- all i ask

3K 412 74
                                    


((( aku pernah baca komen yang bilang kalau adhit sama agra kan satu angkatan, trs kenapa agra panggil adhit pake "kak?" NAH ITU. aku lupa, kalo mereka seangkatan awokwowk. jadi lurusin aja ya, adhit sama agra emang seangkatan. tapi yg agra panggil adhit "kak" itu karena emang adhit yg emang lebih tua dari agra (meski cuma setahun yyeah) maaf banget buat temen-temen yang bingung! )))

soulmate

setelah mendengar perkataan tay siang tadi, buat bright langsung mikir. karena ya emang ada benernya juga. tapi bright masih bingung, karena dia rasa, dia gak ada salah apapun.

makanya sekarang, tepatnya malam ini, bright udah ada di depan rumah win. cuma pake celana pendek, kaos sama hoodie biru hadiah dari artha tahun kemarin.

"artha, gue di depan rumah lo. keluar sebentar bisa?" ucap bright yang sedang menelepon.

"ngapain. pulang sana lo."

"sebentar, janji. keluar dong? gue bawa es krim."

"yaudah bentar."

bright bersorak dalam hati setelah mendengar jawaban win. emang paling bener bawa sogokan dulu kalau buat bujuk sohibnya yang lagi ngambek.

setelah beberapa menit menunggu, pintu rumah terbuka, menampilkan artha yang keluar memakai piyama kesayangannya. rambutnya sedikit berantakan, matanya bengkak— hasil dari nangis semalaman sampai ketiduran.

"mata lo, kenapa?" tanya bright spontan. khawatir, tentunya. dia belum pernah lihat win sampai begini.

yang ditanya hanya menggeleng pelan. "mana es krim."

"gak akan gue kasih sebelum lo jawab."

win menghela nafas. "gue gak mau jawab, sana pergi bareng es krim lo."

bright sedikit menggeram, gak rela ditinggal sendirian tapi dia belum mendapat penjelasan apa-apa. tapi kalau harus memaksa win juga dia gak tega, apalagi lihat sohibnya lagi gini.

"mau ke pasar malam depan komplek biasa gak? yuk? gue yang traktir." ajak bright, meski gak yakin kalau win bakal mengiyakan.

"oke. gue ganti baju dulu ya." jawab win setelah hening beberapa saat, buat bright sedikit kaget.

"gak usah ganti baju, gitu aja."

win menggangguk. "yaudah, ayo? gue gak perlu bawa duit kan?"

agra tersenyum lalu melepas hoodie yang dipake nya. "gak usah, gue yang traktir. dan lo coba pake ini, udaranya dingin."

soulmate

((( btw aku rekomendasiin sambil denger "All i ask" - Adele ya. ayo ayooo nyot kita sedih bareng. )))

sejak mereka nyampe di pasar malam, agra ngerasa artha beda kaya tadi di rumah. beda juga dari beberapa hari kemarin.

malam ini, artha keliatan lebih seneng, senyum terus. dan poin paling penting yang gak akan pernah agra lupain; artha manja banget malam ini. kaya bayi besar tapi menurutnya itu lucu.

"udah selesai ya mainnya? mau istirahat?" tanya bright sewaktu mereka turun dari bianglala.

win menggangguk lucu. "mau! duduk aja di sana ya? pengen nonton yang live music. tapi gue laper masa..."

"yaudah, lo duduk duluan aja ya. gue cariin makan." ucap bright lalu berjalan ke arah stand makanan, meninggalkan win yang kini sudah tak tersenyum lagi, melainkan menunduk sedih.

setelah menunggu beberapa menit, bright kembali datang membawa satu sosis dan jagung bakar di tangannya.

"makan yang banyak, nanti gue beliin es krim lagi." ucap bright yang diangguki oleh win.

kini keduanya sama-sama tak bersuara, win yang terlalu fokus dengan makanan juga tontonan didepannya dan bright yang terlalu fokus menatap win.

bright rasa, akhir-akhir ini mereka beda. bukan yang seperti dulu. pokoknya rumit, seperti benang yang teracak. gak tahu siapa yang memulai, tapi mereka sudah begini. tidak saling terbuka, percaya dan cerita.

omong-omong tentang cerita, bright baru ingat belum pernah bilang ke win tentang 'dia.'
lalu pikiran bright mengarah ke win, dirinya langsung tersadar. melupakan satu hal penting yang mungkin alasan dari renggangnya hubungan mereka.

"apa artha marah karena udah tau kalo gue punya pacar, tapi gue belum cerita-cerita sama dia?" pikir bright.

makanya sekarang bright menoel win yang terlalu fokus dengan live music cover All i ask.

"artha, lihat sini."

mau tak mau, win menengok ke arah bright yang tengah menatapnya. hatinya sedikit tak menentu, rasa berdebar itu masih ada tapi entah kenapa rasa sakitnya lebih besar.

"lo ngerasa gak sih? akhir-akhir ini kita beda banget? gue ataupun lo, kita beda sekarang." dan artha yang mendengar itu sontak mengangguk, karena memang benar. itu benar.

bright tersenyum kecil. "lo yang selalu maksa minta anter ke gue, dan gue yang mau-mau aja karena disogok bakso depan sekolah. terus gue yang selalu marahin lo karena kebanyakan makan es krim. dan masih banyak kebiasaan dulu lo yang lain. sekarang ... lo udah beda ya?"

artha yang mendengar itu langsung mendongak ingin protes tapi keduluan sama agra.

"tapi bukan lo doang yang berubah. gue juga. kita berubah, tha. udah gak saling bergantung lagi." bright mengangguk kecil. "gue ngerti sih, lo kan sekarang ada adhit juga. lo suka dia kan? kok lo gak cerita-cerita sih?"

artha menggeleng beberapa kali, seolah tak setuju dengan ucapan agra. "gue sukanya sama lo..." lirih artha yang hampir terdengar seperti bisikan, tapi sial sekali agra memiliki pendengaran yang tajam sehingga bisa terdengar.

"hah? bentar, lo suka sama gue?"

win langsung tertawa canggung. "enggalah sial, percaya aja lagi lo mah. mau jadi pacar gue beneran ya lo?" canda win agar bisa sedikit mencairkan suasana.

"dih goblok, mana ada gue baper sama lo." ucap bright lalu merangkul sohibnya.  "btw nih lur, ngomong-ngomong soal pacar. gue udah ada pacar, lupa cerita ke lo. sorry ya? nanti weekend gue ajak main deh, lo udah kenal kan?"

artha menghela nafas, nafsu makannya langsung hilang entah kemana. sekarang yang ada cuma rasa sedih, sakit, kecewa sama muak. tapi mana mungkin dia tunjukkin itu semua di depan agra?

makanya sekarang win menoleh ke bright dengan tatapan kaget dan kemudian tertawa. "si aira ya pasti?"

bright menepuk lengan win beberapa kali. "mantap, bro. udah tau ternyata lo."

"iyalah, gue." ucap win dengan bangga tapi suaranya sedikit bergetar, menahan tangis yang mungkin bisa kembali muncul kapan saja.

"kenyang. agra, sini makan cepet." suruh artha.

"abis ini mau kemana?" tanya agra yang masih asik nguyah makanan yang disuapi artha.

artha diam sebentar lalu menjawab. "mau main lagi, atau jalan-jalan deh terserah. pokoknya mau sama lo."

mendengar perkataan artha, agra tersedak kaget. lalu kemudian tertawa, mengejek sohibnya. "dih, kangen gue ya lo? hahaha."

artha hanya acuh. malam ini, dia ingin berdua bersama agra. bersenang-senang tanpa ada kata sedih. ia ingin malam ini selalu ia kenang sebagai hari yang terindah di hidupnya bersama agra.

karena setelah ini, artha sudah memantapkan hati untuk menjauhi agra.

soulmate

All I ask is

If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend

Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do

It matters how this ends
'Cause what if I never love again?

soulmate [bw] Where stories live. Discover now