[20.] Keras kepala

2.2K 285 18
                                    

Cklek...

"Yak... untung kau datang, kita masih memiliki waktu 30 menit untuk sampai di gedung agensi." Ceroscos Seungmin saat melihat sang maknae memasuki asrama.

Ya... dengan berat hati, Jeongin meninggalkan Hyunjin di rumah sakit, lagi pula dokter Kim menjaganya, meskipun begitu, yang dipikirkan Jeongin saat ini hanyalah Hyunjin.

"Jeongin-ah dimana Hyunjin?" Tanya Bang Chan saat menyadari Jeongin datang sendiri.

"Oeh i-itu... Hyunjin hyung sedang ada sesuatu yang penting dengan appanya." Jeongin asal menjawab. Tidak mungkin kan dia bilang Hyunjin sedang di opname di rumah sakit.

"Ck. Anak itu sudah dibilang berkali kali masih saja..." Chan terlihat kesal.

"Aku harus benar benar memberitahunya nanti agar tidak seenaknya pergi dan menginap di rumah ayahnya, padahal sesuai kontrak sudah jelas jelas membatasi pertemuan dengan keluarga. Aishh sekarang apa yang harus aku katakan pada pd nim. Aishh..." Chan dengan kesal pergi meninggalkan  ruang utama. Member lainnya diam saja karena tau Chan sedang emosi.

Jeongin hanya diam saat member lainnya salah paham, ia merasa bersalah karena Hyunjin dimarahi Chan hyung, tapi ia juga tidak bisa mengingkari janjinya pada Hyunjin untuk menyembunyikan penyakitnya.

"Memangnya anak itu ada urusan apa sihh, membuat susah saja bisanya" Felix menatap Jeongin.

"M-molla hyung..." Jeongin menunduk.

"Kau cepat bersiap Jeongin-ah, dan nanti sarapan di bus saja." Ucap Woojin sambil menepuk pundak Jeongin.

"Ne hyung..." Jeongin berjalan menuju kamarnya.

"Ck. Hyunjin benar benar mencari masalah dengan Chan hyung... Anak itu terlalu sering pergi menemui appanya. Kita harus memperingati anak itu nanti." Ucap Minho.

Tidak tau saja mereka bahwa Hyunjin sedang tidak baik baik saja. Jika saja mereka tau, pasti saat ini semuanya akan panik dan langsung pergi ke rumah sakit.
.
.
.
Mereka berjalan keluar dari asrama, perlu berjalan beberapa menit untuk mencapai halte bus.
Mereka hanya bisa berjalan dalam keheningan karena sang leader masih dalam mode menahan amarah.

Bang Chan marah? Bisa dibilang begitu, ia tau Hyunjin dari dulu memiliki masalah dengan ayahnya dan akhir akhir ini hubungan mereka membaik, namun Chan sedikit tidak setuju dengan Hyunjin yang hampir setiap minggu pergi menemui ayahnya. Karena bagaimana pun juga itu bukanlah tindakan yang benar.

Chan hanya tidak mau itu menjadi masalah bagi grup nantinya. Baginya Hyunjin sudah terlalu egois dan nantinya ia lagi yang akan dimarahi pd-nim. Tidak. Chan kesal bukan karena pd-nim memarahinya. Namun itu pasti menjadi masalah baru lagi yang akan menghambat proses debut mereka. Chan hanya ingin yang terbaik bagi grupnya ini.

Halte bus sudah ada di depan mereka dan kebetulan busnya sudah datang. Mereka buru buru masuk ke dalam bus.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dengan jarak hanya beberapa meter.

"Dia tidak ada..." Ucapnya pada seseorang melalui panggilan.

"Lakukan lain kali." Ucapan seseorang dalam panggilan dengan nada tegas.
.
.
.

Terdengar keributan dari salah satu ruang rawat.

"Yaa... kau ini benar benar nakal eoh!" Dokter ber name tag Kim Mingyu itu sampai harus sedikit meninggikan suaranya untuk anak pembangkang di hadapannya ini.

"Akwu twidak mau." Ucap Hyunjin sambil membekap mulutnya. Kenapa ia membekap mulutnya sendiri? Takut takut kalau si dokter galak ini tiba tiba memasukkan makanan ke mulutnya. Owh ayolah Hyunjin, kau sangat kekanak kanakan.

Something Wrong [ ✓ ]Where stories live. Discover now