Chapter 11

3.4K 522 127
                                    

Eh, terakhir si kembar ngapain ya? Lupa :"

BENERAN LUPA ANJIR, dahla :"

Oh, sekarang saia inget, lagi tarung ma domba ya? Okok, langsung sadja :D

Happy reading~

______________________________________

Gak ada hubungannya, cuman biar keliatan estetik gitu :'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gak ada hubungannya, cuman biar keliatan estetik gitu :'

3rd POV

"Nafas malam, jurus pertama, kegelapan malam"

"Yak, bisa dilihat sodara-sodara, saudari (y/n) mulai melancarkan serangannya dan OHHH, SAUDARA DOMBA MENGHINDAR!! DAN DOMBA PUN MULAI MELANCARKAN SERANGANNYA DAN MENGENAI TANGAN (Y/N) HINGGA BERDARAH!!"

Tau lah siapa yang teriak :)

"WOI ANAK PONGOT, BANTUIN ANJER, JANGAN TEREAK-TEREAK KE SUPORTER BOLA TRUS DILIATIN AJA, GAK ADA AKHLAK" teriak (y/n) sambil menghindar dari serangan yang diberikan.

Yak, si Adji sedang duduk santuy diatas pohon sambil ngeteh dan melihat pertarungan tak epik antara saudara kembarnya dengan sang iblis bulan atas.

"Ngeteh dulu slur~ Slurp, ah sueger..." Ujar Adji sambil mengelus tenggorokannya dan menatap ke arah kembarannya.

'Pen nampol anjir, titisan dakjal emang' batin (y/n).

"Fufufu~ Blood Demon Art: Barren Hanging Garden" ujar Dodol eh Douma.

(Y/n) menghindari serangan dengan estetiknya keatas, sehingga serangan tersebut meleset dan mengenai pohon yang dinaiki Adji yang menyebabkan doi jatuh dengan tydak elitnya ke bawah, dengan kepala mencium tanah duluan tentunya :)

"BRUK"

(Y/n) dan Douma yang sedang bertarung pun menghentikan aksinya. Mereka serentak melihat sosok Adji yang baru saja terjatuh ke bawah. Hening sejenak, baru setelahnya terdengar gelak tawa dari (y/n). Si Douma mah ngeliatin aja, kan doi gak punya emosi.

"AWOKAWOKAWOKAWOKAWOHOK OHOK OHOK. Ekhem, ITULAH AKIBATNYA KARENA GAK BANTUIN SODARANYA  TAPI MALAH NGETEH, KENA AZAB LU, MAMPUS!" Jerit (y/n) sambil tertawa terbahak-bahak hingga tersedak.

"Jahad kamoh, eyke gak suka ih :(" balas Adji sambil menangis bombay.

"...." (Y/n) kicep. Sontak doi mulai mengeluarkan isi perutnya setelah mendengar perkataan Adji.

"JIJIK BGSD" teriak (y/n) sambil menunjuk Adji.

"YAELAH, CUMAN BERCANDA ANJIR, GAK USAH NGEGAD" balas Adji sambil menunjuk (y/n) juga.

"LU YANG NGEGAS AJG"

"LU JUGA NGEGAS KAMPRED"

"YA GAK USAH IKUTAN NGEGAS LAH ASW"

Saat si kembar sedang sibuk beradu bacot, terlihatlah sosok Douma yang sedang berdiri mematung sambil melihat pertengkaran tak berfaedah antara dua anak kembar tak berakhlak itu.

'Aku sabar aku kuat' - Doumang yang terlupakan.

"Emm, apa debat pilpresnya sudah selesai?" Tanya Doumang.

"Dah" jawab si kembar kompak.

"Oke, dilanjutin gak nih?" Tanya Douma.

"Woiya dong, hayuk semuanya siap-siap"

"Okeh"

Se~ no
Demo sonnan ja dame
Mou sonnan ja hora
Kokoro wa shinka suru yo
Motto motto

Eh salah anjir, balek-balek

"Nafas kegelapan, jurus kedua, mawar hitam"

"Nafas malam jurus pertama, kegelapan malam"

Si kembar mulai mengeluarkan jurus masing-masing. Serangannya terkena tangan serta perut Domba sehingga tangannya putus dan perutnya robek. Namun sayang, hal itu tak berlangsung lama dikarenakan regenerasi douma yang cepat.

"Fufufu, kalian kuat juga. Baru kali ini aku bertemu pengguna pernafasan seperti kalian. Menarik" ujar Douma sambil tersenyum.

Tiba-tiba, Douma muncul dibelakang Adji dan mengayunkan kipasnya ke arah lehernya. Untung saja Adji dengan cepat menundukkan kepalanya dan menghindari serangan Douma. Lalu segera lari dan diikuti oleh Douma.

(Y/n) POV

"Lah? Si Adji sama Domba kok malah kejar-kejaran anjir" ucapku terheran-heran.

Kulihat mereka sedang berlari menuju pohon dan berlari mengelilingi pohon tersebut.

"Jadi mirip sama film India anjir, awokawokawok"

*BGM: kuch kuch hota hai

Setelah beberapa lama mengitari pohon, Adji lalu berlari kearahku yang sedang duduk santuy  menyender pohon sambil menikmati sepiring Indomie rasa ditinggal mantan nikah yang diberikan oleh seseorang bernama Yuji tadi.

Rasanya pait, kek hubunganku dengan doi.

"Lho Dji, udah selesai drama indianya?" Tanyaku.

Adji tak menjawab, dia hanya melewatiku begitu saja. Perasaanku tak enak, sontak aku melihat kearah depan, terlihat Douma sedang mengambil ancang-ancang untuk melakukan serangan.

"Blood Demon Art: Lotus Vines"

'Adji syaland' batinku.

"TYDAAAAK, JANGANLAH KAU MENGEJAR DAKUU" teriakku sambil menghindari serangan es milik Douma.

'Lah, aku kan punya nichirin, kenapa gak ditangkis aja ya?' batinku bertanya-tanya.

Aku pun segera mengeluarkan nichirinku dan menangkis semua serangannya. Saat ingin menyerang kembali, matahari mulai terbit dan muncul pintu dibawah tempat Douma saat ini. Sebelum Douma pergi, doi mengucapkan sesuatu,

"Semoga kita bertemu lagi Adji-san dan (y/n)-chan~"

Setelah itu sosok Douma menghilang seperti doi yang tiba-tiba gak ada kabar bak ditelan bumi.

''-Chan katanya? Kok jijiq asw" ucapku sambil bergidik ngeri.

"Loh, si Doumang dah ngilang dek?" Tanya Adji dengan watadosnya.

"HEH SYALAND, NGAPA MALAH LARI TADI AMJINK" protesku pada Adji.

"Ya maap, kebelet tadi" jawab Adji dengan enteng.

Sabar, orang sabar disayang husbu :)

"Yodah, balek kuy, pengen rebahan aku" jawabku sambil berlari mendahului Adji.

"Kuy, tungguin lah anjir" baka Adji sambil mengejarku.

Akhirnya  kami pun pulang kerumah setelah melaporkan tentang misi tadi kepada Oyakata-sama.

Bersambung...
______________________________________

Maap pendek, otakku ngeblank soalnya  :"

Seperti biasa, tolong dimaapkan jika ada kesalahan maupun typo. Jika nemu langsung kasih tau aja biar diganti (kalo niat, hehe)

Sekian, terima doi~ ✨✨

►𝗧𝗵𝗲 𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 [✓]Where stories live. Discover now