15. Awal

31 2 0
                                    

Yuk dilanjut
Selamat membaca

*****

15.

Super hero yang fadhil sukai sedari ia kecil adalah superman, bukan hanya bisa terbang superman juga mempunyai kemampuan dapat melihat tembus pandang, tak cukup sampai disitu superhero yang satu itu tidak bisa di pungkiri kehebatannya mempunyai kemampuan untuk berjalan dengan cepat tanpa berisik dan diketahui oleh orang banyak dan hal itu membuat superman menjadi superhero paling terkenal sedunia.

Bukan hanya kekuatan-kekuatan yang hebat yang fadhil sukai tapi super hero yang satu itu mempunyai keunikan sendiri memakai celana dalam di bagian diluar kebiasaan pada umumnya, terkesan seksi bukan, cih, tau dari mana anak kecil seksi.

Hahaha..see, bukankah fadhil dari dulu sudah terkenal dengan otak mesumnya.

Abaikan saja dulu super hero yang satu itu kini ia sudah dewasa dan superman hanya ada didalam buku komiknya saja, walaupun sekarang ini ia butuh satu kekuatan superman yang bisa berjalan dengan cepat tanpa berisik dan diketahui oleh orang banyak dengan kekuatan itu ia bisa terhindar dari dua makhluk yang kini menatapnya dengan tatapan penuh tanya, atau paling tidak jika berbaik hati doremon mau meminjamkan pintu ajaibnya.

Oh, ayolahh..doraemon tidak akan sebaik itu padanya karena teman baiknya cuma nobita

Akkhh..apa sih yang ada diotaknya sekarang ini. Saat ini bukan waktunya untuk berkhayal karena doraemon dan superman tidak nyata yang nyata saat ini adalah dua orang yang harus dihadapinya.

Mungkin jika dua orang itu tidak fadhil kenal ia bisa saja pergi tanpa harus repot-repot seperti sekarang ini.

Tatapan penuh imtimidasi dari Zahid Ansori dan Akbar Pratama.

Akbar sama sekali tidak cocok dengan gaya intimidasinya. Bergaya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam kantong celana dasarnya yang berwarna gelap dagu sedikit terangkat memancarkan aura kesombongan. Ck, itu bukan akbar dan dia masih bisa mengatasi akbar tapi, bagaimana dengan sosok satunya tidak perlu banyak gaya di tunjukkan oleh anggota tubuhnya cukup dengan satu tangan kanan yang masuk ke dalam kantong disertai dengan tatapan tajam dari dua manik matanya saja fadhil sudah tahu ia tidak bisa melewati Zahid Ansori, lelaki yang mempunyai tatapan seperti elang yang bertemu dengan mangsanya dan fadhil adalah mangsanya malam ini.

Tidak perlu membuang waktu untuk keadaan seperti sekarang ini lagi pula tidak pas pula waktunya untuk bertanya kabar mereka, dengan cepat fadhil mendekati zahid dan akbar.

“ apartement sekarang” hanya itu yang fadhil mampu ucapkan, tanpa menunggu jawaban fadhil langsung melangkah keluar dari centro club menuju  parkiran mobilnya, lagi-lagi langkahnya terhenti ketika satu orang pegawai club mengatakan jika raina menitipkan kunci mobilnya pada securty.

Rasa kesal kembali lagi itu yang dirasakan fadhil malam ini, bagaimana tidak tiga orang yang kini duduk di sofanya dengan gaya khas masing-masing jauh dari kata sopan jika bertamu kerumah orang. Akbar yang setengah duduk salah satu kaki dilipat tangan kanannya di taruh di atas lutut kaki yang dilipatnya, zahid sudah duduk bersila di sofa sambil besidekap dengan mata yang masih tidak lepas menatap fadhil, dan yang satunya lagi tak usah ditanyakan lagi kedua kakinya sudah naik diatas meja posisi tubuhnya juga sudah tidak sempurna setengah tidur di sandaran kursi.

“jadi..?, zahid membuka obrolan fadhil meneguk habis minuman soda kaleng lalu melemparnya ke tong sampah disamping dewa, dan sialnya lemparan itu meleset percikan sisa air soda di dalam kaleng mengenai dewa.

“monyet…”sergah dewa tidak terima karena tangan dan wajahnya terkena air soda “ lo makin nyebelin ya, udah ganggu acara ngidam bini gue lagi, untung tuh sate sempat dia makan coba kalo belum alamat bisa ngileran anak gue ntar”

Just A NumberWhere stories live. Discover now