▪︎ 5 ▪︎

3.5K 342 1
                                    

Ryujin memperjelas pandangannya, dan benar bahwa itu adalah Lia, gadis itu lagi. Ryujin melanjutkan tertidur tanpa menghiraukan Lia.. "kau mau apa?" Jawab Ryujin dengan suara kecilnya.

"Boleh aku duduk disini?" Kata Lia menunjuk kursi kosong didepan Ryujin. "Silahkan, siapa yang bisa melarang? kau pikir tempat ini milikku?" Kata Ryujin tanpa memandang Lia. Ryujin mengambil bir kaleng dari kantong plastik nya, membuka, dan meneguknya.

Lia tertegun melihatnya, "kenapa kamu minum itu? Apa rasanya? Apa kamu sedang stress? Kata ayahku kita meminum itu saat kita sedang stress."

Ryujin menatap gadis di depanya dari atas sampai bawah, "kau terlalu polos atau bodoh?" Katanya singkat.

"Ahh, maafkan aku. Aku tidak tau kamu sedang banyak pikiran." Kata Lia mengeluarkan sekotak susu stroberi dan meminumnya.

Ryujin yang meliriknya hanya tersenyum miring. "Kau anak kuliah sekarang bukan anak SD."

Lia terkejut mendengarnya, "hey! apa aku tidak keren sekarang? Aku hanya meminum susu stroberi dan kamu meminum itu!" Kata Lia kesal dan merebut minuman Ryujin lalu meneguknya sekali.

Ryujin membelalakan matanya dan dengan cepat meraih bir nya kembali, "aishh, kau gila hah?" Katanya melihat Lia tertidur di meja setelah meneguknya.

Setelah sekitar 5 menit Lia terdiam, tiba-tiba ia terbangun, "hmm. ternyata enak, tidak buruk! Aku ingin meminumnya sekali lagi, berikan padaku!" Kata Lia memelas.

"Sial, kau mabuk hanya dengan seteguk ini?!" Kata Ryujin menatap birnya. "Ah, dia benar-benar gadis polos, mana pernah meminum ini" Ryujin menepuk-nepuk bahu Lia berkali-kali tetapi Lia masih tertidur di meja dan berbicara acak.

"Ahh, shit. Dimana rumahmu?" Kata Ryujin berusaha menyadarkan Lia. Ia merasa tidak enak, walaupun Lia lah yang merebut dan meminum birnya sendiri. Lia masih berbicara tak jelas dan tak menghiraukan pertanyaan Ryujin.

Ryujin mengambil tas ranselnya dan juga tas Lia. Mau tak mau, ia membopong tubuh gadis itu menjauh dari minimarket karena gadis itu semakin mabuk. Ryujin pergi ke tempat yang lebih sepi dan ia menemukan taman dengan bangku yang kosong disana. Ryujin mendudukan Lia dan menengok arlojinya, sudah jam 9 malam. Ryujin berusaha mencari cara, ia pun melihat ponsel Lia yang sedikit keluar dari jaketnya. Ryujin buru-buru mengambilnya dan menelepon nomor acak yang terakhir kali Lia hubungi.

"Ah, halo?" Kata Ryujin dengan suara memberat. "Hey, siapa kamu?! Dimana Lia!" Suara perempuan terdengar. "Hey, Lia mabuk. Bisakah kau membawanya pulang?" Ryujin tidak tahu ini siapa, tetapi sepertinya ia teman Lia yang waktu itu.. Minju!
"Ah, dimana? Jangan apa-apa kan teman ku!" Kata Minju dibalik telepon. "Ya, ya.." Ryujin buru-buru menutup telepon dan mengirim lokasi mereka berdua kepada Minju.
Rumah Minju sedikit jauh jadi sedikit memakan waktu untuk sampai disana.

Ryujin hanya bisa menunggu Minju datang. Jujur Ryujin merasa sangat keberatan saat ini karena Lia terus bersandar di tubuhnya. "Hey, geserlah tubuh kau sedikit!" Kata Ryujin berusaha menggeser Lia, tetapi Lia semakin mendekat dengan mata yang setengah terpejam. Jaket Lia mulai turun dan menampakkan Lia yang hanya memakai tank top berwarna hitam di dalamnya. Ryujin melirik sedikit dan berdecak, "aduh, menyusahkan saja!" Kata Ryujin membenarkan jaket Lia dan menutupnya. Tanpa sadar, wajah keduanya sangat dekat sekarang. Ryujin tersadar dan melamun sebentar, "cih, dia ini kenapa sih? Kenapa selalu ada di sekitar? Kenapa harus bertemu dia lagi.." Ryujin berkata dalam hati, walaupun kalau boleh jujur sebenarnya Lia memang cantik di matanya. Namun, ia mengubur pikiran nya dalam-dalam.

Tak lama, Lia memeluk erat tangan Ryujin, "Ryujin, jadilah temanku!" katanya tersenyum. Ah, Lia mabuk berat. Ryujin hanya menggeleng dan tak menghiraukan Lia.

Tak lama, sebuah mobil berwarna putih terparkir di depan mereka. Minju terkejut melihat Lia yang sedang memeluk Ryujin, "ah, apa yang kamu lakukan pada Lia!" Kata Minju berteriak. Ia buru-buru memindahkan Lia ke pelukannya dan menatap Ryujin tajam. "Tanya saja padanya." Jawab Ryujin santai dan mengambil tasnya dan pergi menjauh. Sebenarnya Minju ingin marah, tetapi ini sudah larut dan Lia harus pulang. Ia pun mengantar Lia pulang sampai ke rumahnya.

💘

Ryujin membuka pintu kamarnya dan melempar tas ranselnya. Ia membanting badannya di kasur dan berbaring santai, "lelah sekali" ucapnya dalam hati. Ia memejamkan matanya ssdikit dan, gadis itu terlewat di pikirannya. "Ryujin, jadilah temanku!" Ryujin mengingat kata-kata itu dan tersenyum kecut. "Ah, apa dia tidak salah bicara? Berteman denganku?" Kata Ryujin tertawa palsu. Tunggu, Ryujin tersadar dan menampar pipinya sendiri. "Sial, kenapa jadi memikirkan dia." Ryujin berdecak kesal dan memutuskan untuk tidur tanpa mengganti pakaiannya. Jujur, ia lelah sekali hari ini dan memutuskan untuk mengistirahatkan badannya.

Saat ia akan tertidur, ia merasakan ia memindih sesuatu. Ia terbangun lagi dan mendapati dompet berwarna pink muda dan terdapat gantungan kelinci disana. Sudah pasti dompet selucu itu bukan miliknya. Ia membuka dompet itu dan menemukan foto gadis berambut panjang dan tersenyum lebar. Ryujin mengingat-ingat dan ia baru sadar bahwa Lia tidak membawa tas, hanya membawa dompet di tangannya tadi. Karena harus membopong Lia, ia menaruh dompet itu di saku jaketnya dulu agar tidak hilang, tetapi ia malah lupa mengembalikannya. "Ah, sial! Kenapa harus tertinggal disini? Bagaimana harus mengembalikannya?" Ryujin merasa frustasi. Ia tidak peduli lagi dan menaruh dompet itu di meja. Ia memilih melanjutkan tidurnya dan memikirkan itu nanti.

TO BE CONTINUED...

𝙃𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙧 𝙇𝙤𝙫𝙚 ? [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Where stories live. Discover now