𝒔𝒊𝒙

12.1K 1.6K 612
                                    

Suga itu memang pacar idaman semua perempuan, tentu saja.

Pemuda manis itu memiliki sifat yang sangat boyfriend able, dia perhatian, peka, baik, dan tentu akan selalu ada untukmu.

Gak heran banyak juga yang mau jadi pacar Suga, contohnya seperti sekarang.

"Sugawara-san, jadilah pacarku!"

Seorang menunduk sambil memberikan sebuah kotak cokelat berbentuk love ke Suga, sepertinya dia tidak tahu kalau Suga sudah memiliki pacar.

Atau pura-pura tidak tahu?

"Ah maaf, aku--"

"Ti-tidak harus menjawab sekarang! Sugawara-san bisa memikirkannya dulu kok, aku tidak memaksa" Potong gadis itu, dia sengaja agar tidak langsung di tolak saat ini juga.

Sakit atuh :'(

"Tapi aku sudah--"

"Aku akan bertanya lagi besok, sampai jumpa Sugawara-san!"

Dan gadis itu pergi begitu saja.

Suga mematung, waduh, padahal dia kan mau menjelaskan kalau dia sudah ada yang punya, yakali dia nerima gadis lain, nanti [Name] mau taro di mana?

"Hahh... Tolak saja besok..." Gumam Suga sambil mengacak pelan rambut belakangnya.

Di sisi lain, [Name] bersandar pada dinding yang berdekatan dengan Suga, tentu dia mendengar apa yang baru saja terjadi.

Gimana ya...

Cemas? Tentu saja, siapa yang gak merasa cemas saat pacarnya di tembak gadis lain?

Tapi ini kan Suga.

[Name] percaya dengan Suga.





















"Hayo yang nguping!"

"EH AYAM!"















Suga auto ketawa sambil menunjuk wajah [Name] yang kaget sampai latah.

[Name] langsung menabok pelan pipi Suga, membuat sang pemuda sok-sokan megang pipinya dengan ekspresi kaget.

"Aw, aku di tampar malaikat" Kata Suga.

[Name] makin gemes, dia lalu kembali menabok bahu Suga, sementara Suga sendiri cuma ketawa-ketawa dan menahan tangan [Name] agar tidak memukulnya lagi.

"Aduh, ampun tuan putri, jangan pukul saya lagi" Doi masih ketawa-ketawa sambil memegang kedua lengan [Name] dan menempelkan kening mereka.

Ambyar gak tuh :')

Udah cukup [Name] gak kuat, deket-deket Suga selalu membuatnya jantungnya dugem nonstop.

"Kamu... Gak akan nerima dia kan?" Tanya [Name] pelan, gadis itu menundukkan kepalanya, menghindari kontak mata dengan Suga.

"Hmm, terima tidak ya..." Suga megang dagunya seolah-olah sedang berpikir keras.

"Kouuu!" Kan bikin emosi :'(

"Hahaha, iya gak akan, kamu aja udah lebih dari cukup kok" Suga langsung memeluk [Name] sambil mengacak-acak rambut pacarnya itu.

Astaga mas, masih di sekolah.

Perlahan tangan [Name] membalas pelukan Suga, gadis itu meletakkan kepalanya di dada Suga sambil bergumam lagi.

"Umm..."

Tangan Suga yang mengelus rambut [Name] kini beralih turun ke dagu [Name], di angkatnya dagu [Name] agar gadis itu melihatnya.

Mata mereka akhirnya bertemu.

Suga menarik senyum tipis.

"Kamu percaya kan sama aku?"


Keesokan harinya, gadis yang saat itu menebak Suga benar-benar datang kembali, dia kini berdiri berhadapan dengan Suga.

Yang sedang menggenggam tangan [Name].

"Su-sugawara-san?" Masih tidak paham apa maksud Suga menggenggam tangan gadis di sebelahnya itu saat dia meminta Suga untuk datang sendiri saja di belakang sekolah.

"Maaf ya, umm..."

Kan, Suga tau namanya saja enggak :'(

"Namaku Nata, Sugawara-san" Balas gadis itu.

"Iya Nata-san, maaf, seperti yang kamu lihat sekarang" Suga menarik [Name] agar lebih dekat dengannya.

Lalu mengecup pipi [Name] cepat.

"Aku sudah punya pacar"

Tiba-tiba hening...

Nata dalam hati "YA KAGA USAH LU CIUM DEPAN MATA GUE JUGA KALIK?!"

Yang sabar ya diriku :'(

Sementara itu, [Name] tersentak kaget karna ciuman tiba-tiba dari Suga, meski hanya sekilas, namun tetap sama damage yang di terima gak main-main.

"O-oh... Ba-baiklah, ummm... Maaf menganggu kalian!" Setelah menunduk, gadis cantik yang tertolak itupun pergi meninggalkan Suga dan [Name] sambil berlari.

"Jangan begitu juga dong, kasihan dia..." Kata [Name] sembari melirik Suga.

"Hmm, gapapa biar dia tahu kalau aku udah ada pawangnya" Suga meraih bahu [Name] dan melingkarkan tangannya di sana.

"Apa sih?!"

"Hehehe"

Jan tanya Nata.

Nata juga ga tau kenapa nyempil di situ.

Malah ngenes lagi :'(

Perfect Boyfriend | Sugawara KoushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang