Kebakaran Yang Tertunda

336 29 56
                                    

"Yang pasti kita harus waspada," Jean Bot mengingatkan.

"Kami sudah dapat fotonya," Jean Nine menunjukkan foto orang yang iri dengan pak Ace.

"Oh jadi diakah yang berniat menghancurkan paman Ace?" Suara seorang wanita terdengar di belakang mereka.

Begitu berbalik, ternyata dia adalah Tera anaknya pak Taro.

"Kak Tera...." Kenji dan Naura tak menduga akan kedatangan sepupu mereka itu.

"Nampaknya kita memerlukan seseorang untuk membantu juga," Jean Bot tersenyum.

Jean Nine menjelaskan semua yang mereka ketahui pada Tera, sepertinya mbak Tera sudah menyiapkan pedangnya dan tersenyum manis (dalam artian sadis).

"Jadi kami sudah memasang pengingat di setiap tempat di restoran ini tadi siang untuk memastikan orang itu tidak macam-macam," ujar Jean Nine.

"Kenji, Naura apa kalian membawa senjata?" Tanya Tera.

"Tentu saja kami membawanya," jawab Kenji sembari menunjukkan belati dan pistol serta bom asap.

"Kami juga membawa jaring," sambung Naura.

"Wah untuk ukuran anak kecil kalian tanggap juga," ucap Tera tersenyum.

"Baiklah ayo kita bergabung lagi dengan yang lain sebelum mereka curiga,"

Mereka pun kembali ke meja makan dan langsung duduk.

"Tera kau datang!?" Taiga tersenyum senang melihat kehadiran adiknya.

"Yah sesekali tak apa kan?" Sahut Tera.

"Baiklah ayo kita mak-" tiba-tiba lampu restoran padam.

Para pengunjung seketika panik, sementara itu....

"Sssttt kakak, Kenji, Naura, kak Tera kurasa dia sudah mulai beraksi," bisik Jean Nine.

"Ayo pergi dan periksa semua lokasi, Jean Nine periksa di belakang restoran, Jean Bot di sekitar sini, aku beserta kedua sepupuku akan periksa di luar restoran, paham?" Tera membagi tugas pada setiap orang.

"Paham,"

"Ayo kita lakukan,"

Mereka mengendap-endap keluar dari kerumunan dan mulai berpencar.

Belakang restoran.......

Jean Nine sedang memeriksa di bagian belakang restoran dan menemukan kabel listriknya di putus.

"Eh siapa yang mutusin? Aku perbaiki dulu deh," Jean Nine pun bertransformasi jadi petugas PLN.

Di dalam restoran........

Keadaan di dalam restoran masih kacau, Jean Bot memeriksa alat pendeteksi musuh yang dia pasang tapi anehnya tak ada satu pun yang tersambung.

"Apakah alatnya rusak? Atau sengaja di hancurkan?" Jean Bot diam-diam memperhatikan ada seseorang di samping restoran sambil membawa sesuatu. Jean Bot segera menghubungi Tera.

"Kak Tera, sepertinya ada seseorang di samping restoran cepatlah," Jean Bot mengecilkan suaranya agar tidak terdengar.

"Baiklah kami akan kesana," sahut Tera dari seberang.
.
.
.
"Kak ada apa?" Tanya Kenji.

"Ada seseorang di samping restoran," Tera memberi kode untuk mengikutinya.

Sesampainya di samping restoran, memang benar ada seseorang yang mencurigakan. Tera dan sepupunya bersembunyi di dekat orang itu supaya dapat melihat kelakuan orang itu.

"Kak sepertinya itu bensin," bisik Naura.

Dan benar ternyata orang itu menyiram bensin karena banyak bahan mudah terbakar disana dan menyalakan api. Segera mereka keluar dan menahan orang itu.

"HEI KAU!!!" Tera berteriak kencang.

Orang itu kaget dan malah dengan santuynya menyapa mereka.

"Aloha...... aku hanya ingin membuat Ace menderita. Aku tahu kalian pasti memasang pendeteksi musuh makanya aku hancurkan," sahut orang itu.

"Oh aku tahu kau pasti Wendy? Orang yang gagal bertunangan dengan paman Ace dan berniat membuatnya menderita seumur hidup, iya kan!?" Tebak Kenji.

"Kau masih ingat calon keponakanku? Ah bibi terharu...." perkataan Wendy membuat Tera mendidih.

"KAU BILANG MEMBUAT PAMAN ACE MENDERITA!? AKAN KUTEBAS KAU SEKARANG!!!" Tera langsung maju dan Wendy yang tak siap akhirnya menerima pukulan sangat keras hingga terlempar jauh.

"Oh tidak! Apinya!" Kenji dan Naura mengambil selang air dan memadamkan api.

"AWAS KAU!!" Wendy memegang pipinya dan pergi dari sana (wow mbak Tera keren banget cuma pake satu pukulan langsung mundur musuhnya...).

"Hahhhhh syukurlah apinya padam," Tera menghampiri Kenji dan Naura.

"Kebakarannya gak jadi," kata Kenji dan Naura.

Listrik di restoran pun sudah menyala, mereka sudah kembali di posisinya.

"Hah kupikir akan padam selamanya," ucap Taiga.

"Heh! Gak ada listrik padam selamanya!" Sergah Ginga.

"Sudah sudah yang penting kondisinya sudah stabil," kata Ken.

Acara itu pun berlanjut setelah sempat tertunda, diam-diam Kenji, Naura, Jean bersaudara dan Tera saling telepati agar berkumpul besok pagi di hutan.
.
.
.
"Tunggu saja kau Ace," Wendy tersenyum sambil memegang foto tunangannya.







Makasih kepada susiwatigatotwidodo yang sudah bersedia meminjamkan karakter Tera🤗🤗

SEVEN FAMILYWhere stories live. Discover now