Bab 26 : Portal!

16 4 0
                                    


Selamat membaca^•^
Di setiap bab Quetesnya punya aku sendiri yah, dan ini yang terpanjang

🖍

Ketika aku ada dititik terlemah,
aku selalu berlagak sok kuat.
Dan itu membuatku tambah lemah, tetapi ketika aku selalu benar - benar berada dititik terlemah,
aku jadi semakin lemah dan rendah, akhirnya aku menyerah!
Sudah tepatkah? Tidak!
Pilihanku salah!
Seharusnya aku berlagak bodoh amat dan selalu bersabar,
jangan gampang menyerah!
Nikmati alurnya saja!
Walaupun
Tak segampang membalik telapak tangan, tetapi cobalah!

JANGAN MENYERAH!

🍊

Bab 2️⃣6️⃣ : Portal!

Minggu, 21 januari 2005
06.36 WIB

Hari ini Oji memutuskan untuk pergi ke kafe. Ingat? Dia bekerja di 'BOM IS CAFE'.

"Tuan, cafe kekurangan pelayan. Pelanggan sangat ramai membuat kami kewalahan." seseorang Barista kafe itu melapor ketika sang Bos duduk di kursi kebesarannya.

Oji menatap ke barista, kemudian memandang ke jendela kaca ruangan. Benar apa kata barista itu, pengunjung berdatangan begitu banyak dari biasanya hari ini, apa lagi permintaan pelanggan juga banyak membuat para pekerjanya kewalahan. Apa yang harus dilakukan? Menawarkan pekerja baru? Atau, dia sendiri yang melayani? Bagaimana dengan berkas - berkas di hadapannya ini?

Oji menatap barista kemudian berucap, "Biar gue bantu."

Si barista mengangguk kemudian undur diri karena masih banyak pesanan yang belum ia siapkan.

Oji bangkit berdiri, kemudian berjalan pelan menuju dapur.

Ceklek!

Oji membuka pintu dapur dari luar kemudian masuk. Para pekerja menyapanya ketika berpapasan, ini harus dilakukan oleh setiap bawahan kepada atasan bukan?

Oji membalas sapaan mereka hanya dengan menyunggingkan senyum saja, toh itu juga sapaan. Para pekerjanya lebih tua dari Oji, maka dia harus menghormati yang lebih tua.

Oji mengambil celemek kemudian mengenakannya, dia akan membantu para pekerja menjadi seorang pelayan kafe. Mudah saja, hanya menulis pesanan kemudian membawa pesanan kepada pelanggan.

"Mau pesan apa? Kafe ini menyediakan berbagai jenis kopi yang berkualitas, silahkan dipilih." Oji menyerahkan buku menu kepada salah satu pelanggan yang duduk dipojok, tempat duduk di kafe sudah penuh dan sebagian pelanggan ada yang marah-marah karena tidak mendapat tempat.

"Yang ini aja mas! Kita pesen 5 yah," ucap salah satu pelanggan sembari menunjukkan gambar menu yang ia pilih kepada Oji.

Oji menulis pesanan itu kemudian mengambil buku menu, lalu dia melenggang pergi ke meja berikutnya.

***

"Terima kasih sudah mau datang kemari. Besok datang lagi ya," ucap Oji ketika pelanggan terakhirnya akan pulang.

Oji mengantar pelanggan terakhir itu sampai ke ambang pintu. Setelah pelanggan itu pergi, Oji berbalik badan ingin ke dapur.

M A T A    B A T I N ( PROSES REVISI)Where stories live. Discover now