Part 33 - Hide And Run Away 3

600 71 8
                                    

Riane terpojok.

Sial! Dia tidak pernah mengira kalau yang akan menghalangi-nya adalah Adra. Yang lebih parahnya lagi tombol keluar ada di atas topi yang dipakai oleh Adra. Benar-benar tidak disangka-sangka. Apa semua ujian-nya seperti ini? tidak terduga.

Ditambah lagi Riane, Xena, dan Max adalah tipe bertahan, bukan penyerang. Dia ingin bertukar dengan Roy, tetapi Adra mengambil Jam tangan-nya dan melemparnya ke lantai atas. Benar-benar sial! ditambah lagi Adra menyerang mereka dengan brutal membuat mereka tidak bisa membalas dan hanya bisa menghindar.

"Sial kita kehabisan waktu!" umpat Max.

"Kau punya rencana?" tanya Xena pada Riane sambil melompat menghindari serangan Adra. Riane menatap Xena dan Max, mereka melakukan kontak mata.

Riane melakukan backflip tiga kali ketika melihat serangan Adra dan dia mendarat dengan mulus diatas sebuah meja. Dia mengerutu kesal. Mereka bahkan tidak bisa mendekatinya. Sementara Riane juga tidak bisa menyerang karena Basic kekuatan Adra adalah air yang artinya serangan dia tidak akan berguna sama sekali.

"Ayolah! Apa hanya segini kemampuan mu Riane?" tanya Adra samhbil terus menyerang tanpa henti. Dan Riane terus saja menghindar tanpa bisa membalas serangan.

"Kupikir kau bisa lebih baik dari ini, apa Avand tidak pernah mengajari mu untuk melindungi diri sendiri jika anggota Team penyerang tidak ada?" tanya Avand lagi dengan nada sedikit mengejek. Oke dia kesal, bagaimana bisa Clara bertahan dengan pendamping seperti ini!? Tidak! Bagaimana bisa Clara selalu dihadapkan dengan guru yang seperti ini!? Saat mereka masih kecil, Clara mendapat mentor yang sangat menyebalkan, lalu ketika sudah besar sedikit Mama Regina sendiri yang melatihnya, dan kalian tidak tahu bagaimana Mama Regina melatih Clara. Gadis itu bahkan sampai mengeluh telinganya sakit karena terus dimarahi. Ya, Seorang Clara gadis yang tenang mengeluh.

Riane menggertakkan gigi-nya, "Yah, Kakak terlalu meremehkan seorang gadis yang dilatih sejak berusia 5 tahun." Riane mengeluarkan belati, lalu melesat kearah Adra dengan cepat. Sekilas Adra kaget dengan pergerakan cepat Riane, tapi dia dengan cepat mengarahkan tangan kirinya kearah Riane dan memunculkan dinding air di sekitar Riane. Adra megunci gerakan Riane dalam dinding tersebut.

Riane mengepalkan kedua tangannya seketika hawa panas mengelilingi kedua tangannya, dia menyentuh dinding air yang menahannya. Dan dinding air itu perlahan berubah menjadi dinding air panas, Adra sedikit terkejut, dia tidak menyangka kalau Riane akan melakukan itu. Dia tersenyum miring dan perlahan mengepalkan tangan kirinya, membuat dinding air disekitar Riane mengecil dan hampir menghimpit dirinya.

Riane menghentikan aksinya, karena seluruh dinding air itu sudah menjadi air panas dan perlahan menghimpit dirinya, jika diteruskan akan berbahaya untuk dirinya. Sial dia kembali terpojok. Adra tersenyum miring melihat hal itu. Riane bukan tandingannya.

"Sekarang!"

Xena dan Max muncul dari sisi lain Adra dan melompat mengambil topi yang dikenakan Adra. Hal itu membuat Adra kaget.

***

Althea berlari disepanjang lorong. Menyebalkan! Dia dihadang oleh pembina Riane, Kak Avand. Dan kenapa harus dia yang bertemu dengan pendamping ini?! Avand terkenal sangat cepat walaupun dia adalah pria yang santai. Dan sekarang ketika Althea berlari, Avand hanya berjalan biasa mengejarnya, seolah-olah Avand sedang mengatakan kepada dirinya 'Lari saja, aku bisa menangkapmu kapan saja.' Sial! Umpat Althea.

Dia ingin memanggil Andy dan Alex untuk membantunya. Tapi saat bertemu dengan Avand tadi, gelang Althea dilepas dan dibuang. Sial sekali. Tapi ada sisi baiknya dia bertemu dengan Avand, dia mengetahui kalau tombol yang dia cari, ternyata digantung di pinggang Avand. Posisi tidak terduga.

(END) Guardians Of Cherionty BOOK 1 : A Guardian Of WaterOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz