7.Penjelasan

42 14 110
                                    

Harap para readers yang budi budiman kalau nama nya bukan budi saya tidak peduli.Intinya sebelum baca yang ini silahkan baca part 6 terlebih dahulu.

Sekian wasallam:)

****
Bel pulang sudah terdengar sejak lima belas menit yang lalu,tapi kelima perempuan yang entah sedang memperdebatkan apa sedari tadi belum meninggalkan tempat itu juga.

" Oke "putus Anita perihal rencana yang di buat Abel.Dia masih kesal dengan Ezra meski laki laki itu mencoba meminta maaf dan ingin menjelaskan semua nya tapi dia mencoba menghindar untuk saat ini. jadi tadi saat istirahat mereka tidak ke kantin.Ya alasan nya karena Anita juga Gendis yang ingin menghindar dari kedua pujaan hati mereka kisah mereka sebelas dua belas.Tapi ada satu dari kelima nya yang mencoba membujuk mereka untuk pergi?siapa lagi kalau bukan VANYA.Dan Alhasil Ciko yang malah datang ke kelas nya membawa makan siang Vanya .Romantis memang pasangan VANCI ini meski hubungan mereka tak seindah cerita cerita fiksi remaja di novel novel kadang mereka juga mengalami pasang dan kadang surut seperti air pantai.

" Dari tadi gitu nyebut okenya ,emang susah banget gitu ya tinggal ngomong gitu kan kali kali ini juga" Ucap Gendis mood gadis itu sedang baik saat ini mungkin karena rencana itu jadi dia bisa bersenang senang ?

" Sini gue bisikin lagi rencana yang kemarin kita buat " Ucap Abel ,keempat nya mengangguk lalu membentuk lingkaran di sanalah Abel membisikan rencana nya.

" SETUJU?"tanya Abel memastikan.

" SETUJU" kompak mereka semangat .

Setelah membuat rencana kelima nya pergi dari kelas itu menuju tempat permainan .Dengan Smirk yang melukis di wajah nya terlihat menyeramkan memang .

*****
" CIKO" Panggil seseorang dari sisi lapangan tengah berlari ke arah nya.Laki laki itu adalah Ciko dia bingung kenapa kekasih nya masih di sini.Inikan sudah lewat jam pulang sekolah.Dan saat ini Ciko sedang latihan basket dengan temann teman club basket nya wajar saja dia kan kapten basket.

" yang ,kamu masih di sini ?kenapa belum pulang?" Tanya Ciko yang sudah berada di hadapan sang kekasih yang masih ngos ngosan  akibat lari marathon tadi.

" itu ..itu .." ucap Vanya tersenggal sengal sambil tangan nya menunjuk nunjuk ke arah yang sama sekali Ciko kurang mengerti

" Coba Tarik napas dulu terus buang"perintah Ciko yang di ikuti Vanya melihat keringat yang bercucur di pelipis sang ke kasih dengan telaten Ciko mengelap  dengan ibu jari nya.Manis memang membuat jiwa jomblo bergetar getar.

" Udah?"Tanya Ciko lembut yang di angguki Vanya.

" Itu Anita pingsan di rooftof !"Timbal Vanya cepat.

" APA!"Bukan Ciko yang menjawab melainkan teman nya yang tidak jauh dari tempat mereka.

Tanpa babibu laki laki tadi berlari menuju tempat yang tadi Vanya sebutkan saat ini rasa khawatir sedang melanda dirinya.Kaki nya terus melangkah menaiki anak tangga menuju ke atas gedung.saat sampai di atap nya .Iya sama sekali tak menghiraukan sinar matahari membakar kulit nya, di sana dia menatap sekeliling tak menemukan siapa siapa juga. Hendak laki laki itu melangkah pergi dari sana menanyakan kembali pada Vanya .Tapi tiba tiba

BUGGH

Satu pukulan benda keras menghantam kepala bagian belakang nya membuat kesadaran mulai menghilang di ubah denagan bayangan yang mendekat ke arah nya setelah itu kegelapan mengambil alih semua nya. Laki laki itu tidak tahu setalah itu apa yang akan terjadi dengan nya.

" Tamat lah riwayatmu " ucap seseorang membawa tubuh laki laki yang tak sadarkan diri.

****
Netra coklat itu mulai membuka matanya sedikit sedikit ,mencoba menetralkan cahaya yang masuk penglihatan  nya dan mengingat ngingat kejadian tadi yang merenggut semua  ke sadaran nya.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang