30.Jadian

33.8K 2.6K 347
                                    


***

Semua orang yang ada disana tak kalah terkejut melihat kehadiran Haikal yang tiba-tiba. Terutama kaum kaum hawa yang menyukai Haikal.

Dian tersenyum kecil lalu meninggalkan Laras dan Haikal berdua di tengah Lapangan yang mulai panas.

"Ada apaan woi?!" tanya Vikra pada Dian yang sedang berjalan  ke arah Vikra dan yang lainnya tempati.

"Liat aja" jawab Dian tersenyum ke arah Haikal sambil melipat kedua tangannya di dada, ikut menyaksikan.

"Gue Cuma Mau Bilang Buat Kalian Semua Yang Ada Disini... Mulai Sekarang Laras Resmi Jadi Pacar Gue" ucap Haikal cukup keras dan dapat di denger oleh orang orang disana, karna seisi Lapangan yang mendadak sunyi tadi.

Haikal memberi buket mawar merah segar yang dihias cantik untuk Laras yang tadinya Ia bawa dan disembunyikan di belakang punggungnya. Laras masih diam terpaku tak percaya. Sekarang dirinya tidak tau harus bahagia atau malu.

Orang orang yang ada disana karna melihat Laras yang tak tergerak dan diam saja lalu mulai berteriak. "Terima, Terima, Terima" sorak mereka semua nyaring. Aren memimpin paling heboh.

Namun beberapa orang tidak ikut berteriak dan lebih memilih diam juga merasa kesal karna tidak terima jika most wanted Sekolah harus memiliki pacar. Terutama bagi kaum hawa, jadi tidak ada bahan haluan lagi karna salah satu most wanted Sekolah kini memiliki kekasih dan menjelaskan hubungannya terang-terangan dengan bangganya.

Laras mengambil buket bunga itu dari Haikal karna sedari tadi Haikal sudah mengulurkan tangan dengan buket bunga yang Ia pegang. "Makasi" ucapnya. "Gausa panggil orang orang juga, kan gue jadi malu" ucap Laras pada Haikal pelan. Haikal terkekeh melihat wajah Laras yang memerah karna merasa malu dan gugup. Lelaki itu segera mendekap Laras kepelukannya, sekaligus untuk mengurangi rasa malunya karna dirinya sendiri juga sedikit geli dengan kelakuannya sendiri. Semua orang bertepuk tangan meriah, tidak menyangka.

"Keuwuan apa lagi ini" ucap Vikra melihat kejadian romantis yang jarang Ia temukan di Sekolah.

"Sabar sabar. Harap tenang Bapak Ibu sekalian" ucap Sandra.

'Semoga gue bisa kayak Laras jadian sama gebetan gue' batin Rissa, berharap.

Sedangkan Elisa dan Alya? Sedang asik merekam kejadian itu. Katanya sih lumayan untuk di post di sosmed siapa tau viral.

Laras terharu dengan apa yang Ia lihat sekarang. 'Semoga ini yang terbaik buat gue' batinnya. Laras salah tingkah melihat Haikal dan  lainnya yang sedari tadi menatapnya.

Tidak sedikit yang iri melihat Laras.

"Istirahat kedua nanti masing masing orang boleh beli 1 minuman yang ada di Kantin. Gue yang traktir" ucap Haikal lagi pada orang orang disana. Mereka semua mengangguk senang dan berteriak heboh.

Beginilah sultan. Tidak tanggung tanggung saat hari bahagianya.

Diakhiri dengan tawa dan senyuman orang orang. Banyak yang merekam kejadian tadi. Jadi tak heran moment itu akan Viral Dan diingat orang orang yang melihat.

Ada yang senang melihat mereka, ada juga yang tidak suka.

"Laras beruntung banget bisa dapetin Haikal"

"Seorang cowo sedingin Haikal loh woi, apa lagi dia terkenal cuek sama cewe. Tau tau-nya jadian. Aneh"

"Keknya Haikal di pelet"

"Dahal gue ada niatan buat deketin Laras pas tau Dia putus sama Raffa. Eh taunya.."

"Larasnya cantik, Haikalnya ganteng. Goals couple SMA Dharma tahun ini fiks! No debat"

"Couple Goals"

"Kapan gue bisa gitu ya"

"Sweet banget"

"Menurut gue rada lebay, tapi ga papa yang penting dapet minuman gratis"

"Cocok"

"Ga cocok"

"Cowo gue diambil hiks"

"Palalu cowo lo"

"Gue baru tau Ka Haikal bisa romantis juga. Bener bener beda dari biasanya"

"Fiks fansnya Haikal pasti Ada yang langsung ga suka sama Laras, dan sebaliknya"

*Begitu bisik bisik mereka setelah menonton moment sweet tadi.*

***

"Alay ga si gue tadi" tanya Haikal pada teman-temannya itu.

"Enggak juga kok bro. Wajar itu biar orang orang Sekolah pada tau lo udah punya pacar, jadi ga digangguin sama cewe cewe genit dan sebaliknya hahaha" ucap Gilang menepuk pundak Haikal.

Mereka tertawa mendengar ucapan Haikal dan reaksi wajahnya, Haikal yang melihat teman-temannya seperti mengejeknya dengan tawaan hanya memutar bola matanya malas. Membuang muka.

"KAK HAIKAL KAPAN KAPAN TRAKTIR LAGI LAH YAA" seru adik kelasnya yang sibuk memilih minuman gratisan dari Kantin.

"SiApa FiRstt lOvEe mU?" tanya Aren pada Haikal dengan nada seperti yang sempat viral di sosial media.

Aren melanjutkan. "Sandy"

Mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Aren. Haikal tak merespon dan tetap memasang wajah datarnya seperti biasa.

"Sanda sandy bibir-bibirmu!" sambung Alvin menggetok kepala Aren. Sudah seperti rutinitasnya untuk menggetok kepala Aren.

"Palalu homo dong! Laras lah! Ya ga Kal" ucap Arya menyenggol bahu Haikal sekaligus berniatan menggoda.

Karna Haikal terus menerus di goda oleh teman-temannya Ia memutuskan untuk meninggalkan tempat, karna sudah enek. Rangga yang melihat langsung menyusul Haikal dan merangkul pundaknya dari belakang. "Rooftop?" tanya Rangga yang di jawab dengan deheman oleh Haikal.

Mereka tertawa lagi. "ANJENG HAHAHA sakit perut gue" tawa Aren memegang perutnya.

"Lo sih jadi ngambek kan anak orang" ucap Gilang menggeleng.

"Jarang-jarang" balas Aren masih asik menahan tawa karna nampaknya mereka sedang dilihat oleh anak-anak yang sedang mengambil minuman gratis dari traktiran Haikal. Mereka mengira teman-teman Haikal yang tampan tampan juga bisa tidak waras.

Kantin sangat ramai dan tertumben sepenuh ini, mungkin karna 'minuman gratis'. Sungguh hari ini rezeki Ibu dan Bapak Kantin jadi melimpah. Memang Haikal jika sedang senang sangat menguntungkan orang sekitar dengan menghamburkan uangnya, namun jika sampai ketahuan kedua orangtuanya Ia harus siap-siap.

Sedangkan di tempat lain...
Taman Belakang..

"Lo kok malah bantuin mereka jadian si" ucap cewe itu kesal karna rencana yang Ia susun selama ini terbuang sia-sia.

"Gue salah selama ini, Haikal kan sepupu gue dia layak dapet orang yang dia cinta, gue sadar selama ini gue egois" ucap Dian pada cewe itu. "Jadi suka suka gue! Lagian lo tobat napa"

"Loh ga bisa gitu dong, lokan udah janji buat bantu ngehancurin Laras" ujar cewe itu lagi.

"Ingkar janji demi kebaikan ga masalah" jawab Dian lagi sembari menatapnya sinis.

"Yaudah gue sendiri yang akan buat Laras hancur! Gue ga akan biarin Dia hidup tenang apa lagi Dia udah jadian sama cowo yang Dia suka sebelum gue di atasnya. Gue ga pengen di anggep remeh gini. Kesabaran gue udah habis!" ucap cewe itu emosi, lalu meninggalkan Dian sendiri.

"Dan gue ga akan biarin orang kayak lo ngehancurin kebahagian Laras" gumam Dian menatap kepergian cewe yang sempat Ia ajak kerja sama dulu. "Lo nyari masalah sama orang yang salah, lo akan berurusan sama gue kalo menyangkut kebahagiaan sepupu dan sahabat gue" ucap Dian lalu ikut beranjak pergi.

@Kinara_Mahirakhila


Kaka Kelas Dingin (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang