CULTURE SHOCK

109 12 4
                                    

"Dia tetaplah dia. Tetap orang yang sama. Meski dengan ingatan yang berbeda tentangku."

**

Tahu tidak apa yang Bastian pikirkan saat pertama kali kakinya menginjak Los Angeles?

Gersang dan panas.

Serius, Bastian pikir Jakarta itu sudah panas banget. Ternyata ada yang jauh lebih panas. Apalagi sekarang memang musim panas. Dan sialnya dia dibawa ke mansion besar dekat dengan pantai. Bukan hanya dekat, tapi berada persis di bibir pantai, dengan kamarnya yang menjorok ke laut.

Pantai apa ya tadi namanya? Santa Claus? Santa Maria? Santa apa ya? Duh, Bastian tidak ingat. Yang dia tahu, dia tidak suka tinggal di tempat ini. Bastian tidak suka pantai. Dia trauma, karena dulu terjebak gempa dan tsunami di Bantul, Yogyakarta. Untung selamat. Meski rumahnya kandas tersapu gelombang.

Sementara hal kedua adalah, betapa seksi pakaian yang digunakan wanita-wanita di sepanjang matanya memandang. Duh, tolong ya, di Jakarta memang sudah cukup banyak wanita yang menggunakan baju seksi, tapi kalau lalu lalang hanya dengan celana dalam dan kutang, mana ada! Apalagi di pusat kota. Bastian itu old fashion banget. Muka boleh kokoh bule, tapi seleranya benar-benar kampung!

Dan pula, Bastian sama sekali tidak memiliki ketertarikan apa pun dengan gunung kembar yg menonjol itu. Risih malah.

Lalu yang ketiga, begitu tiba di mansion besar yang katanya kediaman Mara itu, Bastian disambut bak Presiden Amerika Serikat. Malah sepertinya ngalah-ngalahin Obama waktu baru dilantik. Pokoknya heboh.

Dan Bastian asing dengan semua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Bastian asing dengan semua itu.

Bukan apa-apa, pekerjaannya hanya mengawal politisi Indonesia yang tidak seberapa heboh. Tidak seperti politisi-politisi luar negeri yang nyawanya sering diincar pembunuh bayaran. Di Indonesia mentok-mentok netizen julid doang.

"Gue nggak tahu kalau ngana aslinya Pangeran." Dan tak hanya Bastian yang takjub, Coky pun sama.

Oh iya, lupa. Coky ikut serta loh. Bukan Coky yang mau-meski tanpa dipaksa pun pasti Coky akan ikut-tapi ini salah satu syarat dari Bastian. Dia tidak ingin asing sendiri di tempat ini. Paling tidak kalau ada Coky, ada yang bisa dia ajak berdebat, main game, atau dengerin lagu Lord Didi. Meski untuk yang terakhir Coky sering protes.

"Gue juga nggak nyangka." Bastian baru saja ingin menanyakan di mana kamar tidurnya-karena saat ini dia pusing.

Sepertinya saat Sean membawa Bastian ke kamar paling atas dan paling besar yang ada di mansion tersebut. Kamar mendiang suami istri Wang Kiev yang sebelumnya. Kamar dengan dinding full kaca yang menghadap langsung ke lautan sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WIFE FROM ANOTHER WORLD (yizhan vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang