritku

"Hooh, sekarang lepasin tanganku" pinta Adji

"Oh, maap Dji"

"Gpp"

Kami masuk kedalam rumah yang besar itu

Kami masuk kedalam rumah yang besar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wow, besar ugha ternyata."

"Hooh, si Radith kagak boong euy" ujar Adji

"Dah lah, kita masuk, trus istirahat. Besoknya kita latihan." ucapku yang dibalas dengan anggukan oleh Adji.

Akhirnya kita masuk ke dalam rumah dan pergi ke kamar masing-masing.

Bersambung...

►𝗧𝗵𝗲 𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 [✓]Where stories live. Discover now