26

2.8K 339 112
                                    

Mau curhat dikit nih. Mau dilewatin juga gak papa. Aisyah mah slalu ikhlas 🤭🤭

Jdi, aku tuh biasanya ngetik lngsung di wattpad dan stelahnya langsung publish. Jdi cerita yang selalu kalian baca itu bner2 fresh. Aku buat draft itu cuman buat bayangan aja kapan ini ending, atau jika sewaktu-waktu aku ada ide buat ngelanjutin cerita dan biar gak ilang idenya. Itu pun baru mentahnya aja, blum aku kembangin lagi.

Dan klopun lagi mood bgt, aku bisa aja nyelesainnya dalam waktu kurang dari satu jam untuk satu chapter. Tapi kalo moodku turun atau pun bner2 gak ada niat buat ngetik, bisa aja aku nyelesain satu chapter lebih dri tiga hari.

Jdi sayang2ku, baik2 sama akunya. Aku moodyan bgt orangnya. Terserah mau ngejudge aku apapun krna aku jujur tentang diriku.

Udh ah curhatnya. Takutnya kepanjangan dan akunya yang keenakan(?) 😜😜😜

Btw, kangen momen manis jirose gk sih???

Ini aku yang buat, tpi aku sndiri yg kangen si bucin rose ke jimin 😂😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini aku yang buat, tpi aku sndiri yg kangen si bucin rose ke jimin 😂😂

Tenang, sakit2nya bentar aja kok. Gak suka lama2 akunya, apalagi dihdapin dua uwu kesayanganku. Jdinya gk tahan pngen liat yg manis2 dri jirose 😁😁

.
.
.
.
.

Helaan napas itu keluar begitu saja dari gadis itu ketika pintu utama terbuka, menampakkan sosok sang tamu yang memang sedari tadi di tunggunya.

"Eomma sudah menunggumu di dalam."

Tak sadar ia meneguk salivanya dengan kasar, namun dengan cepat pula ia bisa menetralkan dirinya dan beranjak masuk ketika gadis di hadapannya membukakan lebih lebar pintu untuknya.

Saat berada di dalam, ia bisa melihat sosok wanita yang begitu dikenalnya duduk pada sofa yang berada di ruang tengah. Dengan kedua tangan yang terlipat di dada dan pandangan yang begitu lurus.

"Bibi--"

"Duduk."

Perintah itu begitu mutlak, sementara pemuda satu-satunya yang ada di sana melirik ke arah gadis yang telah berada di sampingnya--gadis yang sama yang membukakan pintu utama baginya sebelumnya--sebelum akhirnya memilih untuk menuruti ucapan seseorang yang ia panggil Bibi sebelumnya.

"Ada apa bibi memanggilku?"

Namun wanita itu sama sekali tak mengatakan ataupun merespon apapun. Kini pandangannya menatap pada pemuda itu. Dan sebelum semua yang ada di sana bisa mencerna, sebuah tamparan pemuda itu dapatkan tanpa bisa ia cegah. Bahkan membuat gadis yang ada di sampingnya juga ikut terkejut.

lil touch ❌ jiroseWhere stories live. Discover now