- sakit

3.6K 465 63
                                    


soulmate

artha kalau udah galau, bawaannya diem terus. sekalinya diajak ngobrol, kaya kucing garong. galak banget. agra tahu betul kebiasaan dan gerak-gerik sohibnya.

"lagi galau sih ini, fix. tapi sama siapa anying??? gue gak tau dia deket sama siapa lagi kecuali si adhit." monolog bright yang tengah duduk sendiri di kelasnya yang masih kosong.

iya, hari ini dia dateng kepagian. niatnya sih, kaya hari-hari biasa. berangkat lebih awal soalnya melipir ke rumah win buat numpang sarapan sama nganter dia ke sekolah. tapi hari ini ... beda.

tadi pagi

"assalamualaikum artha!" bright udah buka gerbang, masukin motornya sendiri sampe udah markirin motor kesayangannya di tempat biasa halaman win.

dan biasanya, yang bakal keluar itu artha dengan rambut basah yang belum di sisir. iya, biasanya sih gitu. tapi kali ini justru bunda artha yang keluar. masih pake daster, wajahnya keliatan sedikit gak enak dan khawatir.

"agra, maaf ya. tadi artha bilang ke bunda kalau dia lagi gak mau ketemu sama siapa-siapa, termasuk kamu. jadi kamu duluan aja ke sekolah, gapapa? kalau untuk sarapan, ini bunda udah siapin. sekalian makan siang nanti ya." kelas bunda artha sambil menyodorkan dua tupperware.

bright yang mendapat penjelasan cukup panjang masih belum bersuara. jujur, dia khawatir sama sohibnya. karena emang gak biasanya dia begini.

"eh? gak mau ketemu gimana bun maksudnya? artha sakit?" tanya bright yang sekarang mengambil tupperware lalu memasukannya ke dalam tas.

bunda artha menggeleng. "gak tahu tuh. rewel dari kemarin. diem di kamar terus. sekalinya bunda ajak ngobrol, malah kesel katanya."

"oh ... yaudah deh bun. agra duluan ke sekolah ya. makasih banyak bun makanannya." pamit bright sambil salam.

"iya, hati-hati agra."

denger penjelasan bunda artha tadi buat bright yakin kalau artha lagi sedih. tapi, sekali lagi, alesannya apa?

"ada masalah kali ya sama adhit adhit itu? harus gue samperin kayanya." monolog bright sambil mengangguk tegas. dia udah niat di jam istirahat pertama, bakal cari dan datengin kelasnya adhit.

dia gak tau aja, kalau penyebab artha sedih ya karena dia yang goblok.

soulmate

abis bel istirahat, agra langsung cus ke kelas adhit yang juga adalah kakak kelasnya. tadi sih, dia tanya-tanya dan untungnya ada yang tau. dan kelasnya juga gak terlalu jauh dari kelas dia.

"permisi, ada kak adhit?" tanya agra dengan sopan. padahal dalam hati jijik sendiri karena pake embel-embel "kak."

salah satu anak dari kelas adhit yang paling deket dari pintu langsung menatap bright penuh tanya. tumben ada cowo yang nyariin, pikirnya.

"dia gak di kelas. paling ke perpustakaan, kalau gak ada ya ke kantin." jawab teman adhit.

bright mengangguk. "makasih kak, permisi." lalu berjalan ke arah perpustakaan.

peribahasa pucuk dicintai ulam pun tiba sepertinya cocok kala bright melihat tay yang duduk sendiri di depan perpustakaan. lagi baca buku sambil ngemil.

"kak." panggil bright tegas membuat tay yang sedang membaca buku harus mendongak.

"ini agra bukan? temennya artha?" tanya tay ragu.

bright mengangguk. "boleh ngobrol sebentar gak, kak?"

tay yang melihat raut wajah serius bright mau gak mau harus ngangguk. karena kayanya sih, dia mau ngobrol masalah cukup serius.

"kenapa?" tanya tay langsung setelah melihat bright duduk di depannya.

"masalah artha. lo lagi berantem sama dia ya? artha sedih karena lo."

tay tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan adik kelasnya. bukunya ia simpan lalu menatap bright dengan tatapan tak percaya. "pardon?"

"artha. sedih. karena. lo." ucap bright sekali lagi. kali ini penuh penekanan.

tay tertawa remeh. "kenapa saya? artha pernah cerita ke kamu karena saya? atau kamu ada alesan sendiri?"

gugup, bright mencari-cari alasan. dia juga sebenarnya gak yakin, tapi artha deket sama siapa lagi selain dia?

"karena lo yang akhir-akhir ini deket sama dia."

sekali lagi, tay ketawa remeh.
dangkal banget pikirannya, batin tay.

"waduh, gini deh. saya sama artha baik-baik aja. jangan ambil kesimpulan sendiri, lain kali." membuat bright terdiam.

tay membereskan buku-buku yang tadi di bawanya, lalu menepuk pelan pundak bright. "coba introspeksi. tanya diri lo. siapa tau, lo bikin kesalahan atau bikin artha sakit pas lo gak sadar. karena bro, lo juga deket sama artha kan?" lagi-lagi membuat bright terdiam.

"saya duluan." tay membawa buku-bukunya lalu pergi menjauh dari perpustakaan.

ada alasan kenapa dia yakin dan suruh agra buat introspeksi. karena adhit tahu betul, alasan artha sedih kenapa.

kemarin malam, dering telfonnya bunyi beberapa kali dari artha. buat adhit langsung tinggalin soal-soal terus jawab panggilan dari artha.

dan untuk pertama kalinya, dia denger artha nangis. iya, kemarin malem. artha nangis. sambil bilang betapa tololnya dia karena suka sama sahabatnya sendiri.

adhit yang baru tau kalau si manis punya pujaan hati langsung merasa sesak. tapi kala mendengar suara tangisan artha dari sana, adhit ikutan sakit. makanya, sebisa mungkin dia singkirin rasa sesaknya dan coba untuk tenangin artha.

"gak apa-apa, sedih aja buat hari ini. hari besok pasti ada bahagia yang lagi nunggu kamu." ucap adhit untuk menenangkan artha dan juga hatinya sendiri.

soulmate

soulmate [bw] Where stories live. Discover now