4. kacau

58 13 4
                                    

Saat ini Abel kalang kabut mencari sahabat nya Gendis setiap penjuru sekolah sudah dia cari tapi nihil dia tidak menemukan makluk yang satu itu.
Saat ini dia  sedang berada di koridor kelas XI .Langkah nya terus berjalan menuju kelas tapi langkah nya terhenti ,Dia baru ingat satu tempat yang belum dia datangi.Segera mungkin dia menuju tempat itu dan sebelum itu Abel memberi tahukan tujuan nya pada sahabat sahabat nya terlebih dahulu dan meminta membawakan pesanan nya.

***
Benar dugaan Abel ternyata saat ini Gendis tengah berada di rooftoop .Tapi tunggu kenapa Gendis berjalan ke arah pembatas Gedung.Apa jangan jangan?Tidak tidak mungkin !Tak ingin sesuatu terjadi Abel berlari kencang ke arah Gendis dan merengkuh nya kuat.

" Sadar Gendis , Istigffar " ucap Abel menenangkan.

" Gue tau lo terluka sama ucapan Gerald yang kelewat nyakitin lo , tapi
lo juga jangan mikir buntu lag.." Belum sempat Abel melanjut kan ucapan nya ,terpotong dengan penuturan Gendis.

" Bel- gu-se-sek" jawab Gendis susah payah .Abel yang bisa merasakan Gendis kekurangan nafas Sontak melepaskan pelukan nya .

" Dis ,lo gak apa apa?" Tanya Abel memastikan sambil memegangi bahu Gendis.

" Lo meluk gue kenceng banget Bel, lagian siapa juga yang mau loncat gue juga mikir mikir dulu, gue lagi pengen duduk di pembatas " jawab Gendis sambil duduk ,di ikuti Abel yang duduk di samping nya.

" Sory , gue kira lo mau loncat " ucap Abel tak tega melihat penampilan sahabat nya .Lihat lah  yang sembab dan rambut yang berantakan serta hidung yang memerah .

" Gak apa apa " jawab Gendis tersenyum ke arah Abel . Abel tau  arti senyum itu saat ini Gendis rapuh dan terluka . Abel memeluk Gendis dari samping nya ,tapi pelukan kali ini tidak se kuat yang tadi.

" kalau mau nangis, nangis aja kalau mau ketawa ,ketawa sepuasnya .Tapi jangan sampe lo ketawa sambil nangis nanti di kira lo gila lagi " Canda Abel menghibur Gendis.

" Apaan si Bel,Garing tau gak " ucap Gendis sambil terkekeh ,meski terkesan candaan Abel garing.

" jangan ke tawa kalau emang terpaksa " ucap Abel bijak , lalu melepaskan pelukan nya dan menepuk bahu nya .

" Lo mau nangis , nangis sepuas nya gak ada yang larang kok jangan mendem perasaan lo sendirian masih ada gue dan yang lain nya yang siap bahu nya di jadiin sandaran buat lo " lanjut Abel .

" Huwaaaaaaaaaa " Tangis Gendis pecah , dia benar benar tak bisa lagi memendam nya sendirian . Gendis benar benar terluka dengan ucapan Gerald tadi hati nya rapuh sakit sekali orang yang dua tahun ini dia sukai mengatakan kalimat pedas nya di hadapan diri nya sendiri. Bayangkan penantian nya selama ini tak mendapatkan hasil apa apa  .Gendis juga manusia normal yang bisa merasakan sakit hati . Apa karena fisik Gerald menolak nya karena berat badan yang berbeda dari teman teman nya? Tapi sebisa mungkin juga Gendis berusaha untuk menurunkan berat badan nya . Diet dia sudah pernah coba tapi apa hasil nya dia malah sakit dan dari sana orang orang menolak keras Gendis diet . Minum obat supaya langsing Gendis sudah coba dan hasilnya sama dia sakit perut selama tiga hari dan berakhir di rumah sakit .

" Bel " panggil Gendis tersedu sedu .

" Hmm " Balas Abel menikmati angin yang menerpa wajah nya.

" Lo tau kan kalau gue suka sama gerald ?" Pertanyaan bodoh yang di lontarkan Oleh Gendis .jelas tahu lah orang lo setiap hari ngomong kaya gitu setiap ke temu .

" Iya " jawab Abel  menanggapi pertanyaan bodoh Gendis.

" Tapi kenapa Bel dia gak bisa balik suka ke gue , apa karena fisik gue ?" Tanya Gendis sendu .

Abel menatap ke arah Gendis yang tengah menyenderkan kepala nya di  bahu Abel.

" Lo gak gendut Gendis " Ucap Abel menenangkan.

" Tapi besar,lebar kan maksud lo " Ralat Gendis cepat.

" Eng. "

" WOY " panggil seseorang dengan suara bak toa . siapa lagi kalau bukan Anita .Yap Salsa,Vanya dan Anita menyusul nya kesini .

Mereka berjalan ke arah Abel dan Gendismengambil duduk di dekat kedua nya.

" Darimana aja lo ,kok lama?"Tanya Abel pada vanya yang ada di sebelah kanan nya.

" Si bego , lo yang nyuruh kita beli makanan dulu " sewot Vanya.

" Oh , iya gue lupa" jawab Abel enteng.

" Ehhh " Geram Vanya ingim sekali dia melemparkan Abel dari atas gedung ke bawah sana .Tapi ingat vanya setengil tengil sifat nya .Dia sahabat lo! Batin Vanya dalam hati.

" Udah-udah ribut mulu " Lerai salsa , Dia membuka kresek yang tadi dia bawa, dan mengeluarkan lima kotak steropom.

" Huuh , berantem mulu nih perut gue udah demo " kata Anita lalu mengambil satu kotak seterom.

" Udah Gendis jangan nangis mulu ,cowok sedingin kutub utara di tangisin .Mending nih makan Mie ayam Mpok Alfa langganan lo kan " Ucap Salsa membuka kotak seteropom dan memberikan nya pada Gendis. Kebetulan mereka belum makan setelah mendapat kan pesan singkat dari Abel mereka langsung membungkus  makanan yang tadi mereka pesan dan meluncut ke sini.

" Enggak ah " Gendis memberikan kembali kotak tersebut pada Salsa.

" Kenapa?kan dari bel istirahat lo belum makan apa apa udah gitu tadi kita kena hukum lagi .Nih makan" Salsa memberikan kembali pada Gendis .Gendis tak tinggal diam dia terus menerus menolak hingga aksi tolak menolak dari salsa dan Gendis.

'Ini

'Eggak'

'Makan'

'Enggak'

'MAKAN'

'ENGGAK'

" Udah lah ,kalau si Gendis gak mau sini biar gue makan, ni perut gue masih bisa nampung!! " Anita merebut paksa Sekotak Mie ayam itu ,dia sudah habis memakan Mie ayam nya . Karena lapar ,Gendis tidak mau yasudah biar Anita sajah.Toh perut nya masih bisa nampung .

" Eh " pekik Gendis tak terima.

" yumy,enak banget nih Mie nya kenyal kenyal gimana gitu ,apalagi bumbu nya gak adatandingan nya terus sewiran ayam nya berasa banget"Goda Anita memainkan sumpit nya naik turun .Berniat menggoda Gendis.

Belum sempat satu suapan menuju mulut nya sudah lebih di dahului Gendis .Merampas Mie ayam beserta sumpit nya.

" Sini ,kalian maksa sih! " ucap Gendis melahap seporsi Mie ayam tersebut sampai tandas .Mereka menyaksikan Gendis dengan ekspresi berbeda beda .Salsa dengan muka cengo nya , Abel yang tengah menetap Gendis yang tak percaya,Vanya yang tengah menggigit Sumpit nya dan Anita dengan mulut yang terbuka lebar.

" GENDIS " Teriak mereka kencang , bisa bisa nya tadi dia menolak sekarang dia juga yang makan .

****
Budayakan tinggalkan jejak:)
Vote and comen nya di tunggu


SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang