[31.] TigaSatu

2.6K 325 32
                                    

Maaf lama up nya
2k words untuk kalian💖
.
.
Happy Reading
.
.
.
Hyunjin benar benar bersikap bahwa dirinya baik baik saja, ia memakan makanan yang dimasak Chan, makan makanan cepat saji dan bahkan jadi partner kuliner Minho. Ia seolah olah melupakan bahwa ia sedang mengidap suatu penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.

Bahkan sejak obatnya tertinggal itu, ia sama sekali tidak mengonsumsi obat obatan rutinnya, yang ada hanya obat kambuh itupun ia minum jika memang benar benar sudah tidak tahan, biasanya jika kambuh ia akan melewatinya tanpa minum obat.

Hyunjin tidak banyak mengeluh tentang latihan, jika ia lelah ia tidak akan bilang, ia akan tetap latihan bersama yang lainnya, melupakan detak liar di dalam sana yang bisa berhenti kapan saja. Ia benar benar menuruti perkataan Chan waktu itu agar tidak mengeluh.

Hubungannya dengan Chan dan juga Felix baik baik saja, ataukah ia yang bersikap bahwa semua baik baik saja? Nyatanya ia terlihat seperti tidak peduli pada Chan dan Felix yang mendiami nya. Mereka latihan seperti biasa, menyampaikan saran, berdiskusi, namun jika di asrama, mereka hanya saling diam.

Woojin, pria itu seperti memiliki tanggung jawab lain, ia tidak pernah tenang karena memikirkan Hyunjin, ia belum mengetahui masalah apa yang sedang di alami Hyunjin, Woojin pikir anak itu akan bercerita padanya, namun sampai sekarang Hyunjin tidak bercerita apapun dengannya. Yang Woojin lihat, Hyunjin semakin hari tampak semakin pucat menurutnya, apakah member lain tidak menyadari itu.

"Mereka benar benar debut..." Lirih Jisung sambil menatap ponselnya yang menampilkan teaser dari girl group yang akan di debutkan oleh agensi mereka.

"Tidak apa, mungkin ini belum saatnya kita debut." Ucap Chan lalu beranjak dari duduknya di sofa.

"Hyung mau kemana?" Tanya Jisung. Saat ini mereka berdua ada di ruang utama, dan member lain sedang ada di kamar masing masing, hari ini mereka tidak latihan.

"Ke gedung agensi." Jawab Chan.

"Hyung...istirahatlah sehari saja, setiap hari kau latihan dengan keras dan aku rasa jam tidurmu kurang.." Ucap Jisung, ia sedikit ngeri ketika Chan latihan atau menyelesaikan musiknya sampai lewat dari jam 3 pagi dan hanya tidur 5 jam lalu membuatkan sarapan untuk mereka semua dan akhirnya pergi latihan lagi. Jamnya beraktivitas dengan jamnya beristirahat sangat tidak seimbang.

"Yang bisa kulakukan sekarang adalah mengurangi jam tidurku dan mengisinya dengan latihan jika memang benar ingin debut."
Chan memakai sepatunya lalu pergi meninggalkan Jisung.

Jisung tau, disini Chan yang lebih kecewa karena mereka tidak debut, Jisung sangat sadar, dibalik wajah tenang Chan menyimpan begitu banyak luka yang ia simpan sendiri, karena Chan sadar, ia adalah leader, dia harus kuat agar anggotanya dapat bertahan.

Jisung menghela nafas ia sama sama bingung dan sama sama kecewa, ia beranjak dari sofa dan pergi ke dapur untuk mengambil minuman dingin lalu pergi ke kamarnya.

"Huh.." Jisung menghempaskan tubuhnya di lantai kayu itu dan berguling guling.

"Ada apa?" Tanya Changbin sambil menaruh ponselnya.

"Chan hyung pergi ke gedung agensi, aku khawatir ia kelelahan." Jawab Jisung.

"Sendiri?" Ucap Hyunjin yang awalnya sedang membaca buku tentang galaxi pun mendongakkan kepalanya dan menaruh bukunya.

Jisung hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, ia memakai tudung hoodienya lalu memejamkan matanya.

"Tidur di atas bodoh!" Changbin menendang pelan lengan Jisung.

Something Wrong [ ✓ ]Where stories live. Discover now