satu atap berjuta cerita. tentang kehidupan anak kos blackcity melewati masa kuliah yang nano - nano.
WARNING! CERITA INI BERISI ADEGAN SESITIF ⚠️⚠️⚠️
#1 nctpink (26 mei 2020)
#1 98 (26 mei 2020)
#1 96 (1 juni 2020)
#1 95 (5 juni 2020)
#1 94 (13 jun...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Udah dua hari Taeyong ga keliatan batang idungnya di kos. Anak - anak berinisiatif buat nanyain kabar lewat telepon atau chat tapi dijawab singkat sama cowo itu. Intinya Taeyong bilang kalau dia baik - baik aja dan melarang anak - anak buat nyariin dia.
Taeyong lagi perlu waktu sendiri.
Yuta yang sebenarnya hari ini udah janjian sama Taeyong untuk gladi resik langsung batal karena cowo itu menghilang. Mereka ada proyek manggung bareng di festival bergengsi ibu kota. Mengakibatkan sang vokalis band 127 itu harus pergi sendiri tanpa si gitaris.
Padahal seru kalo ada yang nemenin, Yuta ga biasa kemana - mana sendiri.
Pas banget saat lelaki itu mau masuk ke dalam mobil ada sosok Jisoo datang dari arah gerbang. Keliatan baru pulang dari kampus melihat gimana rempongnya gadis itu membawa berkas dokumen penunjang skripsi.
"Soo." Panggil Yuta dari garasi kos ngebuat Jisoo menoleh.
"Apa?"
"Sini dulu. Ada yang mau gue tanyain."
Mau tak mau dengan muka tertekuk Jisoo berjalan kearah Yuta. Jarang banget ngeliat cewe itu bad mood kayak sekarang. Kalau bukan gara - gara dosen pembimbing yang banyak maunya Jisoo ga bakalan begini.
"Apaan?"
"Dih, muka lo kenapa? Tumben datar gitu."
"Ada apaan? Kalau ga ada aku mau masuk."
"Ketularan galaknya Jennie lo ya?" Yuta menarik pipi kanan Jisoo keras. Ngebuat cewe itu mengaduh kesakitan lalu memukul lengan Yuta sebagai balas dendam.
"Sakit tau! Kamu hobi banget sih nyubit pipi aku." Runtuk Jisoo kesal.
Semarah - marahnya Jisoo, menurut Yuta ga seram sama sekali. Cenderung gemes malah sama ekspresi wajah cewe ini.
Kalau gini kan Yuta bisa khilap mau nge-pdkt-in. Tapi sadar diri juga sih, sebrengseknya lelaki ini, dia ga mau jadi perusak cewe baik macam Jisoo.
"Temenin gue yuk."
"Ga ah males." Tolak Jisoo udah ancang - ancang mau balik ke rumah. Tapi di tahan lengannya sama Yuta mengakibatkan mereka kembali berhadapan.
"Gue tau lo pasti suntuk banget kan. Gue jamin lo ga bakalan bad mood lagi kalo ikut gue."
Jisoo menimbang - nimbang. Dia sebenarnya mau lanjutin revisi skripsi yang banyak banget. Makanya niat untuk menolak lebih besar dibanding menerima.
"Aku mau revisian, Yut."
Jawaban Jisoo sukses ngebuat Yuta menghela napas panjang. Dia ambil alih buku dan dokumen yang di dekap Jisoo. Menaruhnya ke kursi penumpang lalu merangkul Jisoo dan menyeretnya paksa masuk ke dalam mobil.
"Ih apaan sih Yut." Jisoo mencoba berontak tapi gagal karena kalah kuat sama Yuta.
"Soo, hari ini aja lo lupain masalah skripsi. Gue jamin, ga bakalan nyesel lo ikut gue pergi." Ujar Yuta meyakinkan.
