12

1.5K 212 9
                                    

Saya lebih suka kalian spam comment dicerita saya. So, Ayo spam. Tapi jangan cuma kata next yaw. Ayok berinteraksi.


Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...








Sore telah tiba, semua anggota Blackrose yang terdiri dari Rose, jennie, lisa, jisoo, pinky, irene dan krystal sudah berada ditempat yang dijanjikan dengan berbagai alat bantu.

Tak lama segerombolan orangpun datang dari arah yang berlawanan. Mereka berjalan dengan santai sembari membawa berbagai senjata tajam ditangan mereka.

Merekalah yang Blackrose tunggu.

My Six, Itulah julukan mereka. Gangster penguasa seoul bagian barat yang terkenal dengan kelicikannya.
Musuh bebuyutan anak-anak geng Blackrose.

"Hai rose! lama kita tidak bertemu. Kudengar gengstermu sudah menguasai bagian utara. Right?" ucap leader my six yang tak lain adalah nahee, musuh yang pernah menjadi temannya dulu.

Rose hanya tersenyum miring sembari memainkan rantai besar yang ia bawa dari basecamp blackrose.

"Tidak perlu basa-basi nahee kim. Apa sebenarnya yang kau inginkan?" tanya rose dengan nada meremehkan.

Gadis itu hanya tertawa sarkas. Memainkan sebuah belati tajam yang siap melukai kulit para anak Blackroses.
"Tidak banyak! Hanya daerah kekuasaanmu dan-"

"Teman-temanmu."

Rose terkekeh kecil, gadis itu menatap tajam kearah nahee. Giginya menggeretak kesal. Sungguh gadis itu benar-benar selalu membuat rose kesal.
Dia selalu saja menginginkan apa yang rose punya.

Dasar gila!

"Jika kau menginginkan itu semua, langkahi dulu mayatku!" ucap rose sembari menampilkan senyum seringai menakutkannya.

Nahee yang tadinya santaipun langsung sedikit meradang. Gadis itu tiba-tiba mengepalkan tangannya seperti siap meninju orang yang ada didepannya.

"Girls keluar sekarang!!" ucapnya mengintrupsi.

Dan tak lama, banyak sekali yeoja yang berhamburan keluar dari persembunyiannya. Bisa dibilang perbandingan mereka 1 : 4

Benar dugaan rose, dia masih licik sama seperti dulu. Masih suka membawa bala bantuan tersembunyi.

Rose tersenyum menyeringai, dari wajahnya ia sama sekali tidak menampakan wakah takut sedikitpun.

Lisa menatap kesekeliling dengan sedikit gusar.
Ya itulah kebiasaan lisa, selalu takut jika mereka kalah jumlah. "Rose, mereka sangat banyak! Apa kita perlu meminta bantuan?" bisik lisa.

Rose hanya menggeleng santai. Ya, walaupun mereka memiliki jumlah yang banyak, tapi rose tidak merasa takut karena gadis itu sudah sangat mengetahui kekuatan anak-anak my six. "Mereka tak sekuat kelihatannya, kajja!!"

THE GANGSTER LEADERМесто, где живут истории. Откройте их для себя