05. Finger

30.9K 2.6K 923
                                    

A LITTLE BIT MATURE CONTENT

"Mark, apa Renjun bersamamu? Aku berada di sekolahnya sekarang tapi dia tidak ada"

"Dia bersamaku dikantor"

"Aku akan menjemputnya"

"Tidak perlu. Disini ada adik adikku, dia senang berada disini..."

"Tapi Mark..."

Mark langsung menutup telfonnya tanpa memperdulikan Mina. Dia lalu menatap Renjun yang asik bermain dengan ketiga adiknya. Renjun bahkan sudah tak sedih seperti tadi pagi.

"Kau ingin pergi makan siang?"tanya Mark.

Renjun menatap Mark dan mengangguk. Dia segera berdiri dari pangkuan Haechan dan memeluk kaki Mark.

"Uhm, aku sudah lapar Daddy"

Mereka merapikan pakaian dan pergi keluar dari ruangan Mark. Renjun berjalan dengan menggandeng tangan Mark sementara tangan yang kiri memegangi tali tasnya.

Renjun terlihat sangat lucu berjalan diantara Lee brother yang tinggi. Dia bahkan menebarkan senyum manis pada karyawan yang menyapanya sementara Lee brother hanya menatap mereka dengan tatapan angkuh seperti biasa.

Bruk

"Ma-maaf Sajangnim"

Seorang karyawan manis menabrak Mark yang hendak berjalan keluar lift khusus. Renjun menatap yeoja cantik yang memberesi berkas berkas yang berhamburan.

Matanya masih menatap karyawan itu meski Mark menariknya untuk melanjutkan perjalanan.
"Daddy~"

"Ada apa?"

Renjun melepaskan tangan Mark dan membantu karyawan Mark yang memberesi banyak berkas berhamburan sendirian. Dia menyerahkan beberapa barang yang berserakan dilantai.

"Noona, ini"kata Renjun dengan senyum manis.

"A-ah terimakasih"kata pegawai itu.

Renjun menyerahkan name tag bertulis Choi Yena yang berada dilantai. Renjun segera berlari menghampiri Mark dan kembali menggandeng tangan Mark.

Mereka kembali berjalan dengan senyum tipis karena tingkah menggemaskan Renjun. Bahkan karyawan yang berada disana tak pernah membuat Mark menunggu.

Jika mereka sampai terlambat maka mereka telah siap memberesi meja yang berarti dipecat. Mereka benar benar tak percaya melihat senyum Lee brother yang sangat langka meski hanya senyum tipis. Dan mereka hanya tersenyum karena bocah bertubuh mungil yang bersama mereka.

"Ingin duduk dengan Daddy?"

"Tidak mau, nanti tubuhku terjepit"kata Renjun.

Mark tertawa kecil dan mengusap puncak kepala Renjun. Dia membukakan pintu samping kemudi sementara adiknya duduk dibelakang.

"Terimakasih, Daddy"

"You're welcome, princess"kata Mark yang membuat Renjun memukul kecil tangannya yang masih memegangi pintu.

"Aku prince!"kesal Renjun dengan pipi yang merona.

Mark menutup pintu mobil dan segera pergi kekursi kemudi. Dia mengusap puncak kepala Renjun yang masih merajuk.

"Tapi tidak ada pangeran yang cantik"kata Haechan.

"Ya, hanya tuan putri yang cantik"kata Jeno.

"Aku tampan, Hyung. Aku tampan seperti Daddy"kesal Renjun.

"Ha? Apa ada yang mengatakan tampan tapi suka merengek dan mengerucutkan bibirnya? Pria tampan tak akan mudah merajuk"ejek Jaemin .

Mereka tertawa sementara Renjun menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah karena Hyung dan Daddynya.

Daddies👅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang