26. DIFNG

121 4 0
                                    

Kriinggg

Bel istirahat berbunyi nyaring. Siswa-siswi AHS sudah mulai berlarian menuju kantin.

"Lo kalo jalan, mata dipake jangan buat pajangan doang." Sentak seorang siswi merasa tak terima dirinya ditabrak, bahkan rok miliknya sampai terkena noda jus hingga mengalir sampai sepatu.

"Ma-maaf. A-aku nggak se-sengaja kak." Balas siswi lain. Nampak rasa gugup merajalela disekujur tubuhnya. Wajahnya pun memberi petunjuk melalui ekspresi.

"Bersihin sepatu gue sekarang!" Bentakan sang kakak kelas hanya mampu membuat tubuhnya mematung. Bola matanyapun sulit beralih dari sepatu.

"Selain gagap lo juga tuli yah." Tidak mendapat tanggapan, kakak kelas itu kembali membentak disertakan hinaan.

Beberapa siswa di kantin ada yang menatap iba, namun ada yang menertawakannya juga.

Bugh

Siswi yang tak lain adalah kakak kelas itu tersungkur mengenaskan setelah tangan kirinya di tendang.

"Aaaaa!!! Siapa yang berani nendang gue?!!" Teriaknya kaget.

"Lo balik aja ke kelas." Ucap sang pelaku menatap adik kelas yang sudah semakin merasa gugup.

"Lo!!!" Teriaknya lagi setelah berdiri.

"Lo punya tangan, gausah ribet." Sentak pelaku yang tak lain adalah Lita si mulut pedas.

"Sok berkuasa banget lo, jangan pikir lo dari keluarga..." Balas siswi itu menggantung, setelah Lita lemparkan sebuah pukulan.

Bugh

Pip pip pip

Lita tersenyum miring, sebelum menjauh dari lawannya. Satu pukulan sudah cukup untuk membuatnya terkapar, namun masih tersadar.

"Gue ngehargain orang yang ngasih kalung ini" Ucap Lita menunjuk kalung yang berkedip di leher siswi itu.

"Tapi jangan harap dapet kesempatan kedua!!" Tegas Lita kemudian beranjak pergi.

Kalung itu sudah pasti diberikan anggota CristalBlue sebagai bentuk perlindungan bagi orang yang berharga. Setiap anggota hanya berkesempatan memberi perlindungan satu orang.

Lita berjalan melewati meja most wanted.
"Ehh cewe bar-bar" Panggil Kenan tanpa takut. Lita hanya menengok tanpa bersuara. Matanya bahkan menyorot tajam.

"Lo cantik." Lanjutnya yang kemudian dibalas tatapan datar oleh Lita. Sedangkan yang lain bersorak sembari bertepuk tangan.

Lita yang jengah, merasa kaget dengan getaran tiba-tiba di saku rok nya.

Niat Lita ingin beranjak, terkurung setelah melihat nama yang tercantum di layar handphonenya. Ia lantas mengangkat panggilan sambil menatap Dian.

Ya, untuk apa orang diseberang menghubungi dia? Biasa juga langsung kepada leadernya.

"Hallo." Sapa Lita pada orang diseberang telpon.

"...."

"Lo berdua nggak bawa hape?" Tanya Lita tiba-tiba kepada dua nerd di depannya.

Keduanya mengangkat handphone jadul samarannya masing-masing. Sudah pasti kedua handphone itu dalam mode hening. Lita memutar bola matanya malas.

"Cowo lo." Ucapan Lita sambil melempar handphonenya. Bahkan Dian tak diberi kesempatan menolak sama sekali.

Ucapan Lita berhasil membuat most wanted terkejut, termasuk Dian sendiri. Kecuali Lesha yang memang sudah tahu.

"Kalian jangan salah paham!!" Sentak Dian reflek sebelum menyapa lawan bicaranya di telpon.

Dian Is Fuck Nerd GirlWhere stories live. Discover now